Jesslyn memandangi suami dan adiknya yang sedang asyik bermain nintendo switch di ruang tamu rumah mereka. Mereka tampak seru sekali, saling memaki dan mengejek jika salah satunya dalam posisi yang terpojok. Meskipun terlihat hangat, tetap ada desir aneh yang Jesslyn rasakan setiap melihat adegan itu. Apalagi adiknya saat ini hanya memakai hot pants dan kaos tipis saja.
"Seru banget..." komentar Jesslyn, lantas duduk di sebelah suaminya.
"Eh Sayangg..." ucap sang suami, menyebut Jesslyn dengan panggilan kesayangan mereka "Sini main juga."
"Enggak ah, ga suka, gak ada gacha-nya." kekeh Jesslyn.
"Elu mah kak, kalau gak suka gacha nikahan kemaren harusnya bisa lebih mewah loh." kekeh sang adik.
"Biarin dong, Gacha is life, meskipun sekarang udah dibatasi sama seseorang." ucap Jesslyn sinis sambil melirik suaminya.
"Hahahaha kak Nathan udah bener dong" kekeh Kathrina "Nih kak, mau main ga, gue ada kelas nih jam 12 nanti." ucap sang adik menyerahkan stik konsolnya.
"Sekalian aja Tin, aku juga ngantor jam segitu." ucap Nathan menawarkan.
"Iya tuh, kampus kamu kan searah sama kantor Nathan." ucap Jesslyn.
Ya, Kathrina adik dari Jesslyn yang dititipkan selama kuliah oleh orangtua gadis itu di rumah Jesslyn dan Nathan karena kedua orangtuanya yang berada di Manado cukup Trust Issue dengan Kathrina, mengingat liarnya hidup gadis itu di sana.
"Sayang... ikut yuk, aku ngantor bentar doang abis itu sorenya udah bisa balik." ucap Nathan mengajak dirinya.
"Mauuuu banget, yuk! Aku siap-siap dulu!" ucap Jesslyn sumringah.
...
Jesslyn menghela nafas. Sial, dia lupa untuk mengisi botol minum di kamarnya, seharusnya dia mengisi tadi saat masih di bawah, sekarang rasanya malas sekali. Jesslyn duduk dari posisi tidurnya, menatap Nathan yang masih terlelap.
Gawai pria itu tergeletak di sisinya, sungguh, Jesslyn bukan gadis yang suka mengusik privasi orang termasuk suaminya, namun entah dorongan apa, wanita itu menjangkau handphone sang suami. Memasukkan kode yang dia sudah hafal di luar kepala.
Jesslyn menggulir kesetiap aplikasi-aplikasi yang baru saja Nathan buka, tidak ada yang aneh. Saat ia membuka whatsapp, ternyata ada pesan dari adiknya yang belum dibuka. Tidak sopan memang membuka pesan milik orang lain, namun kotak pesan dari Kathrina yang bertuliskan kata. "Kayak gini?" dengan attachment foto membuat Jesslyn penasaran.
Persetan lah dengan privasi, akhrinya dia buka pesan itu. saat dibuka ternyata foto yang Kathrina kirim adalah cara memasang kabel PC gaming, dimana sebenarnya Nathan sempat menawarkan memasangkan, namun itu sepertinya saat Jesslyn sudah tidur dan Kathrina tidak enak jika Nathan masuk ke kamarnya dengan kondisi mereka berdua saja.
Jadi mereka saling bertukar pesan mengenai cara memasang bagian PC gaming itu. Jesslyn menghela nafas lega, sedikit bersyukur desir aneh yang dia rasakan antara Nathan dan Kathrina sepertinya salah.
...
"Ih... Kak Jesslyn kerjaa apaan dah sampe nginep 5 hari?" ucap Kathrina protes.
Jesslyn terkekeh "Travel Vlogger yang kerjaannya jalan-jalan Tin, dulu yang kakak ajak kamu ke Labuan Bajo itu, bagian dari kerja ada yang bayar."
"Owalah, terus endi bagianku?" tanya Kathrina dengan logat jawa yang kurang masuk.
"Ya bagianmu hotel, jajan dan semua printilan yang yu beli itu." ucap Jesslyn geleng-geleng. Kathrina cemberut saja mendengar itu.
