Nightmare

947 5 0
                                    

Gue ingin bercerita tentang sebuah pengalaman yang pernah gue alami. Seperti yang kalian ketahui, gue adalah orang yang bisa dikatakan sering bermimpi entah itu mimpi indah maupun buruk. Sebelum tidur gue selalu berharap bisa bermipi indah, terbang ke tempat-tempat indah, bertemu dengan orang-orang hebat, dan melakukan hal-hal yang tidak mungkin dilakukan di dunia nyata. Namun, terkadang gue juga mengalami mimpi buruk yang sangat menakutkan. Salah satunya adalah mimpi terburuk yang pernah aku alami.

Pada suatu malam di saat mata sudah mulai berat karna habis mengerjakan pekerjaan yang melelahkan gue tertidur pulas. Tiba-tiba saja dalam kondisi ngorok, gue di tempatkan dalam salah satu mimpi yang baru kali ini gue inget sampe detail kejadianmya.

Awalnya di dalam mimpi tersebut gue lagi pegang Handphone sambil baca pesan masuk dari Angelina Christy, yaitu pacar gue. Nah, pacar gue ini minta untuk dijemput. Anehnya baru kali ini Angel minta dijemput di kantornya langsung dan gue langsung tanya dia lewat pesan.

"Tumben banget kamu minta jemput di kantor?" tanya gue.

"Iya. Aku lagi gak enak badan, tolong jemput yah." jawab pacarku dengan lemas.

"Kamu sakit? Yaudah aku siap siap dulu, tungguin yah." hampir setengah jam gue mandi dan beres-beres. Terus lanjut tancap gas ke kantor pacar gue.

Dengan perasaan was-was takut pacar gue kenapa-napa gue naikin kecepatan mobil dan salip sana sini. Setibanya gue di depan kantor pacar gue, langsung gue telepon dan tanya kabarnya sambil info kalo gue udah di depan kantornya.

"Sayang kamu lagi apa? Aku udah sampe depan kantor kamu." tanya gue lewat telepon.

"Iya, masuk aja tunggu di ruang tunggu deket resepsionis, semua udah pada pulang kok." jawab pacarku.

Masuklah gue ke dalam kantor pacar yang terlihat sunyi dan cuma ada security yang lagi siap-siap untuk pulang.

"Sore pak!" tegur gue, "Iya mas, ada perlu apa." jawab security yang udah selesai berkemas.

"Mau jemput Angel pak, gak enak badan katanya." sahut gue, yang di sambut lagi sama dia.

"Silahkan mas tunggu sini, mbak Angel nya masih di atas. Saya pamit pulang duluan, kunci dan alarm kantor sudah di pegang bos, tadi katanya mau tungguin mbak Angel sampe mas dateng katanya, mari mas." sambil melangkahkan kakinya keluar kantor.

Deeggg...

'ada apa nih tumben amat itu bendot tua mau nungguin Angel' gumam gue dalam hati.

Biar gue jelasin sedikit tentang bos pacar gue, yang gue denger dari cerita Angel, bos dia itu sering godain dia dan cewek-cewek lain kalo lagi di kantor. Namanya Adam umur 45 tahun dengan hobi godain karyawan cewek di kantor terutama Angel yang punya body langsing tinggi semampai. Padahal dia sendiri udah punya istri panlok yang menurut gue patut di cicip kalo ada kesempatan, hehehe.

Lanjut ke cerita gausah banyak-banyak cerita si bendot yang bikin gue emosi.

Dalam lamunan gue tersadar dengan telepon masuk dari Angel dan tanpa basa-basi langsung gue jawab.

"Iya, kenapa sayang?" jawab gue lewat telepon.

"Kamu naik aja yah ke lantai 3, aku ga enak sama pak Adam udah nungguin aku sampe kamu dating." Angwl jawab dengan nada santai.

"Oke... aku naik yah."

"iya. Cepetan." timpal Angel sambil tutup teleponnya.

Gue pencet tombol lift kantor Angel yang masih bekerja pada sore itu untuk mengantarku ke lantai 3.

Dingdong...

Bunyi lift yang manandakan gw sudah sampai di lantai tujuan.

Saat pintu lift di buka gue ketemu sama seseorang pria paruh baya dengan kulit sawo matang memakai seragam yang hampir mirip dengan security di resepsionis tadi, sedang duduk manis di depan lift sambil merokok.

"Mas Yogi, ya?" tanyanya memecah hening.

"Eh, iya pak." Jawabku spontan.

"Mbak Angel nya di ruangan Pak Adam mas, mari saya antar." jawabnya.

Setelah sampai, dengan ramah dia mebukakan pintu dan menyuruhku masuk duluan. Tiba-tiba disaat aku melangkah melewati pria tersebut. 'Brak!!!' kepala gue di hantamkan ke pintu dan langsung tak sadarkan diri.

Kira-kira udah 15 menit gue pingsan, dengan kaget gue tersadarkan oleh air yang mengguyur kepala. Pandangan gue gelap karna di tutupi oleh sehelai kain dengan kaki dan tangan yang terikat.

Sayup-sayup gue mendengar tawa seorang pria yang gue belum kenal itu suara siapa. Di susul juga dengan tangisan Angel yang memanggil namaku sambil memohon ampun pada pria tersebut.

"Sayang bangun... tolongin aku. Ampun pak, saya salah apa." suara Angel yang seketika menyadarkanku sepenuhnya.

"Angel? Kamu kenapa sayang? Toloong!" teriakku bertanya pada Angel dan berusaha mencari pertolongan.

"Diam kamu! Berisik aja, percuma udah gak ada siapa-siapa lagi di kantor ini selain kita berempat." bentak salah satu pria tersebut.

"Tolong selesaikan dengan baik-baik kalau memang Angel atau saya punya salah, atau bunuh saja saya dan lepaskan Angel!" jawab gue memohon.

"Iya pak, maafin saya kalau memang saya ada salah sama bapak, dan tolong lepaskan kami." sahut Angel.

"iya... tenang aja manis, saya pasti lepasin kamu setelah saya dan Gito puas HAHAHAHAHA!" jawab pria tersebut yang gue tebak pasti si bandot tua Adam.

"HAHAHA! Asyik, saya diajak nih pak cicipin si bohay?" sahut pria lagi dengan gembira.

"tenang To. Ini hadiah buat kamu karena sudah setia bekerja mengantar saya tiap hari ke kantor untuk bisa liat Angel. HAHAHAHAHA!" jawab si Adam cengegesan.

'Apa maksudnya ini?' tanyaku dalam hati yang menyadari bahaya dan berusaha meronta. Tapi tiba tiba tangis Angel semakin keras.

"Ampun pak! Kasihani saya." ucap Angel dengan lirih.

Selengkapnya ada di link yang ada di bio.

Cerita PendekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang