Bab 3

2.2K 198 2
                                    

"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Donghyuck pada seorang pria tampan yang mengintip di kamar Jaemin

"Haiss syuuuttt diamlah aku bisa ketahuan nanti" kata Eric setengah berbisik

Yang mengintip ke kamar Jaemin dan mengatakan Renjun cantik adalah Eric kembaran Jeno. Eric adalah seorang dokter bedah angkatan yang memiliki pangkat yang sama dengan Jeno. Eric berbeda dengan Jeno, jika Jeno adalah pria yang pendiam, cenderung serius dan dewasa berbeda dengan Eric yang mudah bergaul, tidak pernah serius kecuali jika bekerja diruang oprasi, mudah bercanda dan sedikit playboy. Eric sudah punya calon istri yaitu Karina yang sama-sama bertugas di rumah sakit, bedanya Karina bukan Angkatan dan gadis itu seorang dokter anak. Eric sering datang ke dorm 7 Devils untuk memeriksa kesehatan member 7 Devils setiap bulan, dan hari ini kebetulan hari dimana Eric harus memeriksa kesehatan 7 Devils sekaligus memeriksa dengan sangat teliti sang anggota baru Renjun.

Donghyuck tidak mendengarkan kata-kata Eric, dia langsung membuka lebar pintu kamar Jaemin dengan sedikit kasar hingga 3 submissive didalam kamar itu tersentak kaget. "Kalian asik bercanda hingga tidak tau ada si buaya darat mengintip kalian" kata Donghyuck datar.

"Heiii... jangan panggil aku buaya darat ya.. aku itu setia. Cinta ku tetap Karina my lovely fiancé, my princess and my..."

"Cepat periksa kami, aku mau pergi" kata Donghyuck memotong kata-kata Eric

"Sebentar aku belum berkenalan dengan si manis, hai aku Eric kau Renjun kan?" kata Eric sambil mengulurkan tangannya

Renjun hanya menatap tangan itu dan melihat ke arah Eric lagi. "Maaf aku tidak mau berkenalan dengan buaya darat" kata Renjun sambil menggandeng tangan Jaemin dan melihat kearah Jaemin dengan tatapan kasihan. "Apa pantas seorang pria yang sudah punya kekasih malah menyebut nama orang lain didepan kekasihnya? Dan nama mu sebenarnya siapa sih? Jeno atau Eric?" kata Renjun jengkel dengan pandangan yang dibuat galak tapi yang ada malah membuat Renjun jadi kelihatan lucu.

"Wahahahahaha.... Kan aku sudah bilang kau itu buaya darat wahahahaha" tawa Donghyuck. Iya yang tertawa itu Donghyuck. Akhirnya setelah sekian lama mereka bisa melihat Donghyuck tertawa.

"Kau tertawa Hyuck" kata Eric pelan. Donghyuck yang mendengar itu segera menghentikan tawanya dan merubah mimic wajahnya menjadi keras lagi.

"Ehemm... aku tunggu dibawah" kata Donghyuck sambil jalan keluar

"Donghyuck tertawa karena mu Jun" kata Eric, Jaemin dan Chenle berbarengan

Renjun yang mendengar itu hanya diam saja. Jujur saat melihat tawa Donghyuck tadi entah mengapa hatinya bergetar, jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya, dia terpesona pada tawa Donghyuck. "Apakah aku menyukai Donghyuck? Jangan Jun... jangan Donghyuck membencimu dia mencintai Yangyang" monolog Renjun dalam hati.

"Sekarang dia lebih tsundere dari Jeno" kata Eric pada Jaemin dan Chenle

"Ya begitulah padahal dia dulu tukang ramai, sekarang dia jadi seperti itu" kata Jaemin sambil mendekapkan tangannya didada

"Jeno? Ini maksudnya apa?" kata Renjun bingung

"Sudah ayo turun... dibawah kau akan paham Jun" kata Jaemin sambil menyeret Renjun ke bawah diikuti Chenle dan Eric

Saat dibawah Renjun semakin bingung karena ada Jeno disitu bersama Jisung, Mark dan Donghyuck.

"Loh ini..." kata Renjun sambil menunjuk Jeno

"Jun... ini Eric, dia itu saudara kembarnya Jeno, dia ini dokter bedah sekaligus dokter pribadi kita jadi kalau kita sakit atau terluka kita bisa panggil dia" kata Jaemin dengan ceria.

"Ohhhh... aku pikir kau buaya darat tidak tau diri yang sukanya menggoda perempuan dan submissive lain" kata Renjun pelan karena merasa bersalah.

"Dia memang buaya Jun, kau tidak salah" kata Jeno santai sambil pindah duduk disamping Jemin.

"Terserahlah sebagai dominant yang tampan, baik, pintar, tidak sombong dan rajin menabung aku Eric Lee tidak akan marah terutama pada si manis Renjun" kata Eric sambil mengedipkan sebelah matanya pada Renjun.

"Ric.. aku bisa telepon Karina sekarang" kata Jeno datar

"Jangan ganggu bayiku dasar kuda nil" kata Jaemin sambil memeluk Renjun erat

"Ya..ya... terserah kalian" kata Eric sambil mengangkat tangannya layaknya penjahat yang menyerah pada polisi. "Oke... aku kesini tidak untuk memeriksa kalian, aku kesini untuk memberi tau test kesehatan Renjun" kata Eric dengan nada serius. Nada yang semua member 7 Devils paham kecuali Renjun, nada yang mengartikan bahwa ada hal yang serius.

"Jun... boleh aku katakan didepan mereka? Mereka membermu dan mereka harus tau hal ini" kata Eric sambil mengambil map besar berwarna cokelat dari dalam tasnya.

"Apa aku berhak menolak?" kata Renjun tenang. Eric yang mendengar itu hanya tersenyum kecil sambil mengeluarkan kertas-kertas hasil kesehatan Renjun.

"Jun... kau bukan orang China kan?" kata Eric sambil mengambil salah satu kertas yang berisikan test DNA Renjun.

Semua member Devils terlihat kaget dengan hal itu dan langsung semua pandangan mengarah ke Renjun. "Ternyata pemerintah bisa bodoh juga" kata Donghyuck sambil tersenyum sinis pada Renjun. Renjun yang melihat itu merasa dirinya seperti penjahat yang ketahuan masuk kedalam markas lawan.

"Bisa kau jelaskan Jun" kata Mark tenang. Mark selaku pemimpin tidak mau langsung menghakimi Renjun, selain dia tidak tau yang sebenarnya dia juga tidak mau gegabah dan termakan kata-kata Donghyuck karena dia yakin pemerintah tidak akan sembarangan memilih.

Renjun menghela napas ringan sambil melihat dengan berani semua mata yang menatapnya menyelidik "Benar... aku orang Korea asli dan orang tua ku orang Korea, tapi aku punya alasan kenapa semuanya tau aku orang China, karena ...." Renjun berhenti sejenak dan menunduk. Dia menarik napasnya pelan saat harus mengingat masa-masa kelamnya dulu waktu kecil sebelum tinggal dengan keluarga Huang.

"Karena kau seorang pembohong, heran kenapa pemerintah memberikan kita seorang pembohong sebagai pengganti Yangi" kata Donghyuck yang mulai berdiri hendak pergi ke kamarnya.

"Karena orang tua ku dibunuh oleh mereka" katanya lantang dan jawaban Renjun membuat Donghyuck yang sudah mau melangkah naik tangga berhenti dan berbalik menatap punggung Renjun.

"Mereka? Maksudmu?" kata Mark hati-hati

Renjun mengangkat kepalanya dan menatap semua mata yang memandangnya penuh tanya dan berharap jawaban Renjun. Renjun yang melihat itu semakin merasa sesak, air matanya sudah berada diujung matanya dan siap mengalir dengan sekali kedipan mata. "Orang tuaku dibunuh oleh mereka didepan mataku sendiri" kata Renjun melihat jauh kedepan.

"Boleh kau ceritakan semua?" tanya Eric. Renjun yang mendengar itu hanya mengangguk.

"Baiklah, aku rasa kalian semua harus tau" kata Renjun dengan suara tercekat.    

7 Devils || Hyuckren (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang