Bab 19

1.9K 202 8
                                    

Di Taman

Renjun sampai di taman dengan keringat bercucuran, bagaimana tidak bercucuran kalau dia dari dorm lari tampa henti sampai di taman.

"Hah...hah... capekkk... kenapa aku lari ya? Kan Donghyuck tidak menyuruhku lari," keluh Renjun sambil duduk di rerumputan menetralkan napasnya dan mengelap keringatnya yang terus bercucuran.

"Belum latihan sudah capek, semoga nanti aku bisa mengikuti latihannya Donghyuck ssi, ehh omong-omong soal latihan yang tadi itu? Ahhhh.... pokoknya aku nanti harus biasa saja, tapi tapi yang tadi itu.... aaaahhhhh..... maluuuu" cicit Renjun sambil menutup wajahnya malu-malu.

"Kau tidak apa-apa?" tanya seseorang dari arah kiri Renjun. Renjun yang mendengar suara menoleh dan terlihat seorang pria muda dengan pakaian kaos oblong warna putih dengan lengan agak pendek sehingga memperlihatkan sebagian otot-otot lengannya yang terbentuk sempurna, Renjun semakin terpana dengan kaki jenjang pria itu yang terbalut jeans warna hitam yang semakin membuat pria itu seperti idol.

'Wahhhh.... dia idol atau aktor? Tampan sekali,' kata Renjun dalam hati.

"Hai... kau tidak apa-apa?" tanya pemuda itu lagi sambil mengibas-ibaskan tangannya didepan wajah Renjun. Renjun yang dibegitukan segera sadar dari lamunannya.

"Oh, maaf... maaf... maafkan aku ya," kata Renjun sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal itu ditambah cengiran polosnya.

Pria itu hanya tersenyum lembut sambil mengusap pucuk kepala Renjun. Renjun langsung beku ditempat saat merasakan pucuk kepalanya diusap.

"Oh iya, boleh aku bertanya?" kata pria itu membuyarkan lamunan Renjun. Renjun tidak menjawab dia hanya mengangguk cepat menandakan pria itu boleh bertanya padanya.

"Apa disini ada rumah dijual? Atau disewakan?"tanya pria itu lembut

"Hmmm... maaf aku kurang tau karena aku baru tinggal disini. Kenapa kau tidak tanya orang marketing perumahan ini saja," saran Renjun.

"Wahh kau benar, mau tidak kau mengantarku ke kantor marketingnya?" tanya pria itu dengan sorot penuh harap. Renjun berpikir sejenak dia sedang menimbang-nimbang tetap disini atau mengantar pria ini.

'Kantor marketing tidak jauh dari sini dan Donghyuck ssi juga belum datang, aku antar saja dia sebentar' kata Renjun dalam hati.

"Ayo aku antar." Renjun dan pria asing itu akan jalan menuju marketing perumahan.

"Yakkk.. Huang kau mau kemana?" baru beberapa langka Renjun sudah mendengar suara Donghyuck. Renjun yang mendengar suara Donghyuck segera berbalik dengan wajah takut-takut.

"Kau mau kemana?" tanya Donghyuck dengan nada dingin saat sudah didepan Renjun.

"Siapa kau?" Renjun belum menjawab, pertanyaan Donghyuck sudah berganti ke pria asing itu. Dengan tatapan mengintimidasi Donghyuck menghampiri pria itu dan menyeret Renjun supaya bersembunyi dibelakangnya. Renjun yang merasakan tangannya digenggam Donghyuck tiba-tiba saja jantungnya berdegup kencang dan entah mengapa melihat Donghyuck yang posesif melindunginya menjadikannya sangat senang.

"Ehhh... maaf ya aku bukan orang jahat kok, aku cuman minta tolong pada adikmu itu untuk mengantarku ke marketing perumahan ini untuk bertanya apakah ada rumah dijual atau disewakan atau tidak. Aku tidak berniat apa-apa kok sungguh," jawab pria itu tidak enak.

"Maaf... tapi aku bukan a...."

"Kantor marketing disebelah sana, kau bisa sendiri kan? Atau aku antar saja? Adikku ini mudah tersesat jadi dia tidak bisa mengantarmu," kata Donghyuck menyela kata-kata Renjun sambil menunjuk kantor marketing yang memang tidak jauh dari taman.

7 Devils || Hyuckren (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang