Bab 38

1.5K 184 42
                                    

"Tidak... tidak... aku tidak tau apapun sungguh," kata Renjun dengan suara bergetar.

"Kau tidak tau apa-apa tapi disini sudah ada buktinya Huang Renjun," kata Jaemin dingin.

Renjun terkesiap dengan nada bicara Jaemin yang biasanya lembut padanya berubah dingin dan tajam. Renjun bingung kenapa bisa begini, kenapa dia bisa tersangkut dengan kasus Naga Hitam bahkan dicurigai sebagai mata-mata Naga Hitam.

"Semuanya ada disini Renjun. Lucas, dia adalah anak buah Naga Hitam, kau tidak mungkin tidak tau hal itu," kata Jeno menahan amarahnya.

"Aku tau Lucas ge, tapi aku mengenalnya sebagai rekanku di kepolisian China bukan orang Naga Hitam. Aku juga tidak punya banyak akses untuk memperdalam Naga Hitam karena dia adalah penjahat yang paling dicari oleh orang-orang militer berpangkat tinggi sehingga akses untuk mencari tau Naga Hitam sangat sulit," jawab Renjun dengan air mata yang sudah luruh.

Naga Hitam adalah penjahat yang paling dicari bukan hanya kepolisian tapi juga untuk militer Korea dan China termasuk petinggi-petinggi dua negara tersebut. Akses orang-orang awam atau anggota militer dan kepolisian sangat dibatasi untuk kasus Naga Hitam ini karena para petinggi tidak mau sampai bocor.

"Banyak sekali kejahatanmu Renjun," kata Donghyuck pelan tapi dingin menusuk.

"Hyuck," lirih Renjun.

"JANGAN PANGGIL NAMA KU DENGAN MULUT KOTOR MU ITU," teriak Donghyuck marah dengan mata memerah menahan air matanya.

"Aku tidak tau apa-apa sungguh," kata Renjun sesenggukan.

"Jun, kenapa kau jahat pada noona?" Tanya Yeri lirih dan itu membuat Renjun semakin menangis keras.

"Aku berani bersumpah aku tidak tau apa-apa, aku tidak tau Lucas ge orang Naga Hitam, aku juga tidak tau dia menggali informasi kita dari ku. Aku menganggapnya sebagai hyung ku sama seperti Kun ge. Aku berani bersumpah," kata Renjun sampai bersujud didepan mereka semua.

"Kau seorang profiler kan? Kenapa kau tidak bisa meneliti orang-orang disekitarmu?" Tanya Jeno dengan tatapan mengintimidasi.

Renjun cuman diam sambil menangis, dia merasa Jeno benar selama ini saat dia China dan masuk 7 Devils dia merasa sudah menjadi profiler yang bisa diandalkan, tetapi dia salah besar dan dia salah sudah merasa sombong dengan dirinya sendiri.

"Ada buktinya Jun, semuanya tertulis disitu dari kasus-kasus kita, kau juga berkonsultasi dengannya mangkannya aku heran kenapa dari kasus pertama mu hingga kasus-kasus yang lain kita selalu hampir ketahuan dan kau yang sudah berakting sebagus itu bisa ketahuan Charlie, ternyata ini kebenarannya," kata Jaemin dengan senyum mengejeknya.

"Dan ternyata kau juga yang membunuh Yangyang. Kenapa? Katakan kenapa kau membunuh orang yang aku cintai? KENAPA KAU MEMBUNUH CINTA SEJATIKU!? APA MAU MU BRENGSEK!?GARA-GARA KAU AKU HIDUP DALAM PENYESALAN, GARA-GARA KAU YANGI KU MENINGGAL!! AAAKKKHHH KAU BRENGSEK!!" Donghyuck mengangkat tangannya berniat memungkul Renjun tapi tertahan dilangit-langit, ditambah ditahan juga oleh Jeno.

Renjun yang melihat itu hatinya benar-benar teriris, air mata nya luruh deras sambil menatap lurus iris mata Donghyuck yang penuh amarah dan kesakitan. Renjun sadar Donghyuck tidak mencintainya, dia sadar hati Donghyuck milik Yangyang bukan miliknya, dia sadar dia hanya digunakan untuk pelarian. Sakit? Sangat, bahkan rasanya hatinya saat ini hancur lebur karena melihat dominan yang dia cintai dan rekan-rekannya yang dia sayangi tidak percaya padanya.

"Kenapa kau menelepon Yangyang? Apa kau tidak membaca pesan Yangyang yang bilang dia tidak bisa dihubungi?" Tanya Jeno pelan tapi sarat akan kebencian.

"Itu cara kami berkomunikasi. Jika belakang kata-kata jangan telepon ada love utuh berarti harus segera telepon, tapi jika ada love retak berarti memang jangan menghubunginya. Itu cara kami berkomunikasi dari dulu," jelas Renjun dengan pandangan kosong dan air mata yang sudah kering, seperti sumber air matanya sudah habis.

7 Devils || Hyuckren (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang