Bab 5

2.1K 177 2
                                    

"Kau bisu atau tuli? Katakan semua rahasiamu.. KATAKAN SEMUANYA BR*NGS*K" teriak Donghyuck tepat didepan muka Renjun, Renjun hanya bisa menunduk, tubuhnya bergetar ketakutan dan bayangan-bayangan masa lalunya mulai muncul satu persatu.

"HYUCK... APA YANG KAU LAKUKAN?" teriak Jeno saat dia bermakud akan kekamar sang kekasih

Jaemin, Chenle, Jisung dan Mark yang mendengar teriakkan Jeno segera menuju kesumber suara. "Ada apa?" tanya Mark saat sampai diatas lantai 2. Belum dijawab oleh Jeno, ketua 7 Devils itu sudah berlari duluan ke arah Donghyuck yang terus menyudutkan Renjun, begitu juga dengan Jaemin yang segera menarik Renjun saat Jisung sudah menahan tubuh Donghyuck dibantu oleh Jeno.

"Jaem... cepat bawa Renjun masuk" kata Mark sambil memandang tajam Donghyuck

"AKU BELUM SELESAI... KAU MAU KEMANA PEMBOHONG" teriak sarkas Donghyuck

Renjun yang sudah dipapah oleh Jaemin berhenti saat mendengar kata-kata Donghyuck. Jujur dia sakit hati dengan sebutan itu, sebutan yang menjadi salah satu sebutan yang membuatnya trauma hingga sekarang. Renjun berhenti melangkah dan melepaskan tangan Jaemin yang memapahnya dan berbalik menghampiri Donghyuck.

"Ge" "Jun". panggil Chenle dan Jaemin berbarengan saat melihat Renjun kembali berjalan menghadap Donghyuck

"APA? KAU TIDAK TERIMA AKU PANGGIL BEGITU? KALAU KAU BUKAN PEMBOHONG KATAKAN SEMUANYA, SIAPA DIRIMU YANG SEBENARNYA" tantang Donghyuck

"Aku tidak tau harus berkata apa? aku merasa sudah menjelaskan semua padamu dan semuanya, bahkan aku harus mengorek luka masa lalu ku untuk menceritakan semuanya. Jujue aku tidak tau apa salah ku padamu Donghyuck ssi sehingga kau sangat membenciku. Kalau kau berpikir aku datang untuk merebut tempat Yangyang, kau salah besar. Aku tidak ingin menggantikan ataupun merebut posisi siapa pun terutama Yangi. Aku minta maaf jika kau terganggu dengan kedatanganku tapi jujur aku kesini hanya untuk membantu kalian dan memenuhi tugas yang diberikan pemerintah padaku" kata Renjun pelan.

"Maafkan aku... aku benar-benar tidak ingin menghilangkan kenangan Yangyang disini karena aku tau, Yangyang tidak akan bisa tergantikan disini" lanjut Renjun sedih

"Jun sudalah jangan dengarkan Donghyuck, dia sed..."

"Termasuk kalian" Renjun memotong kata-kata Jeno. Kata-kata Renjun membuat yang lain terbelalak bingung.

"Maksudmu?" tanya Jeno pelan pada Renjun.

"Kalian memang menyambutku dengan baik, tapi dalam diri kalian belum bisa menerima ku 100%" kata Renjun lagi. "Kalian memang menyingkirkan foto-foto Yangyang tapi ada beberapa yang membuat ku tau Yangyang tidak terganti" sambung Renjun. "Aku tidak masalah kok, aku juga tidak bermaksud menggantikan siapa pun termasuk Yangi, karena aku juga kehilangan dia. Tapi aku mohon pada kalian, bisa tidak pandang aku sebagai rekan baru kalian bukan pengganti Yangi karena aku tidak mau dibenci oleh rekan ku bertugas" kata Renjun memohon

"Untuk mu Donghyuck ssi.... Aku bukan perusuh atau orang yang akan memaksa menggantikan siapa pun karena aku tau aku tidak bisa menggantikan siapa pun. Jadi bisa minta tolong padamu? kau tidak bisa menerima ku tidak apa-apa aku akan terima itu, tapi bisa tidak jangan memaksaku untuk mengatakan semuanya tentang diriku, karena ada beberapa hal yang kau harus tau, terkadang masa lalu seseorang itu akan sangat menyakitkan jika harus dikorek terus." kata Renjun dengan menahan air matanya. "Oh Ya.. aku akan memindahkan barang-barang ku kekamar itu" tunjuk Renjun pada sebuah kamar dipojokkan dekat kamar Donghyuck.

Member yang lain terbelalak saat melihat Renjun akan tidur dikamar itu, pasalnya dulu kamar itu memang disiapkan untuk Mark, tapi Mark tidak bisa tidur di dorm karena harus menjaga istri dan ibunya, lagi pula rumah Mark hanya beberapa rumah dari dorm.

"Jun... itu gudang Jun" kata Jaemin hampir berteriak. Benar, kamar itu sekarang menjadi gudang dan banyak barang-barang tidak penting, penuh debu dan gelap karena lampunya tidak diganti.

"Tidak... tidak... hyung kalau kau tidur disitu kau akan sakit" kata Jisung dan disertai agukkan Jaemin dan Chenle

"Aku sudah pernah tidur ditempat yang lebih buruk dari gudang kok" kata Renjun sambil tersenyum kecil.

"Tapi Jun..." kata-kata Mark berhenti saat melihat mata Renjun yang memohon. Saat itu juga Donghyuck yang melihat mata Renjun menjadi aneh dalam dirinya, seperti merasa bersalah dan tidak seharusnya seperti itu. Donghyuck melepas paksa tangannya yang dipegang Jeno dan Jisung dan berlalu masuk kekamarnya.

"Mark ssi... apakah boleh aku menempati kamar itu?" tanya Renjun lagi

Mark hanya diam, saat matanya melihat kearah Jaemin dan Chenle, kedua adiknya itu menggeleng samar memberi tanda untuk tidak membiarkan Renjun tidur di gudang. Mark yang melihat itu hanya menghembuskan napasnya perlahan dan melihat Renjun lagi dan akhirnya Mark mengangguk menandakan memperbolehkan Renjun tidur dikamar itu.

Renjun tersenyum lebar dan membungkukkan badannya menandakan terima kasih "Terima kasih Mark ssi.." kata Renjun sambil berbalik menuju kamar Jaemin untuk mengambil barang-barangnya.

"Jun..." panggil Mark saat Renjun sudah berbalik akan melangkah. Renjun yang dipanggil segera menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap Mark.

Mark maju selangkah dan mengusap pucuk kepala Renjun lembut "Jangan pernah berpikir kami tidak menerima mu, kami hanya butuh waktu supaya terbiasa sama seperti kami dulu juga butuh waktu terbiasa dengan Yangyang. Kau anggota kami dan kau adalah adikku sama seperti Yangyang jadi jangan pernah berpikir seperti itu paham?" kata Mark lembut. Renjun yang diperlakukan seperti malah menangis dan memeluk erat tubuh Mark.

"Boleh aku memanggil mu hyung?" kata Renjun dengan sesenggukan

"Tentu... kau adikku tentu harus memanggilku hyung" kata Mark sambil melonggarkan pelukan Renjun dan menghapus air mata pria kecil itu.

"Terima kasih" kata Renjun dengan senyum sumringah

"Jaem, Le, Sung kalian bantu Renjun membersihkan kamarnya" kata Mark. Renjun yang mendengar itu langsung menolak

"Tidak... tidak.. jangan-jangan aku bisa sendiri hyung" kata Renjun sedikit panik

"Kami akan membiarkanmu tidur disana jika tempat itu bersih Jun, jika tidak silakan kembali ke kamarku" kata Jaemin dengan wajah sok galak

"Baiklah..." kata Renjun pasrah

Mereka berempat mulai menata dan membersihkan gudang itu supaya layak untuk ditempati. Yang tersisa hanya Mark dan Jeno.

"Hyung... apa yang kau pikirkan?" tanya Jeno pada Mark

"Cara supaya Donghyuck tidak membully Renjun, dan Renjun tidak merasa dia tidak diterima disini" kata Mark pelan sambil terus menatap Renjun yang sedang mondar mandir sambil membawa kain pel untuk mengepel kamar barunya.

"Jangan terlalu dipikirkan Hyung, pasti ada cara" kata Jeno sambil memegang pundak leadernya

Mark hanya menghela napas pelan sambil menoleh pada wakilnya itu. "Hyung pulang dulu Jen... minta tolong ya jaga mereka terutama Renjun" kata Mark sambil berjalan turun diikuti Jeno.

"Hyung tenang saja... jangan kuatir. Sepertinya yang menjaga Renjun bukan aku tapi mungkin Jaemin dan Chenle yang akan posesif pada Renjun" kata Jeno sambil tertawa kecil

"Jisungggg... cepat angkat itu... masa kau biarkan bayiku yang mengangkatnya" teriak Jaemin sampai-sampai suaranya sampai bawah

"Tikusss... cepat angkat embernya... liat Renjun Ge keberatan" kali ini suara Chenle yang megelegar seisi dorm

"Tuh kan hyung... hyung jangan kuatir Renjun aman selama ada ibu dan adik angkatnya" kata Jeno dibarengi tawa lepas yang juga membuat Mark ikut tertawa.

"Baiklah... Hyung pulang dulu mungkin nanti malam kita akan mendapat tugas untuk besok, jadi beristirahatlah dan suruh mereka beristirahat juga" tunjuk Mark kelantai dua dengan dagunya.

"Siap Capt...." Balas Jeno dengan hormat   

7 Devils || Hyuckren (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang