Bab 7

1.8K 168 2
                                    

Renjun tidak bisa tidur sama sekali dia hanya duduk diatas kasurnya sambil melihat jam dinding pemberian Jaemin. Sudah pukul 2 dini hari tapi dia sama sekali tidak bisa tidur, dia takut akan terlambat datang pada pelatihan Donghyuck padahal sudah ada alarm dari ponselnya, ada jam weker pemberian Chenle dan Jisung, selain itu Jeno juga janji akan membangunkannya karena memang dia terkenal suka bangun pagi untuk olah raga. Semua alarm dan jam weker sudah di set pukul 4 pagi, cukup sepertinya satu jam untuk bersiap berlatih dengan Donghyuck.

"Aku tidak bisa tidurrrrr.... Bagaimana ini? Sebentar lagi pukul 4 aku harus bangun..." rengek Renjun. Renjun berguling-guling dikasurnya sambil terus merengek.

"Apa aku pergi saja ya? Aku pemanasan sendiri dengan lari pagi begitu?" gumam Renjun sambil mengetuk-ngetuk dagunya dengan jari telunjuknya.

"Ahh sudah jam 3, lebih baik aku lari pagi saja sambil pemanasan" Renjun bangkit dari tempat tidurnya, mengambil baju oleh raganya dan handuk kecil. Dia keluar dari kamarnya dan lorong ke kamar mandi masih gelap mengisyaratkan bahwa semua penghuni masih terlelap tidur. Renjun masuk ke kamar mandi hanya cuci muka dan gosok gigi lalu mengganti pakaiannya. Setelah siap dia kembali ke kamarnya dan mengambil secarik kertas untuk menulis bahwa dia sudah keluar untuk olah raga. Renjun mematikan semua jam weker yang sudah dia siapkan, mengambil handphonenya yang sebelumnya sudah dia matikan alarmnya. Renjun keluar dari kamarnya dan bersiap untuk turun tetapi sebelumnya dia lengketkan dulu kertas yang sudah dia tulis ke pintu kamarnya supaya rekan-rekannya bisa tau dia kemana.

"Wahhh segarnya pagi ini... masih gelap sih.. tapi ini bagus oksigennya banyak" kata Renjun saat baru keluar dari dorm 7Devils.

Pukul setengah lima pagi semua sudah bangun. Bukan hanya Jeno tetapi Jaemin, Chenle dan Jisung juga bangun.

"Lohhh... kenapa kalian semua bangun?" tanya Jeno saat baru keluar dari kamarnya bertepatan Jaemin, Chenle dan Jisung juga keluar.

"Kami mau membangunkan Renjun" kata Chenle sambil berjalan menuju kamar gegenya itu.

Tokk... Tokkk... Tokkk...

"Ge... ayo bangun ini sudah jam setengah lima" kata Chenle sambil mengusap matanya yang jujur saja masih mengantuk. Jeno, Jaemin dan Jisung menyusul Chenle dan saat didepan pintu kamar Renjun, Jeno melihat note dari Renjun.

"Le.. coba minggir sebentar" kata Jeno sambil mendorong Chenle pelan. Jeno mengambil note yang tertempel di pintu dan membacanya, tapi belum selesai membaca Donghyuck keluar dari kamarnya sambil menenteng baju olah raganya.

"Sedang apa kalian? Berusaha membangunkan si pembohong? Hmmm... dia tidak bisa bangun sendiri? Dasar manja.." kata Donghyuck sinis

"Bukannya dia tidak bisa bangun sendiri, tapi lebih tepatnya dia sudah pergi keluar pemanasan sebelum kau bangun. Jadi siapa yang manja?" kata Jeno santai sambil menempelkan note dari Renjun ke dada Donghyuck dan berlalu masuk kekamarnya untuk bersiap olah raga.

"Jaem sayang... kau ikut aku olah raga hari ini" kata Jeno sambil menyembulkan kepalanya saja keluar. Hal itu hanya dibalas anggukan saja oleh Jaemin dibarengi senyum malu-malunya. Jaemin biasanya malas olah raga tapi hari ini dia harus ikut, dia akan menjaga bayi barunya supaya tidak disiksa oleh si Dongdong ini. Mereka membubarkan diri, Jaemin masuk ke kamarnya untuk bersiap, Chenle turun kebawah untuk membuat sarapan dan Jisung tentu saja ikut Chenle.

Di Taman

"Waahhhh bagusnya.... Tidak salah sih Korea Selatan salah satu negara yang diminati para turis jangankan tempat wisatanya bahkan tamannya saja yang hanya dijadikan olah raga bisa sebagus ini" kata Renjun duduk direrumputan sambil menikmati kolam angsa yang begitu indah bersih dan terawatt.

"AAAAAAAKKHHHHHH!!! TOLONG ADA MAYATTTT" Renjun tersentak kaget saat asik-asiknya menikmati pemandangan malah terdengar teriakkan dari seorang wanita. Renjun segera berlari menuju asal suara dan disana sudah ada beberapa orang yang mengelilingi sesuatu karena Renjun tidak bisa melihat jelas.

"Permisi-permisi aku polisi aku polisi" kata Renjun sambil menerobos orang-orang yang sudah berkumpul untuk melihat mayat yang ditemukan. Memang tidak banyak orang karena masih terlalu pagi untuk berolah raga, tapi dengan tubuh kurus dan pendeknya jelas saja Renjun kesulitan melihat ada apa. Orang-orang yang melihat Renjun bingung mana mungkin anak kecil ini polisi bahkan ada beberapa orang jelas-jelas menghalanginya hingga Renjun menunjukkan tanda pengenalnya baru orang-orang tadi percaya.

Saat orang-orang itu menyingkir bisa dengan jelas Renjun lihat mayat tergeletak telungkup dan dari pakaian, bentuk tubuh mayat itu berjenis kelamin wanita tetapi tidak ada rambut bahkan kulit kepala mayat itu terkelupas separuh seperti dijambak oleh sesuatu yang menariknya keras, sedangkan rambut sebelahnya hilang tapi kulit kepalanya masih ada. Renjun mengambil sapu tangan yang selalu ada dikantongnya dan digunakan untuk melapisi tangannya yang akan membalik posisi mayat itu. Saat mayat itu berhasil dibalik semua orang berteriak histerik bahkan ada yang langsung menyingkir karena ngeri dengan kondisi sang mayat. Bagaimana tidak kondisinya sangat mengenaskan dengan wajah yang hampir hancur, mulut yang terobek dikedua sisi sampai ke telinga, jari manisnya hilang bahkan satu kakinya patah benar-benar sangat mengerikan, dan yang membuat Renjun kaget adalah di dada mayat itu ada tato Naga Hitam tapi dalam ukuran kecil. Sekarang yang ada dipikirannya apakah mayat ini anggota Naga Hitam atau korban Naga Hitam? Renjun memfoto mayat itu dan mengirimkannya pada grup 7Devils supaya rekan-rekannya bisa datang menolong sambil dia mengamati sekeliling taman.

Di Dorm

"SEMUA BERKUMPUL..." Teriak Mark saat baru masuk ke dorm

"Hyung.. pagi-pagi apa ada kasus?" tanya Chenle yang saat itu berada di dapur bersama Jisung

"Hyung...kasus baru?" kata Jeno yang baru turun diikuti Jaemin dan Donghyuck

"Kalian benar... pagi-pagi atasan mengirimi kita kasus" kata Mark sambil menyalakan televisi dan memindahkan data kasus ke televisi tersebut

"Lohh mana Renjun?" tanya Mark saat akan menjelaskan kasus baru

"Dia sud.... Tit... Tit..." kata-kata Jaemin terpotong karena bunyi pesan masuk ke ponselnya. Jaemin mengambil ponselnya dan membukanya betapa kagetnya dia saat baru saja membuka pesan dari Renjun sudah terpampang foto mayat yang menyeramkan.

"Renjun mengirimi apa sih ini?" kata Jaemin dengan nada agak tinggi sambil melempar ponselnya ke meja. Saat ponsel itu sudah ada di meja semuanya bisa melihat foto yang dikirimkan Renjun dan pesan Renjun untuk semua datang ke taman yang baru saja diresmikan pemerintah.

"Renjun sudah tau kasusnya ternyata" kata Mark sambil menscroll layar ponselnya yang otomatis gambar di layar juga bepindah dan saat itu semua nya melihat foto mayat yang sama persis dengan yang dikirimkan oleh Renjun, lokasi yang masih ditaman tapi di titik yang berbeda

"Ini kasus baru kita, pembunuhan berantai yang dilakukan seseorang di taman yang baru saja dibuka pemerintah. Foto mayat yang ada di layar adalah mayat pertama yang ditemukan oleh seorang penjaga malam yang berkeliling saat itu dan ditemukan pukul 11 malam kemarin dan mayat kedua yang ditemukan Renjun" jelas Mark.

"Jadi pemerintah menyuruh kita menangkap pelakunya hyung?" tanya Donghyuck dan dijawab Mark dengan anggukan.

"Baiklah bersiaplah kita ketaman sekarang" kata Mark sambil berdiri dan menepuk tangannya menandakan semuanya harus cepat. Mendengar perintah tersebut semuanya bergegas naik ke lantai dua untuk bersiap.

7 Devils || Hyuckren (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang