Bab 32

1.9K 203 5
                                    

DORRR...

AKKHHHH!!!

"DONGHYUCK!!" Teriak mereka semua

Renjun hanya diam terpaku, matanya terbelalak kaget dengan tubuh yang menegang. Dia merasakan tubuhnya berada didekapan seseorang tapi telinganya hanya mendengar suara tembakan dan rohnya seperti terlepas dari tubuhnya.

"Dong-hyuck? Hyu-hyuck? Ja-ja-jawab a-aku to-tolong," gagap Renjun.

Donghyuck, orang yang dulu menganggapnya sebagai musuh karena berani-beraninya masuk ke dalam 7 Devils menggantikan Yangyang, orang yang selalu memandangnya dengan sorot mata dingin bahkan tak segan-segan membentak bahkan menghajar Renjun tapi saat ini menjadi tameng hidup untuknya. Seorang Seo Donghyuck yang dulu menganggapnya musuh sekarang malah melindunginya dari bahaya, bahkan dia rela mengorbankan nyawanya untuk melindungi Renjun.

"Donghyuck? Dong-"

"Diamlah, biarkan aku bernapas dulu." Terdengar bisikan ditelinga Renjun yang ternyata Donghyuck masih hidup.

"LEPASKAN!! AKU HARUS MEMBUNUH SUBMISIVE SIALAN ITU!! AKKHHHH... SAKITTTT... IBU... IBU... MEREKA MENYAKITIKU!" Suara pelaku menggelegar diruangan itu.

Ayah Donghyuck datang tepat waktu sehingga bisa menyelamatkan sang putra. Sebelum pelaku melepaskan peluru, ayah Donghyuck sudah menembak lengan pelaku sehingga tembakan pelaku meleset mengenai dinding. Pelaku berhasil dilumpuhkan dengan timah panas yang bersarang dilengan dan kaki pelaku sehingga dia tidak berdaya hanya bisa menjerit marah.

"Donghyuck ssi?" Panggil Renjun pelan.

Donghyuck melonggarkan sedikit pelukannya tapi tidak sepenuhnya melepas tangannya dari punggung dan pinggang Renjun. Renjun saat ini bisa melihat wajah Donghyuck yang sedikit pucat mungkin karena Donghyuck berjam-jam disekap di ruangan itu.

"Donghyuck ssi, kau tidak ada yang terluka kan?" Tanya Renjun lagi sambil meneliti tubuh Donghyuck dengan gerakan matanya.

"Aku tidak apa-apa Renjun," jawab Donghyuck lembut sambil membelai rambut Renjun bagian belakang.

"Hyuck/Hyuck/hyung," panggil Mark, Jeno dan Jisung dengan sorot mata khawatir.

Donghyuck menoleh pada rekan-rekannya itu. "Aku baik-baik saja," kata Donghyuck sambil terus merengkuh pinggang sempit Renjun.

"LEPASKAN AKU!!! DONGHYUCK!! MEREKA MENYAKITIKU, AYAHMU MAU MEMBUNUHKU!! TOLONG AKU HYUCK!!"

Donghyuck membelai pipi Renjun pelan seperti mengatakan Renjun untuk menunggu sebentar. Donghyuck melepaskan pelukannya dan menoleh pada pelaku dengan sorot mata tidak terbaca.

"Donghyuck... Donghyuck... mereka menyakitiku, mereka menyakitiku Hyuck. Lihat-lihat aku berdarah Hyuck," kata pelaku dengan nada memelas saat melihat Donghyuck menoleh padanya.

"Kau kesakitan?" Tanya Donghyuck dingin dan dibalas anggukan cepat pelaku.

"Nak, kau tidak apa-apa?" Johnny menghampiri sang putra dan meneliti setiap inchi tubuh sang putra.

"Dia Hyuck.. dia yang menyakitiku, bunuh dia Hyuck bunuh dia," desis pelaku sambil memasang sorot mata amarah pada Johnny.

"Bawa dia ke markas," perintah Johnny dengan suara teriakan dan umpatan pelaku pada Johnny.

Johnny juga memerintahkan anak buahnya untuk mengambil barang-barang yang ada dilab untuk barang bukti dan memeriksa semua orang yang ada disitu terpapar virus atau tidak dan setelah semua dinyatakan negatif baru mereka bisa keluar dari situ.

"Mark.. Mark..." Terdengar suara Taeyong yang panik karena baru bisa sampai ditempat kejadian setelah terjebak macet meskipun mobilnya sudah dikawal tapi tetap terjebak karena adanya demo, untung saja dia cepat menghubungi Jaehyun sehingga mereka bisa bergerak cepat menyelamatkan Donghyuck dan rekan-rekannya.

7 Devils || Hyuckren (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang