Bab 31

1.8K 183 2
                                    

"Aku senang sekali rumahku kedatangan teman-teman sekolahku dan kakak kelasku, oh dan adik kecilku yang beda sekolah tapi aku tau dirimu Ji," kata suara itu yang membuat mereka berempat semakin bingung.

"Dia tau aku juga hyung?" Kata Jisung sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Siapa kamu? Kenapa kau tau kami bahkan tau kami dari sekolah mana? Siapa kau sebenarnya?" Tanya Mark dengan nada dingin.

"Mark oppa ternyata begini ya? Yang aku kenal Mark oppa yang aku kenal tidak begini. Mark oppa yang aku kenal baik, lembut tapi berwibawa tapi ternyata jadi dingin begini," kata suara itu lagi dengan nada sok kecewa.

"Berhentilah bermain-main, keluarlah tunjukkan wajahmu kita selesaikan semua secepatnya," bentak Jeno mulai frustasi.

"Jeno ssi, aku suka senyummu apa lagi mata bulan sabit mu membuatku suka tapi sayang cinta ku habis di sahabatmu Seo Donghyuck ssi. Aku marah karena Donghyuck malah pacaran dengan submissive China itu tapi aku bersyukur dia sudah MATI!! Wahahahahh!! AKU SENANGGGG SEKALIII!!" Wanita itu berteriak senang saat mengatakan kalimat terakhirnya disambung tawa yang jika orang dengar langsung di ketahui orang itu gangguan jiwa.

"Tapi orang tua kalian malah memasukkan si Huang Renjun, submissive sialan dan j*l*ng itu sehingga dekat dengan Donghyuck ku," kata wanita itu lagi dengan nada sok kecewa dan tersakiti.

"Tapi tidak apa-apa aku akan mengurung kalian disini dan menghabisi mereka semua terutama si Huang Renjun itu," lanjut si wanita dengan nada ceria tampa dosa.

Mendengar itu mereka semua kecuali Donghyuck sudah marah bahkan Jeno sudah menggebrak dan menendang pintu kulkas. Sedangkan Donghyuck, dia marah terutama saat tawa penjahat itu terdengar senang atas meninggalnya Yangyang dan karena akan menghabisi Renjun dan rekan-rekannya yang lain. Dia ingin mencekik dan memotong pita suara penjahat itu supaya tidak bisa berbicara dan tertawa lagi, tapi dia menahan semua itu berusaha tidak terpancing walaupun emosinya sudah sampai di pucuk kepalanya.

"Sudah hyung, tidak ada gunanya kita menanggapi kata-kata orang gila," kata Jisung yang sepertinya sepemikiran dengan Donghyuck. Donghyuck yang mendengar kata-kata Jisung tersenyum tipis bahkan hampir tidak terlihat.

"Buat apa kita menghabiskan tenaga kita hanya untuk menanggapi orang tidak waras? Duduklah hyung," sambung Jisung lagi sambil menarik sebuah kursi dan duduk tenang.

"AKU TIDAK GILA!!! KALIAN SEMUA YANG GILA. KALIAN, TEMAN-TEMAN KALIAN BAHKAN KELUARGA KALIAN YANG GILAAA!!!" Teriak marah sang pelaku.

Donghyuck yang mendengar itu menunjukkan smirk singkatnya. Dia memandang Jisung seperti mengatakan terima kasih, sedangkan Jisung yang paham dengan tatapan hyungnya itu hanya tersenyum tipis sambil mengangkat satu alisnya.

"KAU BISA-BISANYA TENANG SEDANGKAN REKAN-REKAN KITA DALAM BAHAYA KARENA PENJAHAT ITU!!" Teriak marah Jeno.

"Benar Jen kata Jisung jangan terpancing," bisik Mark pelan.

Donghyuck ikut menyeret kursi dan mendudukan Jeno. "Diamlah Jen jangan marah-marah nanti kamu ikut gila seperti dia," kata Donghyuck santai.

"AKU TIDAK GILAA!!" teriak pelaku itu

"Kalau tidak gila keluar, tunjukkan wajahmu. Kalau memang kau mau menikah dengan ku aku harus melihat wajah mu. Kalau kau tidak gila tidak mungkin sembunyi-sembunyi begini aku tidak mau menikah dengan orang gila," kata Donghyuck santai.

"Ka-ka-kau mau menikah denganku?" tanya pelaku.

"Tergantung kalau kau mau menunjukkan wajahmu mungkin aku pertimbangkan," kata Donghyuck sambil mengedikkan bahunya cuek.

7 Devils || Hyuckren (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang