Bab 22

2K 185 9
                                    

"Hei Huang... aku mau bicara denganmu." Baru saja masuk kerumah Donghyuck sudah memanggil Renjun untuk bicara didalam kamarnya.

"Hyuck.... jangan marahi Renjun!" teriak Mark sambil melihat Donghyuck yang sudah naik ke lantai 2

"Hyung, Renjun aku temani saja ya," izin Jaemin pada leadernya

"Tidak perlu Na, tidak apa-apa Donghyuck tidak akan menyakiti dan marah padaku," kata Renjun dengan senyum menenangkan. Jaemin yang mendengar itu hanya memandang sendu Renjun sambil mengelus lembut pundak Renjun seperti memberikan kekuatan.

"Aku naik dulu semua," pamit Renjun sambil berjalan menuju tangga.

Renjun berjalan kearah kamar Donghyuck. Pria mungil itu menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan tampa suara.

Tok... tok... tok....
Renjun mengetuk pintu kamar Donghyuck sedikit keras. Tidak ada jawaban dari Donghyuck dia membuka sendiri pintu kamar itu dan tidak melihat Donghyuck sama sekali. Renjun membuka pintu kamar Donghyuck sedikit lebih lebar dari sebelumnya sehingga dia bisa melihat seisi kamar Donghyuck yang mayoritas berwarna hitam dan putih.

"Dia kemana?" lirih Renjun

"Kenapa kau mengintip disini?!" tiba-tiba terdengar suara dari arah belakang Renjun sampai membuat pria mungil itu kaget.

"Kenapa sih kau selalu muncul dibelakangku? bikin kaget saja," omel Renjun tampa sadar. Donghyuck yang diomeli seperti itu hanya diam menunjukkan wajah datarnya sehingga membuat Renjun menyadari kesalahannya.

"Ma-ma-maaf Donghyuck ssi aku tidak sengaja," kata Renjun lirih bahkan hampir tidak terdengar.

"Masuk!" perintah Donghyuck sambil membuka pintu kamarnya lebih lebar dan masuk mendahului Renjun. Renjun yang disuruh begitu oleh Donghyuck hanya terpaku sambil melihat pria gemini itu masuk lebih dulu ke dalam kamar.

"Kau menunggu apa? apa aku harus menggendongmu atau menarikmu seperti sapi?" kata Donghyuck saat melihat Renjun yang masih berdiri diluar.

"Ah- hmm- maaf-maaf Donghyuck ssi," jawab Renjun sambil melangkah masuk ke dalam kamar Donghyuck secara perlahan dan ragu-ragu.

"Haisss... kau ini titisan siput ya? atau kau mau cosplay jadi Flash di Zootopia? lama sekali jalan mu," kata Donghyuck dengan nada jengkel.

"Oh.. maaf-maaf iya aku cepat," kata Renjun sambil buru-buru masuk kamar Donghyuck. Donghyuck segera menutup pintu kamarnya dan menguncinya tampa sepengetahuan Renjun. Renjun yang masih melihat sekeliling kamar Donghyuck tidak menyadari bahwa pintu kamar itu dikunci Donghyuck.

"Ini," kata Donghyuck sambil menyerahkan sebuah kantongan yang sedikit sudah lama tapi masih bagus.

Renjun menerima kantongan itu dan membukanya ternyata isinya adalah baju tidur yang terbuat dari kain satin dan berwarna merah maroon dengan aksen pelipit berwarna putih yang terdiri dari atasan berlengan pendek dan celana pendek sepaha yang pasti jika dikenakan akan memperlihatkan kaki dan paha mulus si pemakai.

"Apa ini?" tanya Renjun heran

"Karung," jawab Donghyuck cuek

"Hah?" Renjun yang dijawab begitu semakin bingung. Lalu tidak lama dirinya sadar kalau apa yang dia tanyakan itu aneh dan bodoh.

"Tidak... tidak... maafkan aku maksudku untuk apa kau memberiku piyama ini?" tanya Renjun heran

Donghyuck memutar matanya malas, "Kau punya piama yang warnanya menggoda? Baju tidurmu rata-rata kaos kebesaran dan celana pendek atau training kan? Kau mau pakai itu? Ya mana menggoda," jawab Donghyuck cuek.

7 Devils || Hyuckren (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang