Bab 4

2.1K 174 4
                                    

"Orang tua ku dibunuh oleh sebuah kelompok mafia dibawah naungan Naga Hitam" kata Renjun sambil meneteskan air matanya.

"APA?" teriak seluruh orang disana tidak percaya. Mereka tidak percaya akan bertemu salah satu keluarga korban dari kelompok mafia Naga Hitam.

Donghyuck yang mendengar itu segera kembali ke sofa nya dan duduk disana sambil memandang Renjun dengan pandangan tidak percaya. Dia pikir hanya dia di 7 Devils yang menjadi korban Naga Hitam ternyata anak baru ini juga menjadi korban. Jujur ada rasa kasihan dan rasa bersalah karena sudah berkata macam-macam kepada Renjun tapi dilain sisi dia tetap tidak mau menerima Renjun dan tidak akan bisa menerima Renjun.

"Bisa kau ceritakan pelan-pelan Ge?" kata Chenle sambil duduk dibawah Renjun dan memegang tangan Renjun berniat menguatkan gege nya itu.

"Saat itu umurku masih 6 tahun aku masih ingat orang tua ku akan merayakan ulang tahun ku yang ke 6, saat itu keluarga kami sangat bahagia karena berkumpul semua dirumahku tapi kebahagiaan itu sirna karena para mafia itu." Renjun mencengkeram tangan Chenle pelan, menyalurkan sedih, marah dan dendam yang tersimpan dalam dirinya selama ini.

"Saat itu aku baru saja meniup lilin ulang tahunku dan bukannya riuh tepuk tangan yang menyambut tetapi berondongan peluru yang menyapa ku saat selesai meniup lilin. Saat itu yang aku tau paman, bibi bahkan beberapa pelayan dirumah kami sudah tergeletak bersimbah darah, ayahku segera menyuruh ibuku untuk menggendongku, aku masih ingat saat itu ibuku menyuruhku dan pengasuhku masuk kedalam lemari yang ada diruang kerja ayahku, yang aku tau lemari itu bisa menembus ke pintu belakang. Aku yang menangis menolak meninggalkan ibuku dan saat itu aku bisa lihat seseorang bertopeng dengan tattoo naga hitam dilengan kanannya menembaki ibuku yang menghalangi lemari dimana aku dan pengasuhku bersembunyi. Aku ingin berteriak tapi tidak bisa karena mulutku sudah dibekap oleh pengasuhku dan dia menggendongku keluar dari rumah itu melalui pintu belakang." Renjun sudah berderai air mata. Chenle yang melihat itu segera memeluk Renjun sambil mengelus punggung gegenya bermaksud menenangkan, bukannya tenang Renjun malah semakin menangis hingga terisak.

"Lalu bagaimana kau bisa sampai ke China? Tidak mung... maaf..." tanya Jisung penasaran tetapi terhenti karena tatapan tajam dari Chenle dan Jaemin.

"Seminggu setelah kejadian itu pengasuhku mengirim ku ke panti asuhan karena tempat persembunyian kami sudah diketahui oleh mereka, Setelah mengirimku kepanti asuhan yang aku tau pengasuhku dibunuh oleh mereka saat dia hendak melarikan diri. Saat itu aku pikir semua akan baik-baik saja tetapi panti asuhan yang aku tempati juga diserang oleh mereka dan semua dibunuh, sebelum ibu pantiku dihabisi dia sudah mengirimku ke panti lain dan dipanti itulah aku diambil oleh keluarga Kun Gege" kata Renjun berusaha tegar

"Siapa orang tua mu? Apa kami tau mereka?" tanya Mark pelan-pelan karena hal ini sangat sensitive

Renjun hanya diam sambil menunduk dan memilin hoodie yang dia gunakan. Jaemin yang melihat itu memegang tangan Renjun "Tidak apa-apa, kalau kau tidak mau bilang kami tau alasanmu tidak mau bilang" kata Jaemin sambil memberi tanda pada Mark yang akan berbicara lagi.

"Ayahku hanya polisi biasa yang memang ikut bertugas memberantas mafia Naga Hitam dan pengikut-pengikutnya, ibuku sama sepertiku criminal profiler yang saat itu juga menangani kasus Naga Hitam. Saat itu aku tidak tau apa salah kami tapi saat ini aku tau kenapa mereka membunuh ayah dan ibuku" Renjun mengusap air matanya dengan kasar, sorot mata yang tadi menyedihkan sekarang berubah menjadi sorot mata penuh dendam. "Aku tau kalian tidak ingin posisi Yangyang digantikan oleh siapa pun, tapi aku bertekad masuk kesini bukan hanya untuk membantu Masyarakat tapi juga untuk mencari ketua Naga Hitam yang sudah membunuh keluarga ku dan sahabat baikku Yangyang" kata Renjun dengan tekad yang kuat.

Donghyuck yang dari tadi hanya diam saja melihat sorot mata Renjun yang penuh dendam dan penuh dengan amarah, hal itu mengingatkannya pada dirinya sendiri waktu awal-awal Yangyang meninggal bahkan mungkin hingga sekarang. Dulu dia merasa dirinya lah yang satu-satunya anggota 7 Devils yang akan hidup dengan dendam pada Naga Hitam tapi ternyata ada seseorang yang berhak lebih dendam pada Naga Hitam dari pada dia.

"Memang waktu itu banyak sekali polisi dan tentara yang menjadi sasaran mereka bahkan orang tua kita juga begitu, tapi kita beruntung masih bisa melarikan diri keluar negeri, memang terlihat pengecut tapi itu adalah hal yang harus dilakukan supaya kedepannya bisa menyingkirkan mereka" kata Jeno dengan helaan napas pelan

"Apakah orang tua mu salah satu anak buah orang tua kami?" tanya Donghyuck yang membuat semua orang disana langsung melihat Donghyuck. Mereka kaget karena Donghyuck ternyata ingin tau juga.

"Katanya Renjun Ge pembohong tapi ternyata juga ingin tau, dasar munafik" kata Chenle sinis. Jisung yang mendengar itu sedikit menyenggol Chenle karena dia takut Donghyuck marah tapi ternyata saat Jisung melihat Donghyuck, hyungnya itu tidak ada perubahan tetap dengan pandangan lurus pada Renjun.

"Aku tidak tau, saat itu aku masih kecil jadi aku tidak tau apa-apa" jawab Renjun dengan menunduk seperti menghindari tatapan tajam Donghyuck.

"Sudah-sudah jangan mengungkit hal itu, lihat mata indah Renjun jadi bengkak" kata Eric sambil memandang nakal pada Renjun.

"Dasar buaya" kata Donghyuck pelan sambil menyilangkan kakinya seperti bos

Eric berdehem singkat dan merubah tatapannya menjadi sedikit serius pada Renjun "Jun... aku tau kau masih menyimpan banyak hal yang akan membuat kita semua kaget tapi kau sangat pintar menutupinya dan hanya keluarga Huang dan Qian yang tau ini semua dan teman-temanmu yang tau masa lalu secara lengkap hanya Yangyang" Eric menundukkan kepalanya sebentar dan mengangkatnya lagi dan saat itu dia bisa lihat tatapan Renjun yang seperti memohon tidak membongkar apapun jika Eric tau sesuatu. Eric yang melihat itu hanya tersenyum kecil menandakan dia juga tidak tau apa-apa.

"Baiklah... semuanya aku kembali dulu ke rumah sakit ya... jika ada yang tidak enak badan atau apapun bisa panggil aku" kata Eric sambil membereskan barang-barangnya dan menyerahkan hasil kesehatan Renjun dan biodata Renjun pada Mark. "Baiklah aku pergi dulu, dan Jun... jangan sungkan untuk bicara pada ku atau member yang lain ya... jangan kau simpan sendiri sekarang kita keluarga" kata Eric sambil membelai rambut Renjun pelan.

Jeno mengantarkan Eric keluar dari dorm 7 Devils, sedangkan yang lain sudah kembali ke kamar masing-masing tinggal Mark dan Songhyuck yang tetap berada diruang tengah dorm "Apa yang ingin kau katakan Hyuck?" kata Mark tampa melihat Donghyuck dan focus membaca kertas-kertas yang diberikan Eric tadi.

"Hyung... Si Huang itu punya banyak masa lalu yang kita tidak tau... apa masih kita terima disini?" tanya Donghyuck sedikit emosi

Mark menghela napas pelan dan mengalihkan pandanganya pada Donghyuck "Hyuck.. setiap orang memiliki masa lalu, aku, kamu bahkan semua member 7 Devils kita semua memiliki masa lalu yang terkadang ingin kita simpan rapat-rapat jangankan untuk diceritakan bahkan ada masa lalu yang tidak ingin kita ingat, bukan berarti orang itu tidak bisa dipercaya tetapi terkadang orang lain tidak perlu tau masa lalu kita, apa lagi masa lalu itu menyakitkan. Jadi jangan paksa Renjun membuka semuanya. Perlahan Hyuck pelan-pelan jangan memaksanya" Mark berdiri setelah bicara seperti itu menuju ruang kerjanya. Sedangkan Donghyuck mengerutkan dahinya merasa Renjun harus menceritakan semuanya dan dia harus memaksanya.

Donghyuck melangkahkan kakinya cepat menuju lantai dua bahkan menaiki tangganya saja dia menggunakan jangka yang besar supaya cepat sampai. Donghyuck sampai lantai dua dan bertepatan Renjun yang keluar dari kamar Jaemin dan hendak mandi, Renjun yang melihat Donghyuck hanya menunduk menyapa Donghyuck dan melewatinya saja

"Berapa banyak rahasia yang kau tutupi" kata Donghyuck dingin sambil memandang Renjun dengan tatapan intimidasi. Renjun diperlakukan seperti itu hanya bisa memandang Donghyuck dengan pandangan tidak focus.

"Katakan semua rahasiamu... katakan semua yang kau sembunyikan..." Donghyuck melangkah maju mendekati Renjun dan Renjun yang melihat itu semakin melangkah mundur menghindari Donghyuck, hingga Renjun terpojok ke tembok.

"Kau bisu atau tuli? Katakan semua rahasiamu.. KATAKAN SEMUANYA BR*NGS*K" teriak Donghyuck tepan didepan muka Renjun, Renjun hanya bisa menunduk, tubuhnya bergetar ketakutan dan bayangan-bayangan masa lalunya mulai muncul satu persatu.

"HYUCK... APA YANG KAULAKUKAN?"  

7 Devils || Hyuckren (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang