Bab 36 ‼️

2.8K 145 4
                                    

Donghyuck mulai membelai pipi chubby Renjun dengan lembut, selain tangannya bibirnya juga mulai beraksi dia menciumi seluruh wajah Renjun, mulai dahi lalu turun ke mata, hidung dan terakhir adalah bibir. Bibir yang beberapa minggu ini menjadi candunya, bahkan salah satu hobby barunya saat ini adalah mencuri ciuman dari Renjun saat sang submissive tidur.

Donghyuck mengangkat sedikit tubuh molek sang kekasih dan merebahkannya pelan ke tempat tidur, senapsu apapun Donghyuck dia selalu ingat kekasih manisnya itu masih terluka. Donghyuck mencium kening Renjun lagi seperti menyalurkan rasa sayang, cinta dan menginginkan yang tercampur jadi satu menjadi satu kata yaitu Renjun. Donghyuck menyayangi seseorang yaitu Renjun, Donghyuck cinta seseorang yaitu Renjun, dan Donghyuck menginginkan seseorang yaitu Renjun. Dia sempat menyangkal perasaannya karena merasa bersalah pada Yangyang, tapi lama kelamaan terutama saat Renjun kritis dan Renjun yang mau ditembak dia merasa takut kehilangan dan rasa ingin melindungi membuatnya sadar kalau dia mencintai Renjun.

"Ini yang pertama untukmu Hyuck?" Tanya Renjun bersusah payah karena bibir dan lidah hangat Donghyuck sudah berada di tulang selakangnya.

"Hmmm... ini yang pertama. Aku hanya berciuman dengan Yangyang tidak berbuat lebih," jawab Donghyuck sambil terus melakukan aktifitasnya.

"Engggg... tapi bibirmu ahhh..." kata-kata Renjun terputus karena Donghyuck menggigit kecil tulang selakangnya.

"Diamlah sayang.... jangan bertanya apapun. Aku izinkan kau bersuara hanya untuk mendesah dan meneriakkan namaku," kata Donghyuck dengan suara rendahnya.

"Aahhhh.... Hyuck.... Hmmmm... ahhh.." desah Renjun saat lidah Donghyuck menelusuri dada Renjun.

"Eengggg.... Hyuck... ja-jangan di ahhh.. jilat begitu enggg hyuck." Renjun mendesah tak karuan karena lidah dan mulut Donghyuck yang aktif menjilat, menyedot dan menggigit pucuk gunung kembar Renjun. Mulutnya aktif di pucuk gunung Renjun sebelah kiri dan jari-jarinya aktif di sebelah kanan.

Donghyuck melepaskan kulumannya dan sedikit bangkit dari tubuh polos Renjun, pria tan itu mulai melucuti seluruh pakaiannya hingga sama-sama polos. Renjun yang melihat itu memalingkan wajahnya dengan pipi yang bersemu merah. Donghyuck yang melihat itu tersenyum lebar merasakan senang karena bisa membuat sang pujaan hati bersemu malu.

"Kenapa kau memalingkan wajahmu? Tidak mau melihat tubuhku?" Tanya Donghyuck menggoda Renjun.

"Hemmm... itu.. itu... malu hehehe ehmmm." Donghyuck mencium bibir Renjun bahkan mereka bertukar saliva sampai-sampai menetes kedagu sang submisive.

Donghyuck menciumi seluruh wajah, leher bahkan meninggalkan jejak-jejak perbuatannya dileher, dada bahkan sampai perut sang submisive. Donghyuck juga menciumi bekas luka operasi Renjun yang hampir mengering, dia menatap bekas luka itu dengan wajah tak terbaca. Renjun yang merasa Donghyuck tiba-tiba berhenti membelai rambut sang dominant.

"Aku sudah tidak apa-apa Hyuck, sudah tidak sakit kok," kata Renjun dengan senyum menenangkan.

"Maaf, jika saja aku tidak memaksa mu kau tidak mungkin kesakitan." Donghyuck sedikit membelai kulit-kulit disekitar luka Renjun.

Renjun yang tau sang kekasih terus merasa bersalah segera menarik wajah sang kekasih dan melumat bibir Donghyuck. Renjun membalikan posisinya menjadi Donghyuck yang berada dibawah dan Renjun yang diatas. Renjun segera menjelajahi seluruh tubuh atletis sang kekasih, membelai, mencium, menggigit dan menjilati setiap inci tubuh sang kekasih.

"Aahhhh.... sayang... ahhhh... jangan Renjun itu tugas aahhh.. ku... hmmn..." Donghyuck mendongak merasakan remasan dan pijatan tangan mungil Renjun pada benda pusakanya yang sudah berdiri tegak dari tadi.

7 Devils || Hyuckren (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang