Bab 16

1.9K 194 4
                                    

Ruang Introgasi

"Hyung, Renjun izin ke ruang barang bukti, aku sudah men-"

"Biarkan saja Jaem," sela Mark
"Dia pasti melakukan pekerjaannya dengan baik," lanjut Mark dengan melihat Jaehoo dengan smirk tipisnya.

"Apa yang bisa anak itu temukan? Bahkan dia saja tidak tau aku adalah seorang pria, dia terlalu polos," kata Jaehoo dengan wajah meremehkan. Mark tidak menjawab. Leader 7 Devils itu hanya tersenyum tipis, dia yakin Renjun menemukan sesuatu yang lebih dari cukup membuat pria didepannya ini akan menceritakan kenapa dia membunuh wanita-wanita itu.

"Hyung... kira-kira Renjun Ge menemukan sesuatu ya?" tanya Chenle pada Jaemin

"Kita lihat saja Le, tapi aku rasa benar kata Mark hyung, dia melakukan pekerjaanya dengan baik," kata Jaemin dengan senyum misterius.

"Aku rasa profiler kita ini bekerja dengan sangat baik," kata Jeno sambil menarik kursi dan duduk di samping sang kekasih

"Oh itu mereka, Renjun hyung menemukan sesuatu?" tanya Jisung setelah melihat Donghyuck dan Renjun masuk ke ruangan.

"Jaem kami mau bertemu dengan Mark hyung," kata Donghyuck buru-buru.

"Sebentar aku tan-"

"Tidak sempat Jaem, ayo masuk," sela Donghyuck sambil tampa sadar menarik tangan Renjun masuk ke ruangan introgasi.

Donghyuck segera membuka pintu ruangan introgasi dengan kasar. Dengan tampa basa basi dia segera menghajar Jaehoo tepat di pipi pria itu. Semua yang melihat itu panik dan segera melerai Donghyuck dan Jaehoo.

"KAU... BAGAIMANA BISA SEORANG IBLIS, TIDAK BAHKAN IBLIS AKAN MERASA RENDAH DIRI BERTEMU DENGAN PRIA JAHANAM SEPERTI MU. KAU BILANG ISTRI MU HINA KAN? BAGIKU PRIA YANG MENJUAL ISTRINYA SENDIRILAH MANUSIA HINA YANG MELEBIHI KOTORAN," teriak marah Donghyuck

"Hyuck, tenanglah ada apa? Jun tolong jelaskan," kata Jeno sambil memegangi badan Donghyuck yang terus berontak meminta dilepaskan.

"Bawa Donghyuck keluar dan kalian dengarkan dari luar," perintah Renjun pada Jeno dan yang lain.

"TIDAKKK... AKU TIDAK AKAN KELUAR!! AKU AKAN MEMBUNUHNYA, LEPASKAN AKU!!" Jeno menarik Donghyuck untuk keluar dari ruangan itu, sedangkan Renjun sudah siap duduk ditempat Mark tadi. Pintu ruang introgasi ditutup dan saat itulah terdengar tawa jahat dari Kim Jaehoo.

"Teman mu itu kenapa? Tiba-tiba memukulku?" kata Jaehoo sambil mengusap ujung bibirnya yang berdarah. Renjun melihat Jaehoo dengan pandangan datar, awalnya ada rasa takut berhadapan dengan psikopat sepertinya tapi mendengar kata-kata Donghyuck tadi entah lenyap kemana rasa takutnya.

"Jaehoo ssi... boleh aku tau istrimu meninggal karena apa?" tanya Renjun dengan wajah datarnya.

"Dia sakit," jawab Jaehoo dengan santainya.
Ada apa? Kenapa kau tanya-tanya soal istriku?" lanjut Jaehoo dengan nada menantang.

Renjun tidak menjawab pertanyaan Jaehoo, dia malah mengeluarkan sobekan-sobekan kertas dan membacanya dengan santai.

'Kim Jaehoo pria yang aku pikir bisa menyayangiku dan mencintaiku ternyata adalah pria kejam yang menyakitiku demi orang lain yang dia cintai. Kim Jaehoo, pria yang aku nikahi dan aku pikir sangat mencintaiku ternyata lebih mencintai orang lain. Dia menikahiku bukan karena cinta melainkan karena bisnis dan orang yang dia cintai sesungguhnya adalah adik sepupu nya sendiri Hoon a.' Renjun melihat sekilas wajah Jaehoon yang berubah tegang. Renjun mengambil salah satu kertas lagi.

'Aku benci padanya, aku jijik melihat Jaehoon yang terus menerus memperkosa Kang Hoon padahal Jaehoon tau Kang Hoon seorang dominan, aku jijik dengan kelainan hyper sexnya sehingga dia bisa menggunakanku dan Kang Hoon sekaligus dan yang paling aku benci, dengan kejamnya dia menjualku pada teman-teman Naga Hitamnya sehingga aku dipakai secara bergilir bahkan berbarengan. Bukan hanya itu bahkan dia dengan tidak tau dirinya merekam kelakuannya dengan Kang Hoon dan juga dengan ku bahkan disaat aku digilir dia merekamnya dan menjualnya pada salah satu petinggi Naga Hitam.'

7 Devils || Hyuckren (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang