Bab 23

1.9K 195 5
                                    

"Kita berkumpul sekarang. Jaem panggil Chenle dan Jisung ditaman belakang, kita rapat dadakan," kata Mark sambil berjalan turun ke lantai 1 tampa mendengarkan jawaban Jaemin

"Benar-benar tua bangka bikin repot saja," desis Jaemin.

"Huang aku mau bicara denganmu," kata Donghyuck pada Renjun

"Tidak ada yang harus dibicarakan," jawab Renjun sambil turun ke bawah mengikuti Jaemin.

Jeno yang melihat itu hanya menepuk pelan pundak sang sahabat dan merangkul Donghyuck dari samping serta menuntun Donghyuck turun ke bawah. Donghyuck sendiri hanya diam tidak menyangka dirinya akan diperlakukan seperti itu oleh Renjun padahal selama ini yang dia tau Renjun takut padanya tapi apa tadi, Renjun menjawabnya ketus lalu pergi begitu saja.

"Semuanya sudah berkumpul?" tanya Mark yang baru keluar dari ruang kerjanya. Mark melihat semua membernya sudah duduk dan siap dengan rapat dadakan.

"Hyung kelihatannya kasus ini akan sulit hyung," kata Jisung dengan wajah khawatir.

"Tidak akan.. hyung pastikan kasus ini akan selesai dengan cepat," jawab Mark meyakinkan para membernya.

"Jun... jangan dilanjutkan lagi. Kita akan cari cara untuk menyusup kesana. Sudah... cukup ini akan membuat mu dalam bahaya dan hyung tidak mau hal itu terjadi. Bawa kemari ponselmu biar hyung yang urus." Mark menadahkan tangannya meminta ponsel palsu milik Renjun, tapi ternyata Renjun malah memasukan ponsel itu ke kantong piyama nya.

"Jun/Aegi/Ge/Hyung," panggil mereka serentak saat melihat Renjun malah menolak memberikan ponsel itu pada Mark.

"Aku akan meneruskannya hyung," jawab Renjun mantab

"KAU GILA HUANG!!" teriak Donghyuck marah

"Hyung... hyung... tenang.. tenang..," bisik Jisung pada Donghyuck.

"Aku akan menemuinya dan mengikuti permainannya," kata Renjun matab

"Jun kau tau resikonya? Kau tau kan bahayanya, jangan karena kami kau mengorbankan dirimu," kata Jeno dengan nada sedikit naik.

"Aku tau Jen, aku tau resikonya dan aku tau apa yang akan terjadi padaku nanti. Tapi kasus ini harus segera selesai bukan hanya karena kalian tapi aku juga ingin semua gadis dan submisive diluar sana yang ingin mengejar mimpinya tidak takut lagi. Aku merasakannya tadi saat audisi, aku melihat mereka yang berjuang untuk mewujudkan cita-citanya, membahagiakan keluarganya, saat keluar dari ruang audisi bisa aku lihat wajah bahagia mereka karena penampilan mereka dipuji, ada juga wajah murung bahkan menangis karena penampilan mereka dikritik pedas tapi dari semua itu aku melihat wajah-wajah yang seperti berkata pada dirinya 'aku bisa, aku mampu sebentar lagi aku akan meraih cita-citaku' lalu apa aku harus berhenti untuk keselamatanku dan mengorbankan masa depan mereka? Bahkan aku harus mengorbankan nyawa mereka? Tidak... aku tidak mau, aku harus selesaikan ini, apapun resikonya." Penjelasan Renjun membuat mereka semua terdiam, seketika mereka ingat korban-korban Charlie yang terdahulu bukan hanya stress dan depresi bahkan ada yang gangguan jiwa dan juga ada yang memilih mengakhiri hidupnya.

"Kalian pasti ingat korban-korban Charlie yang dulu-dulu kan?" tanya Renjun pada para membernya setelah melihat wajah diam mereka semua.

"Itu alasanku meneruskan semua ini, supaya tidak ada korban lagi," kata Renjun lagi sambil seperti memberi tau semua member apa yang dia pikirkan sama dengan pikiran member.

"Tapi tidak dengan mengorbankan dirimu Huang," kata Donghyuck dengan nada frustasi.

"Tapi semua sudah terlanjur Donghyuck ssi, aku tidak akan berhenti begitu saja. Aku merasa ini tugas ku tugas kita tanggung jawab kita. Ingat setiap pekerjaan pasti ada resikonya dan aku melihat ini adalah resiko dalam pekerjaan kita," kata Renjun tenang.

7 Devils || Hyuckren (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang