Sekali lagi para bocil, dimohon untuk tak membacanya yah karena part ini full adegan dewasanya 😔
Siapkan tisu dulu yah, siapa tau jadi ikutan panas juga 🤭
Sorry for typo 🙏
Happy reading 🤗
====================="Kk-kaakkhh,"
"Iya, Sayang?"
"Jj-angan diisap terus, nanti lama ilangnya!"
Java menghentikan gerak bibirnya pada permukaan kulit kaki Mikha. Mata sipit tajamnya menatap wanitanya yang sedang menahan untuk tak mendesah keras karena ulahnya. Ia tak suka Mikha mencoba menghentikannya.
"Aku cuma mau menghilangkan jejak Vano dari tubuh kamu, Sayang,"
"Vano gak ngapa-ngapain aku, Kak," bantah Mikha.
"Tadi yang di kolam renang apa? Kalian kira aku masih tidur jadi punya kesempatan buat bermesraan yah?"
"Gak gitu, Kak, aku cuma mau berenang, dan tadi tuh ada Helva,"
"Iya tau," Java masih dengan wajah datarnya, "tapi yang aku lihat, kamu hanya berdua dengan Vano,"
Mikha menunduk takut. Java di depannya sungguh berbeda dengan kekasihnya yang semalam. Mikha masih tak bisa mengerti dengan perubahan sikap Java yang sulit sekali ia tebak seperti saat ini. Mikha masih harus banyak belajar memahami suasana hati Java.
"Ressta minta maaf yah, Kak! Janji gak bakal gitu lagi!"
Java masih menatap Mikha yang menunduk takut. Ia tau dirinya keterlaluan, tapi rasa marah dan cemburu lebih mendominasi hingga rasanya tak peduli bahwa kekasihnya sedang takut kepadanya.
"Tatap orangnya saat bicara, Karessta!"
Ucapan dingin itu muncul kembali. Tak bisa dihindari, tubuh Mikha gemetar mendapat bentakan halus itu. Dengan sorot mata yang air matanya hampir tertumpah itu, Mikha menatap wajah datar Java. Es dalam diri Java belum sepenuhnya hilang.
"Maafin, Ressta, Kak!"
Java terdiam, sadar dengan apa yang ia perbuat saat melihat air mata lolos di wajah Mikha. Pria itu segera membawa wanitanya ke dalam dekapannya, membuat kulit mereka yang tak terbalut apapun itu bersentuhan.
Dengan tenaganya itu dia berhasil membalik tubuh Mikha menjadi membelakanginya dan memeluknya kembali. Panas dan dingin menjadi satu Mikha rasakan. Java memang melunak, tapi dinginnya pria itu tak bisa hilang begitu saja.
"Dimaafkan, tapi kamu harus dihukum dulu biar gak nakal lagi!"
Mikha terdiam, berusaha mengatur napasnya yang tercekat karena tangan kekar Java yang mulai bermain di tubuh indahnya. Ini memang bukan pertama kalinya, dan tetap saja Mikha masih gugup bila melakukannya.
Perasaannya campur aduk. Ia tak bisa menolak setiap sentuhan Java karena jujur saja ia selalu menginginkan hal ini setelah mereka melakukannya malam itu. Mikha sadar mereka sedang berada di kamar mandi bersama, ia takut seseorang curiga karena dirinya mandi terlalu lama.
Namun usaha Mikha untuk mengingatkan kekasihnya ini sia-sia karena tangan Java semakin liar bermain di atas kulit tubuhnya. Katanya menyabuni, sambil pegang-pegang sih iya tepatnya. Takut tapi mau. Gimana yah sentuhan Java tak bisa ia tolak.
Belum lagi Mikha yang tampak duduk tak nyaman oleh kepunyaan Java yang mengganjal pada pantatnya. Lelaki itu sengaja menggoda Mikha yang memang tak akan bisa menolak kalau sudah kepalang pengen juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Java & Mikha [Park Jisung & Kim Minji]
RomanceHanya tentang Java dan Mikha, dua insan berbeda jenis kelamin yang saling mencintai dan menginginkan satu sama lain, tapi harus terhalang oleh ikatan yang bernama "sepupu" Akankah mereka berjuang dan saling melabuhkan hati? atau menyerah dan memilih...