Pagi yang cerah, hari dimana semua orang bangun untuk melakukan aktivitasnya, tak terkecuali Ashel. Hari ini juga merupakan hari Senin, yang dimana pasti akan di adakan upacara bendera. Jam enam pagi Ashel sudah berada di dapur untuk sekedar mengambil air putih saja.
"Sayang, hari ini kamu upacara bendera kan?" Tanya seseorang yang berada belakang Ashel.
"Iya Mi, makanya aku bangun nya agak pagi." ujarnya kepada sang mami.
Sang mami pun menyuruh Ashel untuk segera bersiap sementara ia akan menyiapkan sarapan untuk anaknya itu. Ashel kembali memasuki kamarnya hanya untuk sekedar mengambil handuk dan peralatan mandinya, kemudian bergegas masuk ke dalam kamar mandi.
Disisi lain, mami Ashel yang bernama Shani ini sedikit di kejutkan dengan suara deheman seseorang. Sontak ia menoleh ke sumber suara yang ternyata itu adalah papi Ashel.
"Ehh Pi, udah siap aja. Masih pagi loh ini.", ujar Shani yang sibuk mengiris bawang.
"Iya, Papi ada urusan pagi ini Mi, jadi ya gitu..." ucapnya yang enggan menjelaskan dengan detail.
"Hmm yaudah, ini aku lagi bikin sarapan buat kamu sama Ashel.", Ucap Shani sembari terus fokus ke masakannya.
"Ga usah deh Mi, masak buat Ashel aja, ntar Papi cari sarapan di luar aja. Takut nggak keburu." Imbuhnya.
"Ya udah kalau gitu, kamu hati hati ya berangkatnya." ujar Shani yang mendekat dan mencium punggung tangan suami nya.
"Iya, bilangin juga sama Ashel ya kalau aku berangkat duluan." pinta nya pada istrinya.
Shani hanya mengangguk sebagai jawaban dari dirinya. Setelah itu, sang suami pun keluar rumah dan berangkat menuju tempat kerjanya.
-
Ashel yang sudah siap pun langsung menuju meja makan untuk sarapan.
"Mi, papi mana?" Ashel mengedarkan pandangannya di meja makan. Melihat meja papinya yang kosong.
"Papi udah berangkat duluan sayang, katanya ada urusan sedikit." Jelas Shani pada anaknya.
Ashel yang mendengar hal itu hanya mengangguk saja. Karena kejadian ini tidak satu atau dua kali terjadi, namun cukup sering.
Ashel yang sudah selesai makan pun berpamitan pada maminya.
"Mi, aku berangkat ke sekolah dulu ya." Ucap nya sambil menyalami tangan maminya."Iya kamu hati hati ya sayang, perlengkapan nya udah semua kan?." tanya Shani pada anaknya, yang dibalas dengan anggukan.
"Udah kok Mi, byee Mami..." Ashel melambaikan tangan nya lantas sosok itupun hilang dari pengelihatan Shani.
Shani yang melihat putri nya sudah berangkat memutuskan untuk merapikan meja makan yang mereka gunakan untuk sarapan.-
Ashel sekarang sedang berada di perjalanan menuju sekolahnya. Ia pergi ke sekolah menggunakan motor Scoopy warna putih yang sangat ia sayangi itu. Tak butuh waktu lama, akhirnya Ashel pun tiba di sekolahnya. Ia melajukan motornya menuju parkir yang ada di basement sekolahnya.
Sekolahnya memiliki beberapa opsi parkiran, bisa di luar jika nanti ingin cepat cepat pulang dengan resiko pantat kepanasan, atau opsi kedua yang ada di basement dengan suasana yang adem namun tidak bisa cepat pulang.
Setelah memarkirkan kendaraan nya, Ashel tidak langsung menuju ke kelasnya melainkan ia mengeluarkan hp yang yang ada di saku roknya.
Setelah mendapat pesan seperti itu, Ashel memutuskan untuk pergi ke kelasnya karena Kathrina sudah berada di sana.
"Sini Shel." panggil Kathrina yang melihat Ashel baru sampai di depan kelas.
Ashel pun duduk di samping Kathrina yang sebenarnya ia tidak sebangku dengan dia. Kebetulan sepi jadi dia bisa duduk di sebelah Kathrina.
Lalu Ashel menanyakan pada Kathrina apakah ia sudah lengkap membawa alat upacara. Ternyata Kathrina sudah mempersiapkannya dari kemarin malam. Tak heran lagi, keluarganya itu sangat disiplin tentang apa pun, sesuatu yang kecil sekali pun. Jadi tidak mungkin jika ia melanggar peraturan.
Lalu mereka mengobrol sambil menunggu teman-teman yang lain pada datang. Berselang beberapa saat, teman-temannya mulai banyak yang berdatangan karena waktu upacara yang semakin mepet. Hal ini juga yang memaksa Ashel untuk kembali ke tempat duduknya semula.
Lalu di akhir-akhir jam, muncul lah dua teman terakhir mereka yaitu Marsha dan juga Chika.
"Wehh, gue kira lo berdua bakal telat." Ucap Ashel yang menyadari keberadaan mereka.
"Amit amit ahh Shel, males banget gue ketemu guru banyak omong." Ucap Chika dengan sedikit mengingat masa lalunya yang pernah di marahi oleh guru seperti itu.
Setelah jam sudah menunjukkan waktu nya upacara, pengeras suara yang ada di dekat gedung ini pun berbunyi dan mengintruksikan semua murid untuk segera berbaris.
Semuanya pun berhamburan keluar tak terkecuali Ashel dan teman temannya. Mereka langsung membuat barisannya masing masing sesuai kelasnya.Lalu upacara pun di mulai. Di pertengahan upacara, seperti upacara pada umumnya, pidato sang pembina upacara begitu panjang dan membosankan. Ditambah lagi dengan sinar matahari yang terasa membakar kulit mulus Ashel. Dengan sedikit kegelisahan akhirnya upacara pun selesai dan semua murid kembali ke kelas mereka masing-masing dan akan di lanjutkan dengan pembelajaran.
-
Terlihat muka bosan dan tidak mengerti dari Ashel dan teman teman nya di kelas 11 IPA 5. Muka bosan itu pun seketika luntur saat mendengar suara bel berbunyi. Bel istirahat yang sedari tadi mereka nantikan.
"Pada mau ke kantin kah ini?." Tanya Chika yang menghampiri bangku mereka.
"Yaudah ayok gas aja, daripada diem di kelas kayak nolep." Jawab Kathrina dengan sedikit terkekeh.
Akhirnya mereka memutuskan untuk pergi ke kantin sembari menenangkan otaknya yang sedari tadi berkerja keras.
Mereka memesan makanan dan minuman yang sekiranya mereka inginkan, setelah itu mereka duduk di meja dekat kantin itu. disana mereka bercanda gurau sembari melemparkan jokes receh yang hanya di mengerti oleh mereka bertiga.Waktu pun tak terasa sudah menunjukkan waktu masuk kelas. Baru saja Ashel memeriksa jam di ponselnya, bel masuk pun berbunyi yang memaksa mereka untuk masuk kelas.
Setelah memasuki kelas mereka kembali mengikuti pembelajaran seperti biasanya. Tepat pukul 14.00, sekolah mereka pun akhirnya pulang. Ashel dan kawan-kawannya pun berpisah untuk kembali pulang ke rumah mereka masing-masing yang ditutup dengan percakapan singkat.
"Nanti sore mau jalan-jalan gak guys?." Tanya Ashel yang di setujui oleh teman teman nya.
"Kalau lebih pastinya chat di grup aja, ya." Ucap Marsha yang langsung di beri jempol oleh teman-temannya.
To be Continued: DelShel
KAMU SEDANG MEMBACA
T A K D I R [DELSHEL] END
RomanceDengan siapa kita sekarang merangkai komitmen, bukan berarti komitmen itu akan selalu berdiri teguh. Jangankan berpacaran, orang yang sudah menikah pun bisa berpisah karena masalah yang tidak bisa di selesaikan. Jalani lah hubungan yang saat ini k...