Part 22

4.8K 275 22
                                    

Seorang wanita sedang duduk di kursi kebanggaannya sambil menatap ke layar monitor. Wanita itu sedikit menurunkan kacamatanya dan ia tenggerkan di hidungnya. Seorang boss dengan paras yang cantik di tambah lagi dengan gaya berpakaiannya.

Seseorang yang terduduk di sofa pun tak henti hentinya memandangi paras cantik wanita itu. Orang itu terduduk dengan menyedot susu yang di berikan oleh wanita di depannya.

"Del," panggilan itu mampu membuat Adel menoleh ke arah Ashel. "Ah iya Shel?." Ashel menepuk dahinya pelan. Ternyata sedari tadi Adel tak mendengarkan penjelasannya.

"Jadi di sini itu kita lagi butuhin beberapa karyawan gitu Del. Ada di bagian administrasi, Teknik Design, Ilmu Komputer."

"....."

"Dan untuk jam kerjanya sama semua. Selesai jam 2 siang."

"....."

"Jadi gimana?, kamu tertarik di bagian mana?."

"....."

"Del?,"

Tak ada jawaban dari Adel.

Ashel menoleh ke arah Adel, dan terkejut karena Adel melihat ke arahnya tak berkedip sama sekali. "Semenggoda itu kah?."

Perasaan tak enak muncul kala pelukan itu semakin erat berada di pinggangnya. Hanya untuk menggerakkan sedikit badannya pun tidak bisa.

"Jesh bangun yukh, udah pagih." Terdengar suara Olla yang seperti kesulitan bernafas. Dengan segala cara, akhirnya Jessi membuka matanya dan melihat orang yang tengah dipeluknya.

"Olla"

"Iya kenapa?." Jessi hanya menggeleng dan menenggelamkan wajahnya ke leher Olla. "Akhh," Desah Olla ketika Jessi menghidup aroma tubuhnya dalam dalam.

"Yaudah tan, Jes, aku pamit pulang dulu ya." Mendengar ucapan Olla yang sudah beranjak dari duduknya pun langsung menarik tangan Olla. "Kok pulang sih?, tadi kan ke sini bareng aku." Bela Jessi agar Olla-nya tidak pulang.

"Iya gapapa, aku bisa cari taksi kok." Jessi menggeleng mendengar ucapan Olla. Mana ada taksi jam segini, setidaknya itu lah pikiran Jessi.

"Plis nginep di sini aja yaa." Bujuk Jessi dan di tolak dengan halus oleh Olla. "Nggak usah Jes, lagian aku nggak mau ngerepotin kalian." Ucap Olla lagi.

Tante mohon nginep aja ya Olla," suara itu terdengar sangat lirih dan memohon. Olla menatap ibu-nya Jessi dan memejamkan matanya. "Iya tan." Jawab Olla seraya menganggukkan kepalanya.

"Udah yuk bangun, udah pagi ini. Kamu nggak ada kegiatan?." Jessi tetap di posisi awalnya dan menggeleng. "Eh nggak boleh gitu, harus tetep bangun pagi walaupun nggak ada kegiatan." Karena tak ingin mendengar lebih banyak ocehan dari orang di depannya ini pun, Jessi langsung bangun dan pergi ke kamar mandi.

Olla tak habis pikir dengan orang yang baru ia kenal kemarin malam, bisa tidur seranjang dengannya.

Mami Jessi yang akan membuka pintu kamar anaknya itupun tak sengaja mendengar ucapan Olla. Maminya seketika tersenyum ketika anaknya memiliki teman seperti itu. "Semoga dia bisa jadi pendamping kamu ya nak."

"Iya boss?, kenapa telfon malam-malam?."

"Tolong kamu cari motor saya ya, dikafe deket rumah yang kita datengin kemaren."

"Oh oke boss, motornya kenapa?, rusak?."

"Bukan, tadi saya tinggal di sana. Ini saya nganterin temen pulang."

"Oh gitu, baik boss. Kita segera ke sana."

Suara deheman Olla sekaligus menutup panggilan itu.


"Kamu bengong mikirin apa Del?." Tanya Adel seraya mendekat ke arahnya. Adel pun di buat gelagapan, lantaran Ashel mendekat ke arah dirinya. Yang artinya godaan itu semakin dekat.

Entah kebetulan dari mana, Ashel mendekat dan mendudukkan dirinya di atas paha Adel dan sedikit membelai tengkuk Adel. "Ahh Shel plis." Karena Adel merasa geli di elus oleh Ashel.

"Kenapa hmm," dengan nada sensual-nya mampu membuat Adel merinding.

"Plis, lu jangan bangun. Mana Ashel duduk di atas paha lagi."

"Gw ga mau Ashel tau, kalau gw punya itu,"

Tok

Tok

Tok

Ketukan itu mampu mengalihkan atensi mereka berdua. Ashel pun beranjak dari paha Adel dan kembali ke kursinya. "Masuk." Itulah yang Ashel katakan ketika sudah duduk di kursinya.

Ternyata seorang pelayan yang datang membawa minuman dan sedikit camilan untuk boss-nya. "Letakkan saja di sini." Minuman itu pun di letakkan di depan Ashel dan orang itu pun ijin untuk keluar.

Suasana hening, Adel dan Ashel sama-sama sibuk dengan pikiran masing-masing. Ashel yang sibuk dengan pekerjaannya sedangkan Adel yang sibuk dengan pikirannya sendiri.

"Yang tadi itu beneran Ashel?." Pikiran Adel selalu berputar putar di sana.

"Oke Del!, kamu jadi sekretaris pribadi aku!." Putus Ashel.



Sepasang kekasih yang telah resmi menjadi suami istri. Keduanya masih mengenakan pakaian putih yang serasi itu. Baru saja beberapa saat lalu mereka melangsungkan pernikahannya.

Tidak banyak orang yang datang, karena memang hanya mengundang keluarga terdekat saja. Terlebih lagi, acaranya di lakukan di luar negeri Jepang.

Kini satu per satu keluarganya mendekat dan mengucapkan selamat pada keduanya. Setelah memberi selamat, mereka pun pamit untuk pulang. Tak terasa, kini semua sudah pulang dan menyisakan mereka berdua.

Mereka pun memutuskan untuk kembali ke rumah mereka untuk membersihkan diri dan tidur.

"Tapi aku mau kamu malam ini sayang, malam pertama kita." Senyum aneh itu muncul menghiasi wajah Cindy. Jinan hanya bisa menelan ludahnya dengan kasar. Jinan pasrah jika melihat Cindy dengan aura seperti itu.

(Maksudnya malam pertama sebagai suami istri)

Thanks oll...

Tandai typo...




Selasa, 28 November 2023

T A K D I R [DELSHEL] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang