Part 20

5.1K 271 3
                                    


Mira, Lulu dan Flora pun menghampiri oniel yang sedang duduk sambil merangkul posesif pinggul wanita di sebelahnya. "Niel." Suara itu mampu mengalihkan atensi mereka. "Eh kalian, sini-sini duduk dulu." Mereka pun mendudukkan dirinya setelah Oniel menarik kursi kosong sedikit di sebelah dirinya.

Ketiga orang itu belum sadar dengan siapa saja yang mereka ajak duduk disana, sampai ada suara seseorang yang masuk ke indera pendengaran mereka. "Oi bro." Mereka pun menoleh ke sumber suara, dan betapa terkejutnya mereka kala melihat 'Adel' teman lamanya.

"Lah Del, lu disini juga?." Adel terkekeh ketika mendengar pertanyaan flora, temannya itu. "Ya tujuan si Oniel ngajak kalian kesini buat ketemu gue." Memang benar, tadi Oniel sempat menghubungi temannya untuk datang kesini. Karena teman mereka ada di sini. Tapi alasan itu tak diberi tau tadi.

Mira, Lulu dan Flora pun berdiri dari tempat duduknya. Adel yang paham dengan maksud teman temannya itu pun ikut berdiri. Satu per satu dari mereka melepas rasa kangen yang membelenggu diri mereka sejak terpisahnya mereka. Walau penampilan mereka menunjukkan kesan keren, tapi yang namanya manusia juga bisa sedih dan menangis.

Salah satu orang itu adalah Lulu. Lulu adalah salah satu orang yang paling dekat dan akrab dengan Adel, dulu. "Sumpah Del, gw kangen banget sama elo." Adel yang merasakan tubuh Lulu sedikit bergetar pun mengelus punggungnya halus. "gw juga kangen sama lu kok." Ucap Adel dan semakin mengeratkan pelukannya.

Kegiatan peluk memeluk pun telah usai. Kini mereka semua tengah melanjutkan acara makan yang sempat tertunda tadi. Masih dengan Oniel dan Indah seperti sepasang kekasih yang sangat posesif. Bagaimana tidak, sedari tadi mereka terus menerus menempel, bahkan saling menyuapi satu sama lain.

"Aish, dikira kita enggak iri apa." Ucapan itu keluar begitu saja dari Mulut Flora, orang yang jarang sekali menunjukkan ekspresinya, Mungkin.

"Del, sejak kapan lu pacaran sama Ashel?." Adel pun sedikit membulatkan matanya mendengar pertanyaan dari temannya itu. Mereka sudah saling berkenalan, makanya Oniel tahu nama wanita yang duduk di sebelah Adel. Dan juga, mereka sudah mengambil kursi. Jadi Ashel sudah tidak duduk lagi dengan Adel.

"Apaan sih lu Niel." Oniel terkekeh melihat wajah kesal Adel. Sedangkan Ashel hanya tersenyum kecil melihat interaksi antarkedua nya. "Lucu." Batin Ashel ketika melihat wajah Adel yang tengah kesal.

"Ih udah sayang, kasian tuh temen kamu." Lerai Indah selaku pacar Oniel ketika melihat pacarnya yang sedang menjahili temannya. Oniel pun langsung menurut dan berhenti menggoda Adel. Oniel pun kini memeluk lengan sang kekasih dan menyenderkan kepalanya ke bahu Indah.

"Bucin." Mungkin satu kata itu bisa merepresentasikan ekspresi dari teman temannya. Oniel tak masalah dengan itu, yang penting ia bisa bermanja dengan Indah.



~~~



Dua orang yang baru saja selesai membersihkan diri mereka. memutuskan untuk mendudukkan dirinya di sofa ruangan mereka. Salah satu dari mereka perlahan memejamkan mata dengan tangan kanan sedikit mengelus keningnya.

"Kenapa, kamu masih kepikiran?." Cindy pun menoleh ke arah kekasihnya yang sedang menutup matanya. Gadis itu tak bergeming sama sekali dan hanya menggelengkan kepalanya. Cindy pun mengangkat tangan kanannya dan meletakkannya di kepala Jinan.

Di elusnya perlahan hingga ke punggung sang empu. "Aku cuma capek aja kok." Ucap Jinan, karena tak ingin membuat sang kekasih memikirkan dirinya. "Kita tidur aja ya, biar besok kamu fit." Cindy pun mulai bangkit dari duduknya dan mengulurkan tangannya ke Jinan.

Jinan pun menerima uluran itu dengan senang hati. Keduanya kini berjalan menuju kamar mereka. Cindy kembali menutup pintu kamarnya dan menguncinya. Menuntun sang kekasih untuk membaringkan tubuhnya di kasur empuk itu. Cindy pun ikut merebahkan tubuhnya di sebelah kanan Jinan dan memeluknya. Mereka pun tertidur dengan posisi saling memeluk.



~~~



Tangan kiri Olla terlihat memegang erat bahu seorang wanita yang ia tabrak tadi di dalam kafe.  Olla dapat mendengar ringisan kecil dari wanita di sebelahnya ini. "Mobil kamu yang mana?."  Pasalnya olla datang dengan motornya. Lagipula wanita ini menawarkan untuk menggunakan mobilnya saja. "Itu, yang warna item."Olla pun mengedarkan pandangannya dan ketemu.

Wanita itu memberikan kunci mobilnya ke Olla, lalu Olla yang sudah memegang kunci pun segera menghampiri mobil dan menyalakannya. Lalu ia datang mendekat ke arah wanita itu dan turun dari mobil, lantas membukakan pintu sebelah kiri. Wanita itu pun masuk yang dibantu oleh Olla. Olla pun melajukan menuju rumah sakit terdekat.

Di dalam perjalanan, tidak ada percakapan di antara mereka berdua. Sepertinya mereka canggung karena tidak tahu nama dari orang di sebelahnya. Terlebih lagi Olla yang merasa tak enak, karena sudah membuat wanita itu kesakitan.

"Kenalin, nama gw," Belum sempat wanita itu mengenalkan dirinya, dari dalam tasnya terdengar dering panggilan dari telfonnya.

"Iya mi, kenapa?."

"....."

"Iya, bentar lagi aku pulang kok."

"....."

"Yaudah, bye mi."

Sambungan itu pun terputus. Wanita itu kembali memasukkan ponselnya kala melihat tulisan Hospital Center berada di pinggir jalan. Olla pun segera memasang sen kiri agar kendaraan di belakang tidak menabraknya.

Olla sedang memainkan jari-jarinya yang sedikit basah, menunggu dokter keluar dari ruangan. Jujur ia takut setelah ini di tuntut wanita tersebut jika ada apa apa dengan dirinya. "semoga dia nggak kenapa napa deh." Gumam olla dan dokter pun keluar.

"Bagaimana keadaannya dok?." Dokter yang mendengar itu pun langsung menoleh ke Olla. "Dia tidak apa apa, hanya terbentur sedikit saja. tulangnya pun baik baik saja." Mendengar itu, perasaan Olla sedikit lega. Dokter pun mempersilahkan Olla untuk masuk dan dokter ijin untuk pergi.

"Gimana keadaannya?." Wanita itu sedikit mengangkat kepalanya ketika mendengar pertanyaan dari Olla. "Udah mendingan kok, makasi ya." ucapnya sambil tersenyum. "Harusnya aku yang minta maaf udah bikin kamu celaka." wanita itu lantas menggeleng. "Enggak kok, itu bukan salah kamu. Lagian itu nggak sengaja kan?." Olla pun hanya mengangguk

"Oh iya, kita belum kenalan." Ucapnya seraya mengulurkan tangan kanannya. "Ah iya, nama aku Olla." Dengan membalas mengulurkan tangan kanannya. "Kenalin, nama aku Jessica Candra."




Thanks oll...



Tandai typo...







25 November 2023

T A K D I R [DELSHEL] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang