Part 19

4.8K 274 8
                                    


Terlihat ada seorang gadis yang raut wajah nya terlihat cemas. Gadis itu memperhatikan kekasihnya yang sedang mengemasi barangnya dan di masukkan ke koper miliknya.

"Jangan bengong dong sayang, bajunya di masukin yuk." Ucap orang itu memecah lamunan kekasihnya. "Tapi perasaan aku nggak enak sayang." Jujur gadis itu. Entah kenapa, ada rasa takut dan tak nyaman yang ada di dalam dirinya.

"Semua akan baik baik aja kok Nan." Ucap orang itu sambil mengelus kepala kekasihnya.

"Terus kita nikah di sana gitu?." Tanya Jinan lagi. Karena sesungguhnya sebagian besar rencana ini adalah dari Cindy.

Cindy terus memberikan pengertian serta alasan mengapa mereka harus melakukannya di luar negeri. Jinan pun mulai mengerti dengan keadaan yang dihadapi oleh Cindy kekasihnya.

"Maaf, aku nggak tau." Ucap Jinan mengerucutkan bibirnya. "Iya iya, jangan gemes gitu dong." Ucap Cindy dan menguyel pipi Jinan.


~~~

"Fen, kamu nggak ada niatan untuk lapor polisi?." Tanya Shani dan di perhatikan juga oleh Gracio. "Ya ada Shan, tapi gabisa." Ucap Feni dengan menatap lantai ruang tamu.

"Itu udah diatur sama dia Shan, biar keliatan kita yang ngasi itu ke dia, padahal mah dia yang maling." Jelas Feni karena ia masih tak terima.

Gracio mencoba memberikan semangat agar ia tak mengingat itu lagi. "Udahlah, lagi pula Adel bentar lagi kerja sama Ashel." Ucap Gracio.

Gracio sudah tahu jika Adel ingin bekerja karena istrinya yang memberitahunya. Shani juga bilang ia menaruh Adel di perusahaan milik Ashel dan Gracio tak keberatan dengan itu.

Feni yang mendengar itu pun tersenyum tipis. Memiliki teman seperti ini adalah impian semua orang bukan?. Dan Feni sudah menjadi salah satu dari orang tersebut.


~~~

"Kenapa La?, tumben dia ngajakin mendadak gini." Tanya Lulu dan mendapat gelengan. "Gw juga kagak tau Lu, tiba tiba di suruh dateng kesana. Yaudah lah yuk." Ucap Olla dan beranjak dari duduknya menuju motor kesayangannya.

Mira, Lulu, dan Flora pun ikut menaiki motor mereka masing masing. Mereka langsung gas ke tempat yang sudah ada salah satu temannya disana.




~~~




"LAH ELO?!."

"Astaga Del, udah lama banget kita nggak ketemu." Ucapnya sambil berjabat  jangan dan berpelukan.

"Ya biasa, lu kan sibuk juga Niel. Apalagi udah ada pacar sekarang " goda Adel dan menaikturunkan alisnya.

"Haha iya, pacar lo juga cantik kok." Ucap Oniel dan dibalas tatapan bingung dari Adel. "Gw belum ada pacar woi." Ucap Adel sedikit berbisik agar tidak ada yang mendengarnya.

"Tapi itu," belum sempat Oniel melanjutkan omongannya, sang kekasih memanggilnya. "Oniel sayang, sini dulu dong." Panggil Indah. "Aish bro, kesana yok temenin gue." Oniel mengajak Adel agar ada temennya.

Mereka berdua pun kembali kesana. Indah menepuk kursi yang ada di sebelahnya. Kursi sudah penuh sekarang. Lalu Adel bagaimana?.

"Ah kalau gitu gw duduk di sana aja ya Niel." Ucap Adel sambil menunjuk kursi dan meja yang ada di seberang mereka.

Baru saja ingin melangkahkan kakinya, tangannya di tahan oleh Ashel. "Jangan ke sana, di sini aja." Ucap Ashel yang masih menahan Adel. "Tapi kursi udah penuh semua Shel, gapapa kok aku duduk di sana aja."ucap Adel.

Ashel bangun dari duduknya dan menarik Adel agar ia duduk di kursi bekasnya. "Udah kamu duduk di sini." Paksa Ashel. "Terus kamunya?." Tanya Adel.

Bukannya menjawab, Ashel malah membuka lebar paha Adel dan Ashel mendudukkan dirinya di sela sela sana.

DEG

"Ah, ni Ashel kenapa sih?. Plis kamu jangan bangun dulu ya." Batin Adel.

"Nah loh, gw ngapain kayak gini ke Adel. Indah yang pacaran aja nggak gini." Batin Ashel.

"Yailah Shel, jangan bucin gitu napa sih." Ucap Indah yang dapat senyuman dari Oniel. "Kamu mau aku pangku sayang?." Tawar Oniel agar terlihat bucin juga.

"Nggak usah sayang, kasian tuh temen aku yang lain." Ucap Indah sambil menunjuk Kathrina, Marsha dan Chika.

"Yaudah ayok dimakan." Ajak Indah dan semuanya pun makan.


~~~



Kini beberapa anak muda sudah sampai di sebuah kafe dengan motor sportnya. Suara yang khas memiliki daya tarik tersendiri bagi yang mendengarnya. Tak sedikit yang menoleh jika mendengar suara motor ini.

Satu persatu dari mereka membuka helm-nya dan turun dari motornya. "Bener La, ini tempatnya?." Tanya Lulu dan Olla hanya mengangguk.

Mereka pun memutuskan untuk masuk  dan mencari keberadaan kawan mereka. Toleh kanan toleh kiri untuk mencari keberadaan temannya.

"Nah itu dia, tapi kok sama cewek-cewek?." Sadar Mira dan langsung bertanya mengapa bersama cewek. Mereka semua mengedikkan bahu tanda tak tau.

"Yaudah lah, samperin aja ke sana."ucap Olla. Mereka pun berjalan ke sana. Karena Olla tak memperhatikan sekitar maka..

Brukk

"Awss."

Ringgis Olla dan orang itu. Olla yang panik pun segera membantu wanita yang ia tabrak tadi.

"Maaf kak, gw nggak sengaja." Ucap Olla dengan menarik tangan wanita itu berdiri.

"Iya gapapa, kalau gitu saya pergi dulu ya." Ucap wanita itu.

Baru saja melangkah, wanita itu mendesah kesakitan.

"Awss sakit bangethh."

Reflek Olla pun membalikkan badannya dan memegangi wanita itu. Karena melihat keadaan wanita itu yang cukup parah, Olla memutuskan untuk menghantar wanita itu kerumah sakit dan menyuruh teman temannya untuk bertemu Oniel.

Mereka pun setuju dan meninggalkan Olla dengan wanita yang tak mereka ketahui namanya.





Thanks oll....



Tandai typo...




Jumat, 24 November 2023

T A K D I R [DELSHEL] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang