"Ini kak ashel kemana sih, katanya mau jemput aku." Gerutu gadis itu dengan fokus penuh ke layar ponselnya.
Tiba-tiba...
"Aduh..."
"Eh maaf dek, kakak nggak sengaja" Ucap orang tang tak sengaja menabrak adiknya Ashel. "Ah iya, gapapa kak."
Orang itu mengulurkan tangannya, "Nama kamu siapa?." Adiknya Ashel pun membalas uluran tangan tersebut. "Nama aku Christy kak." "Kalau nama kakak, Chika." Christy pun mengangguk dan saling melepas jabat tangannya.
"Apa kamu lagi nunggu seseorang?." pertanyaan itu membuat Christy menoleh padanya. "Iya, aku lagi nungguin kakak aku. Katanya mau jemput aku." Chika pun hanya mengangguk angguk. Chika sebenarnya juga sedang menunggu kedatangan Marsha.
Tak lama kemudian, orang yang Chika tunggu pun telah datang. "Hai Chik, yuk pulang." Setelah mengatakan itu, netranya teralih ke gadis yang duduk di sebelah Chika.
"Dia siapa?." Tanya Marsha pada Chika. "Namanya Christy, gw ketemu dia di sini tadi. Nunggu jemputan juga."
"Yaudah Chik, ajak bareng aja. Capek banget tuh keliatannya." Chika pun setuju, karena Christy terlihat sangat lelah.
"Emm Christy," Panggil Chika untuk mendapat atensi gadis itu. "Ah iya kak?," Christy mematikkan ponselnya dan menatap ke arah Chika. "Pulang bareng kita aja yuk. kakak anterin pulang." Christy yang merasa tak enak pun mencoba menolak secara halus.
"Ga ngerepotin kok, pasti kamu kecapean banget itu." Benar adanya, sekarang Christy merasa sangat lelah. Dengan berat hati, Christy pun menerima ajakan Chika untuk pulang bersama.
Chika membantu membawa satu koper milik Christy, dan satunya lagi Christy yang menyeretnya. Sesampainya di mobil Chika, Marsha memasukkan barangnya di bagasi mobil. Diikuti dengan Christy.
Marsha duduk di belakang, Christy pun berniat seperti itu. Namun Chika yang tak ingin terlihat seperti supir pun meminta christy untuk duduk di depan. Di sebelahnya.
Di lihat ke kursi belakang, Marsha sudah tepar dengan boneka panda di pelukannya. Lalu gadis imut di sebelah Chika pun sudah tertidur pulas. "Gemes banget sih kamu Christy." Gumam Chika dan kembali fokus ke jalanan.
Karena tak mengetahui alamat rumah Christy, Alhasil Chika membawa Christy kerumahnya, dengan Marsha sekalian.
"Sha bangun, Udah sampai di rumah gw." Ucap Chika sedikit penepuk pipi Marsha. Lenguhan Marsha pun terdengar dan perlahan membuka matanya. "Dah sampai ya Chik?." Chika hanya mengangguk saja dan membuka bagasi mobilnya.
"Eh itu Christy kok nggak dianter pulang Chik?." Tanya Marsha yang tak sengaja melihat Christy yang masih tertidur. "Gw ga tau rumahnya, nanti lah kalau dia udah bangun."
Marsha pun sudah berada di kamar sementaranya sedangkan Christy di letakkan di kamar Chika. Entah apa penyebabnya, tidur Christy terusik. "Euhh kak Ashel, kita udah sampai mana?." Chika yang sedang duduk di sofa pun kaget dengan Christy yang mengigau.
"Eh tunggu bentar, Kak Ashel?." Bingung Chika mendengar Christy memanggil nama temannya. Chika yang tak ingin Christy terus mengigau pun membangunkannya. "Christy, bangun hei." Christy pun terbangun dan mengumpulkan nyawanya. "Kita udah sampai rumah ya kak Ashel?" Tanya Christy yang belum sepenuhnya sadar.
"Ini aku kak Chika." Christy yang mendengar itupun terkejut. "Eh iya, tadi kan aku pulang bareng kak Chika ya. Terus ini kamar siapa kak?." Tanya Christy yang merasa asing dengan kamar ini. "Ini kamar aku, dan kamu lagi di rumah aku. Kamu sih nggak kasih tau alamat rumahnya." Christy yang mendengar itu hanya bisa nyengir saja.
"Oh iya, tadi aku denger kamu manggil nama kak Ashel, dia siapanya kamu?." Pancing Chika agar Christy mau bercerita dengannya. "Ah itu, Kak Ashel itu kakak aku kak." Chika pun sedikit terkejut mendengarnya. Bagaimana dirinya tak tau jika temannya itu memiliki adik yang menggemaskan seperti ini.
"Oh kakak kamu, aku temennya Ashel dari masa SMA loh." Beber Chika. "Hah, berarti kakak tau rumah aku dong?, ih kenapa nggak langsung dianterin aja sih tadi. Aku kan malu di sini." Ucap Christy sambil memanyunkan bibirnya.
"Ih aku kan baru tau kalau kamu adiknya Ashel, lagian ngapain malu coba." Chika sebisa mungkin membuat atmosfer ruangannya sebaik mungkin agar Christy tak canggung.
"Ini jadwal berikutnya udah mau lepas landas loh Shel, harusnya adik kamu udah ada di sini dari tadi." Ashel semakin panik karena tidak menemukkan keberadaan adiknya. Adel juga sudah bertanya, katanya penerbangan sebelumnya sudah berakhir. Ashel pun sudah menghubungi sang adik, namun nihil.
Ashel yang frustasi pun mencoba di tenangkan oleh Adel. Ashel butuh pelukan, alhasil ia memeluk Adel di sana. Adel yang diam membeku, memproses apa yang terjadi. Ashel mngeratkan pelukannya, yang mana membuat Adel sadar dan membalas pelukan Ashel.
Ashel yang sudah sedikit tenang pun, mengeluarkan ponselnya dan menghubungi maminya.
"Iya sayang, kenapa?."
"Christy mana mi?, aku nggak nemuin dia di sini. Udah aku telpon juga tapi nggak di angkat."
"Yaampun, kemana ya itu anak. Ini dirumah juga belum ada siapa-siapa sayang."
"Yaudah mi, aku coba lanjut cari aj-"
"Eh bentar sayang, kayaknya ada orang yang dateng. Kalian pulang dulu ya, kita bicarain dirumah."
"Oke mi."
Ashel pun mengatakan pada Adel bahwa mereka disuruh pulang terlebih dahulu. Adel pun setuju dan melanjukkan mobilnya untuk pulang.
"Iya sebentar," Teriak Shani mendengar seseorang menekan bel rumahnya. Saat sudah membukakan pintu, terlihat Christy yang berdiri dan diapit oleh dua koper yang cukup besar. "Ih dedek, kakak kamu nyariin loh di bandara." Mendengar itu pun membuat Christy tak enak.
"Sebenarnya aku yang ngajak Chisty pulang bareng tante. Kebetulan juga aku jemput Marsha tadi." Ucap Chika. Mereka berdua pun masuk terlebih dahulu. Shani memanggil orang rumah untuk membawa barang Christy menuju kamarnya.
"Ini mobil siapa Shel?," Pasalnya Adel tak pernah melihat mobil ini. "Ini kayak mobilnya Chika, tapi ngga tau juga. Yuk turun cepetan." Ajak Ashel karena ia sudah penasaran.
"Loh Christy?!!"
"Kak Ashel!!"
"Lah kayak pernah liat ni bocil."
THANKS
TBC
Sabtu, 02 Desember 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
T A K D I R [DELSHEL] END
RomansaDengan siapa kita sekarang merangkai komitmen, bukan berarti komitmen itu akan selalu berdiri teguh. Jangankan berpacaran, orang yang sudah menikah pun bisa berpisah karena masalah yang tidak bisa di selesaikan. Jalani lah hubungan yang saat ini k...