Part 2

9.9K 393 0
                                    

Happy Reading

-

Layaknya seperti anak muda kebanyakan, rencana pagi tadi hanyalah wacana saja. Alias tidak jadi pergi.

"Loh Shel, kok balik lagi? Katanya tadi mau keluar sama temen-temen?." tanya  maminya dengan mengikuti arah langkah anaknya.

"Iya Mi, gak jadi. Alasan semua!" Jawabnya dengan raut wajah kesal.

"Yaudah nggak apa, lain kali 'kan bisa." Ucap Shani menyemangati anaknya.

Ashel hanya mengangguk saja sebagai jawabannya.

-

Shani sudah bersiap siap. ia hendak pergi sebentar untuk membeli kebutuhan dapurnya.

"Mami mau kemana?." Tanya Ashel dari dalam kamarnya. Berjalan mendekat ke arah Shani.

"Ini mami mau keluar sebentar, mau beli bahan dapur." Jawab Shani.

"Ihh ikut..." Ashel menunjukkan puppy eyes-nya pada Shani.

"Yaudah ayo, kamu siap-siap sana." Setelahnya Ashel langsung masuk kamarnya dan bersiap siap.


Mereka pun kini sudah sampai di mall yang mereka tuju. Dikarenakan mereka keluarga kecil, jadi mereka tidak memiliki sopir. Karena itu lah, mami Shani yang ambil alir untuk mengendarai mobilnya.

Ashel sendiri masih berada di sekolah SMA yang sebentar lagi sudah bisa mengendarai mobil.

Mereka berdua masuk beriringan ke dalam untuk mencari barang yang mereka cari. Untuk mempermudah, mereka berdua membagi tugas, agar bisa lebih cepat.

Mereka pulang dengan barang belanjaan yang cukup banyak di belakang sana. Lalu ada percakapan yang membuat Shani sampai syok mendengarnya. darimana anaknya bisa memikirkan hal ini.

"Mi, dulu mami sama papi awalnya ketemu dimana?" Tanya Ashel memecah keheningan.

"Kok kamu nanyain yang begitu sih sayang?" Terlihat menjengkelkan jika mengingatnya kembali.

"Ya gapapa Mi, penasaran aja." Jawab Ashel lagi.

"Enggak ah, nanti kalau mami cerita takutnya kamu praktekin... yang ada banyak cewek ntar kerumah minta restu...", ucap Shani dengan tawa nya.

Ashel yang tidak mengerti pun hanya tersenyum kaku di depan mami nya. Sama sekali ia tak mengerti. Apakah se-istimewa itu cara papinya sampai-sampai membuat maminya berbicara seperti tadi?.

-

Ashel membantu maminya untuk mengeluarkan barang barang yang ada di bagasi mobil. Perlu bolak balik beberapa kali hingga barang itu habis dari bagasi.

"Huhh, capek juga ya Mi," Ujar Ashel yang sedikit terengah engah.

"Iya, tapi mami udah biasa,"

"Ngerasain kan apa yang mami rasain?, begini lah kalau mami pergi sendirian." Imbuhnya.

"Aduhh mami akuu, kasian bangett." Sambil memeluk maminya dari samping.

"Nanti Ashel bantuin terus dehh." Ucapnya lalu mengecup pipi Shani.

"Hahaha, iya iyaa makasi yaa."

Ashel yang merasa sedikit kelelahan pun memutuskan untuk kembali ke kamarnya.

Ia merebahkan sejenak tubuhnya di atas kasur yang empuk dan memejamkan matanya. Sesaat kemudian dia membuka matanya dan menyesuaikan dengan cahaya yang ada di sekitarnya.

Ia beranjak dari kasurnya menuju ke kamar mandi karena ia merasa sedikit gerah.

selesai mandi Ashel keluar hanya menggunakan piyamanya. Ia sekilas menatap dirinya dari pantulan cermin. pujian-pujian untuk dirinya pun ia lontarkan.

"Beh, cantik juga gue ya, tapi kok belum ada yang naksir sama gue ya." Gumamnya pelan.

"Yakali jomblo selamanya." Imbuhnya. Ashel seketika merinding dengan ucapannya sendiri.

(yaudah sini cel, sama aku aja. aku gas paling keras kalau kamu mau hahaha)

skip

Lalu Ashel duduk di tepi kasurnya dan meraih handphone yang ada di atas mejanya.

Lalu Ashel duduk di tepi kasurnya dan meraih handphone yang ada di atas mejanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Candaan mereka berempat emang seperti itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Candaan mereka berempat emang seperti itu. Tidak dibawa perasaan. Makanya mereka berempat bisa terus bareng karena salah satu hal tersebut.

Chat itu mengalir layaknya air, entah dimana ujungnya. Empat orang tersebut asik dengan ponselnya itu.

Namun hal itu harus segera berakhir lantaran mami Ashel memanggilnya dari bawah untuk makan malam.

Ya, hari sudah berganti malam, waktu tidak terasa berjalan begitu cepat.

Ashel lalu berhenti mengirimi pesan lalu bergegas turun menemui Shani.

T A K D I R [DELSHEL] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang