Pagi pun tiba, Adel sedang berada di dalam kamar mandi. Setelah Ashel yang mendahului dirinya. Kini terlihat Ashel yang tengah duduk menghadap meja riasnya. Ashel mencolek krim dari wadahnya kemudian ia aplikasikan di wajahnya. Dengan sedikit sentuhan untuk meratakannya. Lipstik untuk sentuhan terakhirnya.
Adel keluar dari kamar mandi, sudah siap dengan pakaiannya yang rapi. "Acel, kamu udah belum?." Ashel sedikit menoleh ke belakang dengan satu tangan yang masih memegang spons make-up.
"Bentar lagi Del," setelahnya Ashel melanjutkan kegiatannya lagi.
"Oh iya," Adel menaikkan satu alisnya seraya menunggu kalimat selanjutnya dari Ashel. "Tolong kamu cek ya ke kamarnya Christy, takutnya belum bangun." Adel terkekeh. "Okedeh, cantik banget sih Cel." Adel mengecup pipi Ashel secara gemas, kemudian berlalu pergi menuju kamar Christy.
Ashel tersipu malu mendapat perlakuan seperti itu. Bukan pertama kali tapi selalu bikin salah tingkah.
Ceklek
"Astaga," Adel menepuk jidatnya dengan pelan. Christy masih tidur terlentang dengan mulut yang sedikit menganga. Baru saja Adel berjalan mendekat hendak membangunkan Christy, dari arah bawah terdengar suara bel yang berbunyi.
"Jangan-jangan itu kak Chika lagi," Adel berbalik badan kemudian menuju ke lantai satu untuk membukakan pintu.
"Eh kak Chika, yuk masuk dulu." Chika pun tersenyum dan sedikit mengangguk."Ashel udah siap Del?."
"Udah kok, tadi lagi make-up dikit." Chika pun mengangguk. Pandangannya menatap lurus ke lantai dua. "Oh iya kak, pasti nyariin Christy kan?." Yang ditanya pun nyengir. Salah satu tujuan Chika kemari adalah untuk mencari dedek gemesnya.
"Hehe tau aja Del, udah bangun 'kan?."
Chika dibuat melongo dengan apa yang ia lihat. Melihat Christy yang masih betah di alam mimpinya. Tetap dengan mulut yang menganga. "Bangunin ya kak, gw ke kamar Ashel bentar." Chika pun mengancungkan jempolnya lalu Adel keluar dan menutup pintunya.
"Hei Christy, bangun. Kita hari ini liburan loh." Ucap Chika sembari memainkan pipinya. Lenguhan kecil keluar dari mulutnya. "Bentar lagi kak Ashel, Kity masih ngantuk." Tak tau saja Christy bahwa yang di depannya ini adalah Chika pacarnya. "Oh gitu?." Christy mengangguk kecil dengan mata yang terpejam.
Christy kembali menggeliat setelah merasakan lehernya yang di terpa angin hangat. Perlahan dirinya membuka mata dan terkejut melihat orang di depannya. Jantungnya berdetak jauh lebih kencang ketika bibir Chika menempel di bibirnya. Hanya menempel.
Setelahnya Chika menjauhkan wajahnya dan tersenyum melihat Christy yang sudah bangun seutuhnya. "Mandi, bentar lagi kita berangkat loh." Christy pun mengangguk dan segera menuju ke kamar mandi. Chika pun memutuskan untuk menunggu Christy di lantai bawah. Sepertinya teman yang lainnya sudah pada sampai.
"Chika sama Marsha kemana Shel?, belum dateng?." Tanya Kathrina yang baru sampai dengan kekasihnya yaitu Gito. Mereka mendudukkan diri di sofa ruang tamu. "Chika udah dateng kok, dia lagi bangunin Christy." Ucap Adel, karena ia tau kemana perginya Chika. "Ya ampun, derita punya pacar dedek ya gitu." Semua yang ada di sana pun tertawa mendengar celetukan dari Kathrina.
"Omongin aja terus gue-nya." Ketuh Chika sambil menuruni anak tangga. "Hehe, ga gitu juga Chik. Biar ada hiburan aja." Chika berdecak sebal mendengar alasan tidak masuk akal dari Kathrina. "Ini Marsha kemana?, lama amat." Belum sempat menjawab pertanyaan Chika, bel rumah Ashel berbunyi menandakan ada orang yang datang.
Betapa terkejutnya Adel dan juga Ashel. Bukan karena kedatangan Marsha, melainkan orang yang berdiri di sebelah Marsha. "Elo?!." Pekik Adel karena sangat mengetahui orang tersebut.
Mereka pun sudah mendudukkan diri di sofa. Christy pun ikut bergabung di dalamnya. Sorot mata Adel seakan tidak bisa di ajak kerja sama. Dahi yang sedikit mengkerut menandakan perasaan kesalnya.
"Kenapa lo bisa sama Marsha, Zee?!." Ashel yang berada di sampingnya Adel pun lantas mengelus lengannya lembut. Mengisyaratkan untuk bisa mengontrol emosinya. "Apa jangan-jangan lu main kotor juga kayak ke Ashel sebelumnya?." Seakan elusan Ashel itu tak mampu menenangkannya.
"Weh sabar dong, ini kita rencana jalan-jalan. Napa jadi panas begini sih." Lerai Chika. Dirinya muak melihat pemandangan yang seperti ini. Terlebih lagi, sepertinya ini masalah internal anatara Adel dan juga Zee. Zee yang sedikit tidak nyaman pun mulai menjelaskan secara rinci bagaimana dirinya bisa bertemu dengan Marsha. Perlahan terlihat Adel yang sudah lebih tenang setelah mendengar penjelasannya.
"Oh kirain, awas aja lu masih deketin Ashel gua. Gua gebug lu." Secara tidak langsung Adel menunjukkan sifat posesifnya dan Ashel suka itu.
"Hm udah ya, gw di sini juga temennya si Zee ini. Jadi gue juga bakal awasin dia kok." Ujar Gito. Adel sedikit mengangguk mendengarnya.
Setelah sedikit kesalah pahaman, akhinya mereka semua pun berangkat menggunakan dua mobil. Rencana awal ingin menggunakan satu mobil, namun sayang tak cukup.
THANKS
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
T A K D I R [DELSHEL] END
Roman d'amourDengan siapa kita sekarang merangkai komitmen, bukan berarti komitmen itu akan selalu berdiri teguh. Jangankan berpacaran, orang yang sudah menikah pun bisa berpisah karena masalah yang tidak bisa di selesaikan. Jalani lah hubungan yang saat ini k...