Dulu manusia hidup saling berdampingan didalam perbedaan. Bender dan Non-bender. Mereka hidup dengan damai. Namun semua berubah saat sebuah tragedi besar pecah 20 tahun yang lalu. Sekelompok Bender kejam menyerang manusia Non-bender untuk menguasai dunia. Mereka membunuh ribuan nyawa dan menciptakan kebencian.
Sejak saat itu manusia normal memutuskan untuk memusnahkan Bender agar keseimbangan dunia kembali terjaga. Walapun sebenarnya tidak semua Bender melakukan kejahatan, tidak ada pengecualian untuk itu. Bender harus musnah. Perang antar dua golongan berbeda ini tidak dapat dihindari lagi. Atas dasar perdamaian dunia, perburuan Bender dimulai dari sekarang.
Cast
Shani Indira
Shania Gracia
Gita Sekar
Feni Fitriyanti
Yesicca Tamara
Angelina ChristyZee, Jinan, Fiony, Sisca, Freya, Aran, Marsha, dan member jeketi lainnya yang akan menyusul dipart2 berikutnya..
Chapter 3
11 brigade mobil pasukan Hunters Bender terlihat melewati jalanan padat kota jakarta dengan lancar tanpa hambatan. Suara sirine mobil terdepan mereka mengisyaratkan jejeran kendaraan yang sedang memenuhi jalanan untuk memberikan jalan pada mereka. Bak berada di karpet merah, semua orang meminggirkan kendaraan mereka memberi jalan pada brigade mobil pasukan tersebut.
“Masuk barisan ke-6. Apa semua masih terkendali?!” Lewat alat komunikasi yang terpasang di telinganya, seorang pria yang berada di barisan ke-2 brigade tersebut bertanya pada orang yang bertanggung jawab atas sesuatu paling berharga di dalam mobil di barisan ke-6 brigade tersebut.
Orang itu menangkap suara pria di barisan ke-2. “Masih. Untuk saat ini semua masih aman terkendali.”, ucapnya memberi laporan.
“Oke. Segera laporkan apabila terjadi sesuatu yang mencurigakan”
“Siap, Kapten!” jawab orang dibarisan ke-6 itu mantap.
CCIIIITTTT!
Belum lama setelah melaporkan keadaan yang masih terkendali, brigade mobil pasukan tersebut berhenti tiba-tiba. Orang-orang yang duduk di bagian setir mobil mendadak menginjak rem. Mereka semua mengikuti mobil terdepan yang berhenti mendadak agar tak terjadi tabrakan beruntun diantara mereka. Pria yang ada di mobil barisan ke-2 itu terkejut dan mengumpat kesal atas tingkah laku para pasukannya ini.
“Apa yang kalian lalukan, bodoh!!?" bentaknya pada orang-orangnya itu.
“Maaf kapten, tapi kami melihat bender di langit. Mereka terbang mengikuti kita”, ucap salah seorang sopir memberi alasan.
“Ciih.. Yang benar saja.” umpat pria itu lagi. Ia membenarkan alat komunikasi di telinganya dan mulai memberi instruksi. “Aku perintahkan kepada semua pasukan! Sekali lagi, kepada semua pasukan tak terkecuali. Keluar dari mobil dan buat barisan penjaga berlapis! Sekarang!” perintahnya dengan suara keras melalui sambungannya.
“Siap laksanakan!”jawab para pasukannya. Tak lama kemudian mereka semua keluar dari dalam mobil dan langsung membentuk barisan penjagaan berlapis mengitari mobil dibarisan ke-6 sebagai pusatnya. Tameng dan berbagai senjata sudah siap membantu mereka melindungi objek yang sangat berharga di dalam mobil tersebut. Hidup dan mati juga tak lupa mereka pertaruhkan disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Number Nine
Fiksi PenggemarJaman dahulu manusia hidup saling berdampingan didalam perbedaan. Bender dan Non-bender. Mereka hidup dengan damai. Namun semua berubah saat sebuah tragedi besar pecah 20 tahun yang lalu. Sekelompok Bender kejam menyerang manusia Non-bender untuk me...