Dulu manusia hidup saling berdampingan didalam perbedaan. Bender dan Non-bender. Mereka hidup dengan damai. Namun semua berubah saat sebuah tragedi besar pecah 20 tahun yang lalu. Sekelompok Bender kejam menyerang manusia Non-bender untuk menguasai dunia. Mereka membunuh ribuan nyawa dan menimbulkan kebencian.Sejak saat itu manusia normal memutuskan untuk memperpanjang Bender agar keseimbangan dunia kembali tercapai. Walaupun sebenarnya tidak semua Bender melakukan kejahatan, tidak ada yang memuatnya untuk itu. Bender harus musnah. Perang dua kelompok yang berbeda ini tidak dapat dihindari lagi. Atas dasar perdamaian dunia, perburuan Bender dimulai dari sekarang.
Cast
Shani Indira
Shania Gracia
Gita Sekar
Feni Fitriyanti
Yessica Tamara
Angelina ChristyZee, Jinan, Marsha, Indah, Katherina dan masih banyak member lain yang hadir sebagai cameo
.
.
.Chapter 42
.
.
.The Lord dan Sehun masih terus melakukan pertarungan sengit satu sama lain. Pertahanan diri dan serangan bergantian mereka lemparkan. Jauh dari intensitas pertarungan mereka, Gita berdiri siaga untuk melindungi Shani jika sewaktu-waktu The Lord kembali memberikan serangan tiba-tiba. Sedangkan Shani duduk tersungkur sembari mencengkram kepalanya kuat-kuat. Keningnya terus berkerut berusaha berpikir keras.
"Sial!" Tangannya memukul tanah tanpa perintah. Kenapa tidak ada yang bisa Shani ingat walaupun ia terus berusaha sampai kepalanya serasa mau pecah. Ia tidak bisa hanya diam berlindung dibalik punggung Gita sambil melihat Sehun bertaruh nyawa. Ia juga tidak tahu bagaimana keadaan Gracia dan Chika sekarang. Shani sangat yakin jika kedua membernya itu juga tengah bertarung nyawa demi mengalahkan para tangan kanan The Lord. Shani hanya bisa merapal doa di dalam hati semoga saja keduanya baik-baik saja sekarang.
Gita membalikkan wajahnya menatap Shani yang semakin terlihat frustasi. "Ci Shani," panggilannya membuat Shani mendongakkan kepala demi menatap pada Gita. "Apa boleh aku membantu?"
"Gimana caranya? Kamu nggak akan pernah bisa!"
"Aku akan bicara tentang sesuatu yang selama ini paling kamu benci, kak Indira,"
Shani menggertakkan gerahamnya. "Jangan panggil aku dengan sebutan itu!"
"Aku adalah orang yang pertama kali menemukanmu saat itu." Gita mengabaikan peringatan Shani dan terus bercerita. "Saat itu, aku melihatmu berlindung dari hujan di bawah pohon dengan sebuah apel di tangan kanan, sementara tangan yang lain menggenggam boneka kecil yang sudah lusuh,"
Shani terdiam berusaha menahan larangan yang ingin sekali keluar dari bibirnya. Ia sungguh benci sekali ketika orang lain bicara soal masa lalunya dan menyinggung tentang......"Kak Shanju. Kamu bilang apel itu adalah milik kak Shanju,"......anggota keluarganya.
"Tangan kecilmu terus menggenggam apel itu walaupun sudah busuk. Padahal Cici sendiri juga kelaparan saat itu, sampai-sampai tulangmu terlihat semua. Tapi Cici tidak mau memakan apel tersebut karena takut kak Shanju tidak punya apa-apa untuk dimakan ketika kak Shanju menemukanmu. Tanpa tahu jika.....kakakmu saat itu sudah terbunuh."
"HENTIKAN!" Shani tidak sanggup lagi mendengar ocehan Gita yang membuat kepalanya terasa sangat sakit. Trauma itu kembali dengan sangat cepat. Jemarinya mencengkram kepalanya lebih kuat hingga rambutnya berantakan.
![](https://img.wattpad.com/cover/351903952-288-k321959.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Number Nine
FanfictionJaman dahulu manusia hidup saling berdampingan didalam perbedaan. Bender dan Non-bender. Mereka hidup dengan damai. Namun semua berubah saat sebuah tragedi besar pecah 20 tahun yang lalu. Sekelompok Bender kejam menyerang manusia Non-bender untuk me...