Chapter 33

734 75 12
                                    

Dulu manusia hidup saling berdampingan didalam perbedaan. Bender dan Non-bender. Mereka hidup dengan damai. Namun semua berubah saat sebuah tragedi besar pecah 20 tahun yang lalu. Sekelompok Bender kejam menyerang manusia Non-bender untuk menguasai dunia. Mereka membunuh ribuan nyawa dan menciptakan kebencian.

Sejak saat itu manusia normal memutuskan untuk memusnahkan Bender agar keseimbangan dunia kembali tercapai. Walaupun sebenarnya tidak semua Bender melakukan kejahatan, tidak ada pengecualian untuk itu. Bender harus musnah. Perang antar dua golongan berbeda ini tidak dapat dihindari lagi. Atas dasar perdamaian dunia, perburuan Bender dimulai dari sekarang.

_NUMBERNINE_

CAST

Shani Indira
Shania Gracia
Gita Sekar
Feni Fitriyanti
Yessica Tamara
Angelina Christy

Zee, Fiony, Jinan, Sisca, Khatrina, Freya, dan member lain yang akan muncul jadi cameo

.

.

.

Chapter 33

.

.

"Aku cuma pengen liat keadaan Shani. Itu aja! Aku khawatir banget sama dia."

Gracia menunduk dalam diam. Tidak ada yang bisa ia katakan sekarang. Memang tak ada salahnya membiarkan Feni melihat keadaan Shani sekarang, hanya saja, ia khawatir jika Feni mengetahui bagaimana keadaan Shani yang sebenarnya, Feni tak dapat menahan dirinya untuk melakukan hal yang sama seperti yang Shani lakukan dulu padanya, mentransferkan jiwanya untuk Shani.

Baik Gracia maupun Sehun tidak ingin kejadian lampau kembali terulang. Karena itulah akhirnya mereka memutuskan untuk mengurung Feni di sini.

Tiba-tiba Feni menepuk pundak Gracia pelan, "Gre, maaf."

"Ya?" tanya Gracia bingung. Lamunannya buyar seketika digantikan rasa ngilu yang mulai menjalar di kepalanya. Gracia mulai merintih karena rasa sakit itu semakin kuat dan kuat. Tidak salah lagi ini adalah ulah Feni yang masuk dan membaca pikirannya tanpa ijin.

Feni, gadis itu tengah menutup matanya lalu mengernyit seakan berusaha keras masuk ke pikiran Gracia lebih dalam lagi. Setiap refleksi yang terlihat di sana ia perhatikan dengan seksama.

"Got it!" Feni membuka kembali matanya. Ia akhirnya tahu di mana keberadaan Shani dan bagaimana keadaannya. Buru-buru Feni melepaskan cengkraman Gracia yang melemas dan segera berlari keluar dari ruangan itu, lalu mengunci Gracia dari luar. Gadis itu masih jatuh berlutut karena ngilu di kepalanya tak kunjung hilang.

"Fen, apa yang kamu lakukan, Feni! Buka Fen!" ucap Gracia yang sudah bangkit dari posisinya semula. Ia menggedor pintu besi itu dengan kuat.

"Gre..." Panggil Feni pada Gracia. Mendengar panggilan itu membuat tubuh Gracia menegang, mulutnya seakan kelu untuk sekedar menjawab panggilan Feni.

"Shani... Aku akan menyelamatkannya."

Benar saja, apa yang Gracia takutkan terjadi. Feni pasti berniat mentransferkan jiwanya demi menyelamatkan Shani. Dan kalau itu terjadi, maka Feni bisa kehilangan nyawanya. Bukan hanya Feni, Shani juga bisa kehilangan nyawa kalau proses pentransferan itu gagal.

Number NineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang