Chapter 13

849 69 4
                                        

Dulu manusia hidup saling berdampingan didalam perbedaan. Bender dan Non-bender. Mereka hidup dengan damai. Namun semua berubah saat sebuah tragedi besar pecah 20 tahun yang lalu. Sekelompok Bender kejam menyerang manusia Non-bender untuk menguasai dunia. Mereka membunuh ribuan nyawa dan menciptakan kebencian.

Sejak saat itu manusia normal memutuskan untuk memusnahkan Bender agar keseimbangan dunia kembali tercapai. Walapun sebenarnya tidak semua Bender melakukan kejahatan, tidak ada pengecualian untuk itu. Bender harus musnah. Perang antar dua golongan berbeda ini tidak dapat dihindari lagi. Atas dasar perdamaian dunia, perburuan Bender dimulai dari sekarang.

_NUMBERNINE_

CAST

Shani Indira
Shania Gracia
Gita Sekar
Feni Fitriyanti
Yessica Tamara
Angelina Christy

Zee, Fiony, Jinan, Sisca, Khatrina, Freya, dan member lain yang akan muncul jadi cameo

.

.

.

Chapter 13

.

.

.

Gracia terkesiap ketika sebuah bongkahan kayu memanjang melintas dengan cepat di hadapannya. Kayu itu menghempaskan tubuh Okta dengan kuat, memaksa pria bender itu untuk mundur. Gracia mengalihkan pandangannya dari Okta dan beralih menatap asal serangan itu,  kemudian Gracia pun tersenyum, Bagaimana tidak, Abin, kekasihnya telah kembali.

Belum sempat Gracia melangkahkan kakinya kearah Abin, Sebuah tarikan pada lengannya memaksa Gracia untuk berhenti. Shani lah pelakunya.

Gracia menatap heran pada Shani, tapi Shani tak mengatakan apapun. Detik berikutnya Shani memeluk Gracia dengan erat, ia akan terbang membawa Gracia untuk meninggalkan tempat itu.

"Ci Shani! Apa-apaan, sih! Lepasin aku!"

"Kita harus pergi dari sini."

"Nggak mau! aku maunya sama Abin, LEPASIN!!" ucap Gracia memberontak, Shani sampai kuwalahan menghadapi keras kepalanya Gracia.

“CEPAT ! SHANI! AKU UDAH NGGAK BISA MENAHAN INI LEBIH LAMA LAGI!” teriak Abin yang sedang berusaha keras mempertahankan kunciannya pada Okta. Ia melilitkan kayu layaknya sebuah akar yang kuat mencengkram tanah pada tubuh Okta agar pria itu tidak bisa bergerak.

Shani berdecak kecil. "Gre, kamu denger 'kan apa kata Abin."

"Aku nggak denger dan aku nggak mau denger!"

"Gracia, Jangan keras kepala!" .

"Ci Shani tuh yang keras kepala! Cukup ya, Ci. Jangan maksa aku buat ngelakuin hal yang sama ke kamu."

"Coba aja." tantang Shani.

BUUSHHHHHH!!!

Tiba-tiba sebuah tekanan energy menyembul keluar dengan kuat, bersamaan dengan itu munculah lingkaran cahaya berwarna merah menyelubungi tubuh Abin, membuat Shani dan Gracia harus menutup matanya karena cahaya tersebut menyilaukan mata.

'Apa Abin sudah memulainya?' tanya Shani dalam hati. Dan Sialnya saat itu juga Gracia berhasil melepaskan diri dari cengkraman Shani.

“GRACIA JANGAN!!!” Teriak Shani kuat.

Number NineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang