Chapter 27

753 85 30
                                    

Dulu manusia hidup saling berdampingan didalam perbedaan. Bender dan Non-bender. Mereka hidup dengan damai. Namun semua berubah saat sebuah tragedi besar pecah 20 tahun yang lalu. Sekelompok Bender kejam menyerang manusia Non-bender untuk menguasai dunia. Mereka membunuh ribuan nyawa dan menciptakan kebencian.

Sejak saat itu manusia normal memutuskan untuk memusnahkan Bender agar keseimbangan dunia kembali tercapai. Walapun sebenarnya tidak semua Bender melakukan kejahatan, tidak ada pengecualian untuk itu. Bender harus musnah. Perang antar dua golongan berbeda ini tidak dapat dihindari lagi. Atas dasar perdamaian dunia, perburuan Bender dimulai dari sekarang.

_NUMBERNINE_

CAST

Shani Indira
Shania Gracia
Gita Sekar
Feni Fitriyanti
Yesicca Tamara
Angelina Christy

Zee, Fiony, Jinan, Sisca, Khatrina, Freya, dan member lain yang akan muncul jadi cameo


.
.

Chapter 27

.
.

Senja telah tiba. Warna jingga khas dari matahari tenggelam mulai masuk melalui sela-sela kaca jendela yang terbuka. Dari sini suara bising keramaian kota cukup jelas terdengar. Shani tidak menyukai suara-suara itu. Gadis anggun itu lebih menyukai tempat sunyi dan ketenangan. Tapi bagaimana pun juga Ia harus mulai membiasakan diri dengan semua ini. Pemandangannya, aromanya, suaranya, semuanya benar-benar terlihat asing dimata Shani.

Shani meletakan sebuah koper berwarna hitam miliknya yang telah kosong ke atas lemari. Ia sudah menata rapi semua barang-barangnya tanpa terkecuali. Ya, mulai hari ini Shani akan tinggal disini, disebuah apartemen yang letaknya berada di tengah kota. Shani jadi merasa akan hidup seperti manusia normal sekarang, atau.. saat ini dia sedang berpura-pura menjadi manusia normal? Tidak! Shani akan tetap menjadi perfect bender atau orang-orang sekarang  menyebutnya Number nine.

Shani sadar kehadirannya akan membawa malapetaka bagi banyak orang. Apalagi jika Ia tetap tinggal di Hideaway. Menurutnya, Pergi dari sana adalah keputusan yang sangat tepat. Shani hanya ingin sendiri saat ini. Ketidaksukaannya pada keramaian semakin bertambah setelah kejadian di rapat kemarin sore.

Dan hari ini, seharusnya Shani dapat mewujudkan keinginannya untuk hidup dalam kesendirian, jika saja----

"Chika! Bajumu itu ditata dulu yang rapih! Dan kamu Kity, apa ini? Astaga! Cepat bereskan barang-barang kalian!" Pekik Gita dengan suaranya yang naik lima oktaf. 

"Apa sih kak Gita ini. Ngomel aja kerjanya." sahut Chika cuek.

"Iya loh, Kak. Ntar aku beresin deh. Sekarang lagi mager nih,"

"Magar mager magar mager, kayak tukang bangunan aja lo!"

------Jika saja mereka semua tidak ikut bersama Shani keluar dari Hideaway.

"Mau diberesin kapan? Hah? Pisahin nih mana pakaian yang kotor dan mana yang bersih! Jangan jadi satu kayak gini! Jorok!"

"Iya loh, Git! Bawel banget. Nanti juga aku beresin sendiri baju-bajuku. Bukan kamu yang beresin," Chika menjawab tanpa menoleh sedikitpun kearah Gita. Ia tengah rebahan sambil memainkan game di ponselnya. 

"Rapihin sekarang! Atau aku bakar!"

"Chika, Christy, beresin dulu gih  barang-barang kalian! Betah banget sih liat barang-barang berserakan," Gracia ikut berkomentar.

Number NineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang