Chapter 35

677 72 10
                                    

Dulu manusia hidup saling berdampingan didalam perbedaan. Bender dan Non-bender. Mereka hidup dengan damai. Namun semua berubah saat sebuah tragedi besar pecah 20 tahun yang lalu. Sekelompok Bender kejam menyerang manusia Non-bender untuk menguasai dunia. Mereka membunuh ribuan nyawa dan menciptakan kebencian.

Sejak saat itu manusia normal memutuskan untuk memusnahkan Bender agar keseimbangan dunia kembali tercapai. Walaupun sebenarnya tidak semua Bender melakukan kejahatan, tidak ada pengecualian untuk itu. Bender harus musnah. Perang antar dua golongan berbeda ini tidak dapat dihindari lagi. Atas dasar perdamaian dunia, perburuan Bender dimulai dari sekarang.

_NUMBERNINE_

CAST

Shani Indira
Shania Gracia
Gita Sekar
Feni Fitriyanti
Yessica Tamara
Angelina Christy

Zee, Fiony, Jinan, Sisca, Kathrina, Freya, dan member lain yang akan muncul jadi cameo

.

.

.

Chapter 34
.
.


"Sudah selesai."

Dokter Indah meletakkan stetoskopnya dan memutar kursi mengarah pada komputer kerjanya. Ia lalu mengetik beberapa catatan yang terpampang di layarnya.

"Perkembanganmu cukup baik. Aku rasa kamu udah nggak perlu lagi melakukan pemeriksaan harian."

Shani hanya menatap datar layar komputer itu, tangannya bergerak mengancingkan kembali kemejanya yang tadi sempat di buka oleh dokter Indah. Ia tahu kesehatannya bukanlah sebuah masalah, ia selalu merasa dirinya luar biasa baik setiap harinya. Hanya saja Sehun selalu memaksanya melakukan pengecekan rutin yang ia sendiri tidak tahu apa gunanya.

Sudah dua minggu berlalu sejak ia sadar dari tidur panjangnya, Shani sudah tidak pernah lagi merasakan sakit di kepalanya seperti kejadian waktu itu. Ia sungguh baik-baik saja bahkan sudah siap untuk melakukan pertarungan lagi dengan para black Bender sialan itu. Namun lagi-lagi keinginannya untuk bertarung harus Ia tahan karena petinggi Hideaway dan para member tidak mengijinkannya kembali turun ke medan perang. Sudah berkali-kali diskusi dilakukan namun masih belum ada kata sepakat untuk kapan mereka akan menyerang black bender lagi.

Pintu ruangan terbuka pelan, Sehun masuk perlahan untuk melihat bagaimana keadaan Shani sekarang. Kedua pupilnya seketika melebar ketika melihat Shani sedang memasang 3 kancing teratas kemejanya di hadapan asisten Indah yang notabenenya adalah seorang pria. Bagian pribadi Shani itu sedikit terlihat dan sukses membuat Sehun kalang kabut.

"Hei!" Tunjuknya pada si asisten yang baru saja meletakkan map berisi riwayat kesehatan Shani selama dua minggu terakhir ini. Sehun bahkan menunjuk-nunjuk wajah asisten si dokter dengan beberapa kali umpatan.

Shani dan Indah menoleh padanya bersamaan. Masih dalam diam, mereka berdua menatap Sehun heran mengapa ia bertingkah seperti itu.

"Shani! Ngapain kamu kayak gitu kayak gitu?" Ucap Sehun sambil mempraktekan gerakan Shani yang tengah mengancingkan baju.

Tidak ada respon yang diberikan, Shani mengabaikan Sehun dan kembali melakukan aktifitasnya yang sempat terhenti.

Number NineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang