Chapter 15

806 67 10
                                    


Dulu manusia hidup saling berdampingan didalam perbedaan. Bender dan Non-bender. Mereka hidup dengan damai. Namun semua berubah saat sebuah tragedi besar pecah 20 tahun yang lalu. Sekelompok Bender kejam menyerang manusia Non-bender untuk menguasai dunia. Mereka membunuh ribuan nyawa dan menciptakan kebencian.

Sejak saat itu manusia normal memutuskan untuk memusnahkan Bender agar keseimbangan dunia kembali tercapai. Walapun sebenarnya tidak semua Bender melakukan kejahatan, tidak ada pengecualian untuk itu. Bender harus musnah. Perang antar dua golongan berbeda ini tidak dapat dihindari lagi. Atas dasar perdamaian dunia, perburuan Bender dimulai dari sekarang.

_NUMBERNINE_

CAST

Shani Indira
Shania Gracia
Gita Sekar
Feni Fitriyanti
Yessica Tamara
Angelina Christy

Zee, Fiony, Jinan, Sisca, Khatrina, Freya, dan member lain yang akan muncul jadi cameo

.

.

Chapter 15

.

.

Kilatan cahaya matahari pagi dengan cepat masuk mengganggu mata Gracia yang masih tertutup rapat. Cahaya itu keluar dari celah-celah jendela kamar yang sebelumnya dihalangi oleh tirai coklat muda bermotif beruang-beruang kecil di bawahnya. Gracia menggeliat kecil sambil mengerjabkan matanya yang merasa silau  akibat sinar mentari pagi itu. Gracia merasa kesal dengan gangguan ini. Siapa sih yang sengaja membuka tirai kamarnya? Mengganggu saja!

"Gracia! Bangun!"

Gracia mengalihkan pandangannya pada sumber suara dan mengerutkan keningnya. "Aku masih ngantuk, Bin.." jawab Gracia setengah sadar.

"Bin? Abin? Heh!! Ini aku! Buka matamu!!" Orang itu menggoyang-goyangkan tubuh Gracia dengan keras, sengaja agar Gracia segera terbangun.

Gracia merdecak kesal dan duduk sambil mengacak rambutnya. "Apa sih, Ci? Nggak bisa banget liat aku tidur anteng."

Shani memutar bola matanya malas, Gracia ini memang benar-benar... Karena kesal, dengan entengnya Shani memukul pucuk kepala Gracia, dan tentu membuat Gracia memekik kesal.

"Aww... Sakit loh, Ci!" ucap Gracia sambil menatap Shani tajam, sementara tangan kanannya ia gunakan untuk mengelus kepalanya.

"Kamu berantem lagi sama Gita?"

"Hah?"

"Ngaku! Kamu berantem lagi 'kan ama Gita? Kan udah aku bilang jangan berantem lagi. Kamu bener-bener pengen di patahin kakinya, ya?!"

"Dih.. Ngomong apa sih, Ci? Emangnya kapan aku berantem sama Gita? Emangnya semalem aku ngelukain dia lagi pas aku mabuk?"

"Ditanya malah balik nanya." Kesal Shani.

"Aku beneran nggak tau, Ci." Gracia mengacak rambutnya kesal.

"Beneran kamu nggak inget?"

Gracia menggeleng kesal, "Enggak!"

"Kamu juga nggak inget semalem udah ninggalin dia sendirian di bar? Dan kamu tau, gara-gara kamu Gita di tangkap oleh Hunters Bender."

"Apa?!" Gracia mendelik kaget. "Yang bener, Ci? Terus Gita-nya gimana sekarang?"

Number NineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang