Chapter 37

674 66 7
                                    

Dulu manusia hidup saling berdampingan didalam perbedaan. Bender dan Non-bender. Mereka hidup dengan damai. Namun semua berubah saat sebuah tragedi besar pecah 20 tahun yang lalu. Sekelompok Bender kejam menyerang manusia Non-bender untuk menguasai dunia. Mereka membunuh ribuan nyawa dan menciptakan kebencian.

Sejak saat itu manusia normal memutuskan untuk memusnahkan Bender agar keseimbangan dunia kembali tercapai. Walaupun sebenarnya tidak semua Bender melakukan kejahatan, tidak ada pengecualian untuk itu. Bender harus musnah. Perang antar dua golongan berbeda ini tidak dapat dihindari lagi. Atas dasar perdamaian dunia, perburuan Bender dimulai dari sekarang.

_NUMBERNINE_

CAST

Shani Indira
Shania Gracia
Gita Sekar
Feni Fitriyanti
Yessica Tamara
Angelina Christy

Zee, Fiony, Jinan, Sisca, Kathrina, Freya, dan member lain yang akan muncul jadi cameo

.

.

.

Chapter 37

.

.

"Apa kabar, Kity?"

Degup jantung Christy tiba-tiba berubah menjadi sangat cepat dengan napas yang sedikit berat. Tentu saja pria itu masih mengingatnya. Entahlah, perasaan Christy semakin tak karuan, entah karena rasa takut atau tidak percaya diri karena harus berhadapan 1 lawan 1 dengan bender itu. Christy hanya berusaha mempertahankan mimik wajahnya agar tetap terlihat tenang. Karena Christy sadar, bender itu bukanlah tandingannya.

"Aku membawa sedikit hadiah untukmu," ucap Ollan dengan semirik andalannya. Gerakannya sangat pelan namun pasti. Setelah itu, sebuah beton besar seukuran bed king size seketika terlempar kuat mengarah pada Christy dari arah samping. Keringat di pelipis Christy saja masih hendak bersiap untuk menetes, namun serangan secepat cahaya itu sudah berhasil menghempaskan tubuhnya. Tidak hanya dari satu arah, sebuah beton dengan ukuran yang sama juga menghantam tubuhnya dari arah berlawanan. Tubuh Christy terhempas tanpa ampun. Christy terjatuh dari lantai teratas bangunan tersebut, namun tidak sampai di situ, Ollan masih mengejarnya. Tangannya terangkat ke udara, kembali menarik beton besar yang menghantam Christy tadi dan kembali mengarahkannya pada Christy.

Braakk!

Tubuh Christy mendarat sempurna di atas mobil yang terparkir di depan gedung, menimbulkan suara bising dari alarm mobil yang memekakan telinga.

Aldo terkesiap ketika melihat tubuh Christy terjatuh dari lantai teratas bangunan di hadapannya itu.

BRAAKKK!

Suara debaman yang kedua terdengar jauh lebih keras dari sebelumnya, tubuh Christy tertimpa beton yang di arahkan Ollan tadi padanya. Entah seperti apa kondisi Christy sekarang. Tubuhnya tergolek lemah di atas mobil putih yang kini telah hancur.

Belum juga hilang dari keterkejutannya yang pertama, kini Aldo kembali di kejutkan dengan suara debaman ke dua.

"Christy," gumamnya dengan suara yang bergetar. Ketakutannya kian menjadi ketika dengan mata kepalanya sendiri, Aldo melihat Ollan, si pembuat kehancuran mendaratkan tubuhnya di atas beton yang menindih sebagian tubuh Christy.

Number NineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang