Chapter 5

1.2K 68 0
                                    

Dulu manusia saling hidup berdampingan didalam perbedaan. Bender dan Non-bender. Mereka hidup dengan damai. Namun semua berubah saat sebuah tragedi besar pecah 20 tahun yang lalu. Sekelompok Bender kejam menyerang manusia Non-bender untuk menguasai dunia. Mereka membunuh ribuan nyawa dan menciptakan kebencian.

Sejak saat itu manusia normal memutuskan untuk memusnahkan Bender agar keseimbangan dunia kembali tercapai. Walapun sebenarnya tidak semua Bender melakukan kejahatan, tidak ada pengecualian untuk itu. Bender harus musnah. Perang antar dua golongan berbeda ini tidak dapat dihindari lagi. Atas dasar perdamaian dunia, perburuan Bender dimulai dari sekarang.

_NUMBERNINE_

CAST

Shani Indira
Shania Gracia
Gita Sekar
Feni Fitriyanti
Yesicca Tamara
Angelina Christy

Zee, Fiony, Jinan, Sisca, Khatrina, Freya, dan member lain yang akan muncul jadi cameo



Chapter 5

APA?!?”

Gracia membelalakan matanya lebar, nyaris saja remah-remah biskuit yang ia makan ikut tersembur akibat teriakannya. Untung dia masih sempat menutup mulutnya, kalau tidak pria didepannya ini pasti sudah dihujani oleh remah-remah biskuit tersebut. Gracia, ia terkejut bukan main dengan ucapan pria di depannya ini, Abin, pria yang sudah lebih dari 4 tahun ini menjadi kekasihnya.

“Kamu serius, By?!” tanya Gracia sekali lagi, namun kali ini lebih tenang.

Abin mengangguk yakin. “Aku serius, sayang, kamu jangan bereaksi berlebihan gitu.” Kemudian ia menjitak pelan pucuk kepala Gracia lembut.

Si pemilik kepala mengerucutkan bibir, hendak protes namun berikutnya service yang diberikan kekasihnya ini membuat hatinya meleleh. Abin mengelus kepalanya dengan lembut, membuat Ekspresi Gracia berubah menggemaskan, Abin sampai terkekeh melihat tingkah konyol gadis cantiknya ini.

Berikutnya, Gracia menjatuhkan kepalanya pada pundak tegap Abin, menikmati aroma tubuh pria kesayangan ini, sementara Abin beralih mengelus surai panjang Gracia.

“Tapi by, ini terlalu berbahaya. Gimana kalo terjadi sesuatu sama kamu? Siapa yang bakal bertanggung jawab? Aihh.. Kenapa harus kamu, sih? Kenapa juga Sehun oppa ngasih izin kamu padahal misi ini sangat berbahaya."

"Awalnya Sehun juga melarangku, tapi setelah mendapat persetujuan dari Shani, akhirnya dia mengijinkan aku." Ucap Abin jujur.

"Jadi ci Shani udah tau tentang misi ini?" Abin mengangguk.

"Jika Ci Shani aja bisa mempercayakan tugas ini padaku, aku harap kamu juga begitu. Aku berjanji aku pasti akan kembali untukmu."

Gracia hanya bisa menunduk mendengar perkataan Abin barusan. Pria ini benar-benar bisa membuatnya tidak berdaya dengan kata-katanya yang bijaksana.

"Gracia...." Ucap Abin lembut sambil mengangkat dagu Gracia, menghadapkan wajah gadis yang masih tertunduk itu untuk menatap wajahnya.

"A-aku...takut." lirih Gracia "Gimana kalau terjadi sesuatu sama kamu?"

Number NineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang