23. Dessert Box

5.7K 566 29
                                    

Warning banget buat yang masih di bawah umur, karena di sini Nak Aga kita mulai aktif-aktifnya. Jadi harap sadar umurnya haha....

Seperti yang dikatakan Ferdi, orang dari pihak ekspedisi datang dan memberikan sebuah bingkisan cukup besar. Karena penasaran Rista pun membukanya. Ada dessert box, red velvet, hingga macaron. Sisanya Rista belum tau karena pembungkusnya tidak tembus pandang. Yang jelas ini terlalu banyak untuk disebut tester.

Katrina sendiri adalah sepupu jauh Ferdi. Mereka tidak dekat, bahkan Ferdi bilang obrolan pertama mereka adalah saat di kampus, kebetulan ada di kelas yang sama. Selain itu, dibandingkan dengan Ferdi, Katrina pun lebih dekat dengan Rista.

Mungkin nanti setelah dia kerja, Rista akan sempatkan mampir ke tempat Katrina untuk mengucapkan selamat atas usaha barunya.

"Udah nyampe ternyata," ucap Ferdi yang berjalan mendekat dengan tampilan lebih segar. Rambutnya disisir rapi meski belum sepenuhnya terlihat kering. Sepertinya dia tidak ingin membuat Rista membantu seperti biasa.

"Dessert box-nya keliatan enak banget." Rista menyodorkan kotak dengan isian dominan warna cokelat itu pada Ferdi. Ferdi pun membukanya dan kembali menyodorkan pada Rista

Rista mengacungkan sendok dengan semanga. Matanya berbinar begitu desert itu masuk ke dalam mulutnya. Cokelatnya tidak terlalu manis dan masih ada sedikit pahit, rasanya jadi enak saat dipadu dengan whipped cream.

"Enak Ga, mau?" Rista menyodorkan sendok pada Ferdi, tapi pria itu malah terlihat menatap bibirnya.

"Gue berantakan ya?"

Ferdi mengangguk.

"Makan dulu." Rista menggoyangkan sendoknya, karena hanya ada satu tangan, dia harus menyimpan dulu sendok ini sebelum mengambil tisu.

Ferdi mendekat. Rista berkedip dua kali

"Mau lo yang bersihin?"

Ferdi bergumam mengiyakan. Rista pun mendongakan wajahnya agar lebih mudah. Rista mungkin tidak belajar jika yang di depannya bukan sosok yang sama lagi. Rista menjatuhkan sendok begitu merasakan bibirnya tiba-tiba bertemu lagi dengan milik Ferdi. Dia kira Ferdi akan menggunakan tisu seperti biasa, bukan cara yang seperti ini.

"Manisnya pas," ucap Ferdi yang sedikit menjauhkan wajahnya. Meskipun begitu mereka masih sangat dekat.

"Ga!" Rista menahan dada pria itu ketika dia terlihat akan maju kembali.

Ferdi meraih tangan Rista itu dan menggenggamnya. "Masih belum bersih loh, Zi." Ferdi menahan tangan itu erat sementara tangan yang lain merayap pada belakang leher Rista dan menariknya untuk lebih mendekat.

"Ga in--"

Ferdi menciumnya. Gerakannya begitu pelan tanpa menuntut. Dia membuai dengan cara yang sesaat membuat Rista lupa akan kesadarannya.

Rista tidak bisa melawan, selain karena tenaga Ferdi pasti lebih besar, tubuhnya malah seperti dikutuk menjadi jeli. Rista merasa lemas akan perlakuan yang Ferdi berikan. Dan entah kerasukan setan centil dari mana, Rista malah membuka mulutnya yang membuat Ferdi semakin semangat memperdalam ciumannya.

Tangan Rista yang dipegang Ferdi itu meremas, melampiaskan rasa geli yang mengaduk perutnya kini. Permainan Ferdi benar-benar menyedot semua kewarasan yang Rista punya.

Rista memejamkan matanya. Ia sudah sekuat tenaga menahan, tapi belaian Ferdi membuatnya runtuh. Setidaknya dia tidak ingin melihat mata Ferdi yang menatap dengan sensual itu. Sayangnya Rista salah prediksi, memejamkan mata justru membuat indera lain semakin peka hingga Rista benar-benar terperosok pada permainan Ferdi.

Relationshit [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang