13

30.8K 443 2
                                    

"Cassy, Ailyn, Bella, dan Zanna. Kalian berempat satu kamar ya" ujar bu Melin. "Silahkan ikuti kakak yang itu" bu Melin menunjuk salah satu pegawai hotel yang sedang mengangkat koper milik Bella dan Aily ke troli.

Zanna dan Cassy saling berpandangan sejenak, kemudian keduanya bersorak dalam hati karena mereka berdua berdua di kamar yang sama. Keduanya pun menyerahkan koper masing-masing, dengan cekatan pegawai hotel tersebut menyusun koper mereka hingga keempat koper itu kini tersusun bertingkat.

"Mari" ucap pegawai itu ramah  menyuruh mereka masuk ke dalam lift yang akan mengantar keempat gadis itu ke lantai kamar mereka.

Mereka berempat masuk ke dalam lift, dan perlahan lift naik ke atas. Setelah terdengan bunyi "ting" pintu lif terbuka,  si pegawai hotel berjalan di depan kemudian mereka mengikuti pegawai hotel tersebut dari belakang.

Sesampainya di kamar, dan setelah pegawai hotel keluar kamar mereka, Cassy langsung menggambur ke atas tempat tidur kemudian berbaring telentang. "Capek banget" keluhnya.

"Kalian mau langsung mandi gak?" Ailyn bertanya. Gadis itu sedang membongkar isi kopernya.

"Enggak" jawab Zanna dan Cassy hapir bersamaan.

"Lo duluan aja abis itu gue" Bella yang berdiri di balkon melihat pemandangan kolam di bawah pun menyahut.

Zanna melempar tubuhnya di samping Cassy. Cassy yang semula telentang menggeser tubuhnya menyamping saling , kedua gadis itu saling berhadapan.

"Ini mungkin perasaan gue aja, tapi dari kemarin gue liat lo kurusan muka lu pucet sering ngelamun" Cassy menatap lama pada lingkaran hitam samar di bawah mata Zanna.

"Gue diet, muka gue pucat gara-gara nahan laper. Emang kentara banget ya? Berarti berhasil dong diet gue" Zanna mengangkat sebelah alisnya nada suaranya terdengar jenaka. Kalau Zanna boleh jujur, beberapa hari ini dia memang susah tertidur, setiap malam ia selalu mempertanyakan 'apakah kakak akan menyelinap ke kamarku lagi dan melakukan hal hal nakal itu lagi?' belum lagi dia didera rasa cemas apabila Arkan terlalu sering ke kamarnya siapa-siapa bisa melihat, papa, mama, atau pak Adam dan mereka akan ketahuan.

"Body lo udah bagus Zan. Mau kayak gimana lagi?" Cassy tak kuat untuk tidak mengomel. "Harusnya lo makan makanan yang gizinya seimbang, bukan malah nyiksa tubuh lo kayak gini"

"Iya mami" ucap Zanna sedikit manja sembari mencubit pipi  kanan Cassy.

Cassy yang kesal dengan cibutan Zanna pun berniat membalas, tetapi Zanna menghindar dan kini keduanya sedang kejar-kejaran, Cassy dengan hasrat menangkap Zanna dan Zanna terpikal-pikal mencoba lolos dari kejaran sahabatnya.

Bella yang melihat tingkah kedua orang itu dari balkon, hanya menggeleng keheranan.

Hingga suara ponsel yang berdering menghentikan keduanya.

"Itu hp gue" Cassy tentu mengenal nada dering lagu Price Tag-Jessie J di ponselnya. Ia mendekati hand bag di atas tempat tidur lalu merogoh isinya. Setelah menemukan ponselnya alis Cassy saling menekuk melihat nama di layar ponselnya.

"Kenapa? Mantan lo yang rese itu gangguin lo lagi" tanya Zanna dari belakang.

Cassy berbalik menghadap Zanna mengangkat ponsel di tangan memperlihatkan nama si penelepon. Ia tak menekan ikon hijau hingga deringnya berhenti.

"Itu siapa?" Zanna sama sekali tidak mengenal nama di layar ponsel Cassy barusan.

"Itu pacar baru gue" Cassy menghela nafas panjang lalu duduk di sofa panjang dalam kamar hotel. Ekspresinya terlihat malas kala meletakkan ponsel di sampingnya. "Gue sebenarnya males nerima dia, kalau bukan gara-gara mantan gue yang selalu ngusik hidup gue maksa gua balikan gue gak bakalan mau pacaran Zan"

INSANE MANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang