Formulir pasangan 3 (Ending)

3.8K 148 27
                                    

Haii!

Maaf ya telat update. Beberapa hari belakang Tata pulang kerja langsung ke Rumah Sakit jagain mom yang sakit makanya gak ada waktu buat ngetik.

Niatnya pengen minta cuti libur sama Bos, tapi nanti gaji Tata dipotong. Paksa deh nguatin hati ninggalin mom sendiri di sana. Minta tolong sama Papa buat jagain Mom juga gak bakal diturutin. Jangankan buat jagain, jengukin aja pasti istrinya ngomel. Tapi Tata cukup tenang, ya karena Papa tf lebih dari banyak dari biasanya, hahaha...

Cukup kita aja yang tau ya...
Soalnya kalo tau biniknya ngasih duit tf lebih bisa merepet dia( ͡° ʖ̯ ͡°)

Abaikan itu...
Intinya Tata minta doa nya aja sih biar my Mom cepat sembuh. Sedih tau, liat yang biasanya masang senyum pas anaknya pulang waktu libur kerja malah ngeliat tidur dipasang oksigen🙁

Happy Reading!



Pernikahan telah usai 2 jam lalu. Kini Diana telah berada di hotel tempat berlangsungnya pernikahan. Jujur saja, ia masih tak percaya jika ia telah menjadi seorang istri. Lebih tak percayanya lagi suaminya orang yang begitu ia kenal.

Sedari tadi matanya tak berhenti memindai kamar hotel dan terus bergidik ngeri pada hiasan ala pengantin baru.

Ratusan lilin menyala mengelilingi kamar, kelopak mawar menghiasi ranjang dengan dua Angsa saling berhadapan. Sedikit menoleh ke kamar mandi, Diana hampir tak dapat tak merinding pada kaca transparan menampakkan sebuah bathup berisi air dan kelopak mawar didalamnya. Dibandingkan kamar hotel, ini semua lebih mirip ruang perdukunan bagi Diana. Horor dan menyeramkan.

Sudahlah, Diana ketakutan sendiri pada kamar ini. Ia beranjak menuju lemari berniat mengganti pakaian harus menahan umpatan. Bagaimana bisa kamar hotel hanya menyediakan baju tipis? Minimal jubah mandi pun tak ada di sana.

"Sia-sia nyewa mahal malah zonk," rutuknya duduk disofa tunggal.

Meski tubuhnya lengket, Diana tak akan mandi. Ayolah, dia tak nyaman jika harus berganti baju—ralat lingerie.

Baru saja menyamankan diri disofa, Diana kembali berdiri menuju ranjang dimana dua kotak berada. Itu adalah hadiah dari Keya dan Si Mawar. Duo sahabat gila menyarankan agar Diana membawanya langsung ke kamar hotel. Yah, semoga saja isinya adalah baju.

Membuka kotak pertama, berwarna merah menyala dengan tulisan, 'From me and husband, Rosetta and Leonard. (Harap dipakai malam ini besty!)'

Firasatnya tak enak. Diana menutup mata dan membuka perlahan. Setelah terbuka seluruhnya Diana membuka mata dan terkejut. Kedua jari jempol dan telunjuk mengambil benda tersebut jijik.

"Baju ini...!!"

Diana tak bisa berkata lagi. Dihempas nya kasar baju Dinas Malam persis seperti warna kotaknya dan menutup cepat.

"Pantas jodoh, sama-sama mesum!!"

Beralih kotak sisanya. Berukuran setelapak tangan dan tebal. Diana tak bisa tidak merasa aneh. Was-was ia membuka tutup kotak dari Keya dan Benzi.

"Lah dibungkus?" Diana mendengus membuka kertas, dan kembali terbungkus. Diana menipiskan bibir dan kembali membuka.

Untunglah bukan terbungkus kertas namun kotak barang itu dan sebuah kertas. Diana menaikkan alis, membolak-balik kotak lalu melotot membaca nama benda tersebut.

"Durex?!"

Tangannya meraih kertas dan umpatan tertahan tertelan di kerongkongan. "Biar lebih lengket, pake ini Na. Dijamin suamimu tak mau lepas. Benzi."

Short story 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang