sial sekali aku ,
sekuat tenaga kucoba untuk membalik badanku dan berlari ke kamar simbah , entah mengapa meskipun bukan pertama kali aku melihat hal seperti ini ,
tapi aku tidak pernah setakut ini , rasanya seperti di teror habis-habisan setiap malam.
tak tau apa yang harus aku lakukan ,
sesampainya di kamar simbah aku tak mampu melakukan apa pun , hanya bisa ter duduk di lantai dekat dengan ranjang simbah.
tak berani membangunkan simbah , aku sangat malu jika di cap sebagi penakut nantinya ,
perasaanku yang campur aduk membuatku bingung dan tak bisa melakukan apa pun , hanya bisa terbaring dilantai dan meneteskan air mata,
ya aku menangis dan berusaha menahan suara tangisanku ,
____________________
aku terkejut , reflek karna merasa seseorang menginjak tubuhku aku pun langsung bangun dari tidurku dan bersandar di tembok , rupanya bukan hanya aku yang terkejut simbah yang menginjaku pun merasa kaget ,
"ya ampunn rudi , kenapa kamu tidur di situ ?"
dengan wajah penuh tanya,
"aduhh , aku harus jawab apa nihh"
jika ku jawab jujur pasti ga akan percaya , di tambah lagi aku pasti di cap sebagai penakut,
"anu mbahh , rudi juga nga tau kenapa tiba-tiba saat terbangun rudi sudah ada di sini"
jawabku pada simbah yang menunggu jawaban dariku,
ku fikir alasanya kurang masuk akal tapi ya sudah lahh, masa bodo , aku harus jawab apa lagi.
" mungkin rudi mengigau mbah dan pindah kesini hehehe"
tambahku pada simbah yang masih memasang wajah penuh tanya,
"aneh-aneh aja kamu rud"
celetuk simbah , sambil mulai berdiri dan berjalan menuju kamar mandi ,
aku pun kembali ke kamar karna hari mulai menjelang subuh dan kurasakan suasana begitu dingin , kubaringkan badanku dikasur rasanya ingin tidur lebih lama lagi .
pagi datang aku yang melewatkan sholat subuh karna menolak ajakan simbah pergi ke masjid karna merasa sangat mengantuk pun terbangun dan mulai bersiap untuk berangkat ke sekolah,
hari ini agi izin tidak berangkat karna masih berada di rumah keluarga dari ayahnya, surat izin yang di titipkan bude kemarin siang pun ku bawa ke sekolah,
hari ini aku berangkat sendiri , di perjalanan aku berfikir bagaimana menangni masahal pocong ini dan kenapa sih harus aku yang terus-terusan di ganggu , rasanya ingin marah tapi marah pada siapa , di tambah aku masih sangat mrngantuk.
sesampainya di sekolah kutaruh surat izin agi di atas meja guru dan memberi tahunya kepada ketua kelas bahwa agi hari ini nga bisa masuk sekolah,
aku pun menuju kelasku dan langsung duduk di bangku ku,
"kenapa rud , masih pagi kok udah letoi aja .?"
tanya diki teman satu mejaku , dengan wajah sedikit mengejek,
"ga papa dik, cuma semalem aku kurang tidur ajah" jawabku dengan nada lemas,
"ohh iya dik , kamu percaya ga sama adanya hantu.?"
tanyaku padanya , berharap dia penah melihat hal semacam itu,
"ya tentu saja percaya , aku sendiri pernah ko melihat hantu"
"memangnya kenapa , ko tiba-tiba tanya hal begitu?"
dia berbalik bertanya padaku, apa ku ceritakan saja pada diki, kejadian semalam.
" entah kenapa belakangan ini aku sering di ganggu oleh sosok pocong dik sampai aku merasa kurang tidur"
jelasku pada diki yang mulai antusias mendengar ceritaku,
"memangnya kamu di ganggu di mana rud, ngeri banget kayak nya ?"
tanya diki padaku dengan penuh semangat,
"beberapa hari ini dia sering masuk ke kamarku dik, tapi anehnya kenapa hanya aku yang di ganggu sedangkan di rumahku tidak pernah ada desas desus ada yang pernah melihat pocong"
jelasku pada diki yang terlihat ikut memikirkan solusi untuk ku.
"kamu udah cerita ke keluargamu.?"
"gini ajah dehh kalau pocong itu muncul lagi nanti malam bacakan saja do'a pengusir setan, pasti dia akan segera hilang"
tanya diki padaku di lanjut dengan memberikan sebuah solusi,
KAMU SEDANG MEMBACA
POCONG PENGETUK JENDELA
Horroraku anak tiri yang harus ikut ibu sambung harus menghadapi teror pocong di tempat tinggalku yang baru