cukup lama aku bermain dengan diki dan tanpa terasa jam menunjukan pukul 16 :37 ,
"dik , kayak nya aku harus segera ke pos satpam sekarang ,"
ucap ku ,"rud , sebentar lagi ya, tunggu ibuku pulang , aku juga pengin ikut , "
ujar diki,"ya sudah , ayok kita tunggu ibu mu di depan ,!"
sembari menunggu ibu nya pulang diki pun ber siap mengeluarkan sepedanya , tak berapa lama menunggu terlihat mobil keluarga diki pun berhenti di depan gerbang segera aku dan diki membuka pintu gerbang agar mereka bisa langsung masuk ,
dengan tergesa- gesa diki meminta izin pada ibunya yang baru keluar dari mobil,
"mah , diki mau antar rudi sebentar ya ,"
"iya,, iya , sudah sore , nanti pulang nya jangan samapi magrib ya ,"
ucap ibu diki,tanpa menunggu lama kamipun bergegas berangkat menuju pos satpam komplek pabrik ,
dari kejauhan ku lihat pak nurdin yang baru turun dari sepeda motornya , dengan cepat kami menghampirinya ,
"pak ,, pak.."
"loh kamu lagi dek , ngapain sore- sore main di sini , kan saya sudah bilang jangan main di komplek pabrik,"
ucap pak saman yang terlihat duduk di dalam pos,"begini pak , saya mau tanya tentang kejadian kemaren malam , "
"iya pak tolong bantu jelaskan ke teman saya ,"
celetuk diki yang membantu membujuk kedua bapak security ,"ya sudah , kalian masuk ke sini biar bapak jelsakan pada kalian ,"
ucap pak nurdin,segera kami pun masuk dan duduk di dalam pos ,
"apa kamu sering bermain di rumah kosong depan pabrik itu,?"
tanya pak nurdin pada ku sambil membakar sebatang rokok di tangan nya ,mendengar pertanyaan nya aku pun mengangguk ,
"saya pernah beberapa kali mandi di dalam rumah kosong itu juga pak. "
tambahku,"hah, mandi ,? di dalam rumah kosong itu.?"
ucap pak saman tersentak mendengar penjelasan ku ,sedangkan ku lihat wajah diki sama terkejut nya dengan wajah pak saman ,
"pantas saja , kamu di bawa ke rumah kosong itu tadi sore oleh penunggu rumah itu , "
ujar pak nurdin ,"maksudnya bagai mana sih ini .? aku kok ngak ngerti , ?"
celetuk diki yang nampak kebingungan ,aku pun lantas menceritakan kejadian semalam pada diki dari awal nya aku yang di ajak bapak dari rumah dan berhenti di depan rumah kosong itu , hingga aku di tolong oleh pak nurdin yang sedang jaga malam ,
"ihhh , serem banget rud sumpah , kalo aku jadi kamu , ngak kebayang deh gimana takut nya .?"
ujar diki bergidik ngeri,"lalu soal ada beberapa orang yang bernasip sama sepertiku itu apa benar pak .?"
ucapku ,"ya , kejadian seperti itu sering sekali terjadi dan kabar nya mereka bahkan saya sendiri sering sekali melihat sosok wanita asing dengan gaun putih melambai di jendela depan rumah itu."
"namun bapak belum pernah sekalipun melihat sosok lelaki tanpa kepala yang di ceritakan orang-orang yang bernasib seperti adek,"
ucap pak nurdin,"tanpa kepela .?"
ucapku terkejut,"iya benar katanya hantu tanpa kepala itu memakai baju layak nya tentara belanda , namun kami sama sekali tak pernah melihat penampakan yng seperti itu,"
sahut pak saman,"ya sudah kalian sebaik nya pulang , sudah hampir mau magrib , dan jangan sampai kejadian yang kamu alami semalam terulang lagi, "
ucap pak nurdin ,setelah berpamitan kepada mereka aku dan diki pun bergegas untuk pulang karna di rasa hari sudah mulai gelap
KAMU SEDANG MEMBACA
POCONG PENGETUK JENDELA
Korkuaku anak tiri yang harus ikut ibu sambung harus menghadapi teror pocong di tempat tinggalku yang baru