denging suara serangga kecil penghisap darah sungguh mengangguku , suaranya seperti dekat sekali dengan telingaku, di tambah rasa ingin buang air kecilpun muncul . aku segera beranjak dari tempat tidurku dan menuju ke toilet , akupun menengok jam dinding di ruang tengah ,
"ya ampun masih setengah satu , kenapa sihh harus terbangun jam segini , padahal kan aku tidur cukup malam tadi"
gerutuku dalam hati.
entah mengapa malam ini begitu dingin di banding malam-malam sebelumnya.
akupun masuk ke toilet dan menutup pintu toilet, saat sedang BAK kudengar ada suara langkah kaki yang begitu keras rasanya anehh kalo orang berjalan mungkin langkahnya nga akan berbunyi sekeras ini.
ku perhatikan dia mengambil sesuatu dari rak piring yang ada di ruang makan dan menuangkan air dan ku dengar ia duduk di kursi ruang makan.
aku merasa lebih tenang dan plong ternyata ada yang terbangun selain aku, aku menghela nafas lega
"hmmm syukurlah aku tidak terbangun sendiri"
aku pun keluar dari kamar mandi dan lanjut menuju ke kamarku melewati ruang makan dan ruang tengah,
aku terkejut ,kaget dan bingung saat melintasi pembatas antara ruang makan dan ruang tengah , aku terdiam, tubuhku gemetar dan seluruh rambut di tubuhku serasa berdiri, akupun menoleh kembali ke arah kursi ruang makan.
tak ada seorangpun di ruang makan yang lebih aneh lagi tak ada gelas di atas meja , sedangkan barusan tak lama ku dengar orang menuang air dan duduk di situ. tak kudengar langkahnya yang begitu keras meninggalkan tempat ini ,
aku mulai merasa takut aku bergegas masuk kedalam kamarku , ku tarik selimut dan menutup telingaku dengan bantal guling , jantungku berdebar sangat keras ,
aku terdiam beberapa saat di tengah ketakutanku ,
"ya ampunnn pake acara lupa lagi ambil losien anti nyamuk"
"kenapa mesti lupa sih di saat keadaan sedang begini "
gerutuku kesal dengan keadaan ,
akupun memberanikan diriku untuk mengambil losien anti nyamuk di lemari sebelah televisi , aku mencoba secepat mungkin mengambilnya sambil setengah berlari dan kembali masuk kekamar dan menutup pintu , aku terduduk dan mengunakanya di saat yang sama aku mendengar kembali suara yang ku dengar kemarin malam.,
suara yang seperti orang yang sedang mengepel lantai,
"sreeekkkk... sreeekkk... sreeekkk... sreeekk"
pikiran ku gak karuan , apa lagi malam ini aku tidur sendiri di kamar di karnakan agi menginap di rumah mbak windi.
segera aku berbaring membelakangi tembok dengan bantal di telinga sambil memandang pintu kamarku.
bisa kurasakan detak jantungku yang berdetak keras nafasku yang terputus-putus sangkin takutnya.
suara seperti mengepel pun hilang di gantikan sura seperti orang yang sedang melompat-lompat,
mendengar suara lompatan aku semakin merasa begitu takut sedangkan mataku terus tertuju ke pintu kamar ku.
suara lompatan itu berhenti di depan kamarku aku melihat jelas ia menembus pintu kamarku ,
"ituuuu. ituuu ...poooconggg.!"
terbungkus kain putih masih sangat bersih dan bersinar dengan ekspresi wajah tersenyum kaku itu menoleh ke arahku, seketika telingaku berdenging dan tak bisa mendengar suara apa pun selain suara nya yang berbunyi seperti orang yang sedang mengorok,
bau wewangian yang kerap tercium di saat ada orang yang meninggal pun tercium di kamarku .
seketika pandanganku kabur dan gelap aku tak bisa melihat apa pun apakah ini yang dinamakan pingsan ,
beberapa saat kemudian mataku kembali bisa melihat dengan normal dan sosok pocong di hadapanku pun sudah menghilang entahh kemana.
mataku terbuka lebar karena rasa takut yang begitu besar, rasa kantukku seketikamenghilang , tapi aku sangat bersyukur setidaknya pocong itu sudah menghilang,
ku coba tenangkan diri, dan mengatur nafasku yang tidak karuan ,
baru sebentar merasa lega aku terkejut kembali dengan ketukan di jendela
"tokkk.. tokkkk... tokkk.. toook"
ketukannya lebih cepat dan lebih keras dari kemarin malam .
aku yang tidak tahan pergi menuju kamar simbah, membangunkanya dan berpura-pura menanyakan ,
KAMU SEDANG MEMBACA
POCONG PENGETUK JENDELA
Terroraku anak tiri yang harus ikut ibu sambung harus menghadapi teror pocong di tempat tinggalku yang baru