aku masih tetap tinggal disini dengan segala rasa keterpaksaan ,
semenjak aku bertemu almarhum mamah gangguan pocong itu kini menghilang begitu saja , meskipun demikian aku merasa tetap tidak betah berada di sini , waktu pun berlalu , kini tiba liburan sekolah setelah kenaikan kelas , aku meminta pada ibu untuk berkunjung ke rumah nenek selama liburan dan hal itu di dukung juga oleh bapak, karna aku tau tanpa bapak yang menyarankan pastinya aku tidak di perbolehkan pergi ke rumah nenek dengan dalih membuang- buang uang ,
pagi ini aku bersiap pergi dan akan di antar oleh bapak ke rumah nenek yang jauh di luar kota , sekalian bapak menengok nenek dan berangkat ke tempat kerjanya ,pagi-pagi sekali aku sudah mandi, rasanya sudah lama sekali tidak melihat nenek , rasa rindu membuatku ingin segera menemuinya aku pun duduk di sofa dan menunggu bapak ,
"sudah siap rud , ?"
tanya bapak yang keluar dari kamar ,"iya pak, lohh bapak baru bangun .?"
tanya ku"iya bapak baru bangun , tunggu sebentar ya , bapak mandi dulu"
ucap bapak dengan mengalungkan handuk di lehernya ,setelah sarapan segera kami pergi menuju kerumah simbah naik angkutan kota , menuju jalur pantura dan di lanjut dengan naik bus , setelah 3 jam perjalanan kami pun sampai di rumah nenek , betapa senangnya bisa kembali lagi kesini , nenek menyambut kedatangan kami dengan senang dan bapak pun segera mencium tangan nenek , semenjak pernikahan nya dengan ibuku yang sekarang bapak memang jarang sekali pulang,
"wahhh cucuku datang , "
sambut nenek yang duduk di kursi teras rumahnya,"tumben sekali kamu juga ikut kesini jo.?"
tambah nenek bertanya pada bapak,"iya mak, ini nganterin rudi kata nya mau liburan di sini ,"
ujar bapak"tapi kamu juga bakalan nginep kan jo di sini.?"
"ngak mak , soalnya nanti sore harus langsung berangkat kerja mak"
"sejak sila meninggal kamu jadi jarang pulang dan tidur di rumah emak ya jo,?"
ucap nenek"udah lah mak, itu kan dulu sekarang ya sekarang mak"
"ya sudah ayo masuk dulu rud , jo, kalian pasti lapar kan "
ucap nenek mengalihkan pembicaraan,setelah makan bapak pun tidur siang , sambil menunggu sore tiba , sedangkan aku langsung minta izin ke nenek untuk pergi main , aku yang sangat rindu dengan kampung halaman pun merasa senang karna kembali bertemu dengan teman-teman lamaku, rasa nya sangat lega , bukan karena lepas dari teror pocong tapi lega karna aku bisa berada di sini lagi , rumah yang nyaman , walaupun rumah nenek ku kecil dan dan terlihat reot ,.
saat aku kembali bapak sudah bersiap untuk berangkat ke tempat kerja nya , ku lihat raut wajahnya yang lega tanpa rasa kuatir ,
" kayak nya bapak lebih semangat ya .?"
ucap ku ,"ya tidur di rumah nenekmu itu memang bikin rasa capek jadi hilang rud , rasanya adem "
ujar bapak,"adem , adem juga kamu jarang pulang ke rumah jo"
celetuk nenek yang sudah berdiri di belakang bapak,"sudah lah mak , aku berangkat dulu , titip rudi ya mak,"
ucap bapak yang langsung mencium tangan nenek"iya hati- hati jo"
"rud jangan bikin nenek mu susah ya , jangan nakal pokoknya "
imbuh bapak pada ku ,aku mengangguk dan segera meraih tangan bapak dan mencium nya ,
KAMU SEDANG MEMBACA
POCONG PENGETUK JENDELA
Terroraku anak tiri yang harus ikut ibu sambung harus menghadapi teror pocong di tempat tinggalku yang baru