"heii ayo kita segera pulang .!"
ucapku dengan nafas terengah -engah,
"nga usah lari, kita ga bakal ningalin "
teriak agi yang menunggu di depan pintu gerbang.
kami pun pulang dan membawa drigen yang sebelumnya sudah kami isi air, hari ini sangat menyenangkan , selain puas mandi tadi kita juga mendapat cukup banyak buah mangga yang rencanya akan kami berikan beberapa ke mba windi, walapun aku masih penasaran dengan suara yang tadi ku dengar di kolam rumah kosong itu,
setelah makan malam aku pun lanjut nonton tv dan malam ini agi tidur di rumah, aku merasa cukup lega , namun aku bertanya-tanya apa pocong itu akan datang menampakan wujudnya ketika aku tidak tidur sendirian.
ku usahakan tidur tidak terlalu malam , kutinggal kan agi dan bude yang sedang asik ngobrol dengan simbah , selain besok sekolah ini juga termasuk antisipasi jika nanti malam pocong itu datang menggangu kembali , jadi aku sudah cukup tidur dan tidak terlalu mengantuk besok saat bersekolah.
angin musim kemarau pada malam hari begitu dingin , seolah memaksaku untuk terbangun dari tidur , kudengarkan suara angin di luar begitu kencang bertiup dan memasuki sela ventilasi kamar kami,
tenggorokan kunterasa kering rasanya ingin sekali minum , sementara agi di sampingku tertidur dengan nyenyaknya
kulangkahi tubuh agi yang tidur di pinggir , dan segera menuju ke ruang makan untuk mengambil segelas air.
"lagi-lagi terbangun jam segini , kenapa tidurku selalu nga nyenyak gini,?"
"apa pocong itu mau gangguin lagi malam ini"
ucapku dalam hati,
selesai minum aku kembali membaringkan tubuhku di kasur sembari menajamkan pendengaranku , berharap mendengarkan suara yang janggal malam ini, entah mengapa aku malah berharap pocong itu datang , tapi tak ada tanda kedatanganya sama sekali , malam ini begitu sunyi dan sepi bahkan suara serangga malam pun tak ku dengar ,
"udahlah mending tidur lagi ajah , ngapain aku ngarepin hal yang aneh-anehh, seharusnya kan bisa tidur dengan nyaman malam ini"
aku pun perlahan memejamkan mata , rasa ngantuk mulai datang ,
"tolong pergi..!"
mataku kembali terbuka lebar karna tersentak mendengar suara yang asalnya mungkin berasal dari balik jendela kamarku, aku terdiam dan mencoba memastikan dari mana suara itu berasal ketika terdengar lagi,.
"tolonggg pergi...!!"
suara itu benar-benar berasal dari balik jendela kamarku , suaranya seperti memohon dengan nada sedih , dan di susul dengan ketukan beberapa kali
"tokk tokk tokkk toook"
aku hanya diam dan tak beraksi ,
dan mencoba terus untuk mendengarkan suara itu sekali lagi , namun setelah beberapa lama menunggu, suara itu tak lagi ku dengar , apa sebenarnya maksud dari gangguan dan peringatan untuk pergi ,
KAMU SEDANG MEMBACA
POCONG PENGETUK JENDELA
Horroraku anak tiri yang harus ikut ibu sambung harus menghadapi teror pocong di tempat tinggalku yang baru