kedatangan sosok pocong 2

3.7K 109 1
                                    

"mbah masih punya sofel nga mbah "

embah pun terbangun dan berkata padaku;

"itu rud , sofel ada di atas lemari embah"

akupun lantas mengambilnya dan bergegas kembali ke kamarku , suara ketukan sudah tak lagi ku dengar , dan aku sudah lebih tenang karna simbah terbangun dan pergi ke toilet.

memang tujuanku membangunkan simbah agar aku bukan orang satu-satunya yang terbangun di dalam rumah itu , aku jadi merasa tenang dan bisa tidur kembali, 

sedang nyenyak nya tidur aku di kejutkan oleh tangan yang menyentuh lenganku , rasanya begitu dingin ,

"ahhh rupanya simbah , bikin kaget saja " 

ucapku agak kesal 

"mau ikut ke masjid nga ,sudah mau adzan sbntar lagi"

tanya simbah padaku yang masih terbaring di kasur,

"ya mbah ,aku ikut . tunggu bentar mbah aku cuci muka dulu"

jawabku pada simbah yang langsung menyalakan lampu ruang tamu,

kami pun berangkat kemasjid untuk menjalankan sholat subuh berjama'ah di masjid .

hari kulalui seperti biasa , bersekolah ,bermain dan tak kuceritakan kejadian semalam , hari ini kamis itu artinya malam ini malam jum'at

aku panik karna mendengar agi yang harus ikut bude menginap di rumah mertuanya bude, 

"malam ini aku harus tidur sendiri lagi"

malam belum datang namun aku sudah ketakutan, dan berfikir keras apa yang akan kulakukan agar nanti malam aku tak terbangun dari tidur,

tak seperti biasa hari ini aku menjalankan sholat masjid di rumah dan melanjutkan membaca surat-surat pendek al-Qur'an di dalam kamar sambari menunggu isya .

waktu isya pun berlalu aku makan dan menonton tv bersama simbah dan ibuku,

ku usahakan untuk tidur semalam mungkin , kufikir dengan tidur larut malam akan membuatku tak terbangun dinihari. 

"rud , ngak tidur besok kan sekolah"

tanya ibuku yang mulai beranjak dari sofa menuju kamar nya

"nanti bu , belum ngantuk "

jawabku sambil menahan rasa kantuk, sebenarnya aku sudah sangat mengantuk,

sedangkan simbah sangat fokus menonton film action .

waktu menunjukan pukul 10:45 malam aku mulai beranjak dari sofa menuju kamarku meninggalkan embah yang masih duduk di sofa.

"mbah ,aku tidur dulu ya mbahh"

"ya sudah ,tidur rud sudah malam jg"

aku terduduk di atas ranjang , dan berdo'a

isi do'a ku sangat simpel , semoga nanti malam tidak terbangun ,

ku peluk guling kesayangan ku dan mataku pelan-pelan tertutup dengan sendirinya ,

sepertinya tidurku malam ini akan pulas, memang itu yang aku harapkan. 

aku merasa tidurku sudah cukup lama , aku terbangun tersentak karna ku dengar suara seperti orang berbaring dan menggeser badan nya tepat di bawah kolong ranjangku, sementara suara tv di ruang tengah masih ku dengar , mungkin simbah tertidur di sofa , ku coba mengumpulkan nyaliku untuk bangkit dan berlari ke ruang tengah, saat pintu terbuka betapa terkejutnya aku saat melihat tidak ada siapapun di ruang tengah dan posisi tv pun dalam keadaan mati , ku lirik jam dinding ,

"ini baru jam 12 malam , artinya aku tidur hanya 1 jam "

segera ku balik badan ku dan kembali masuk ke dalam kamar, tubuhku terasa dingin rambut halusku terasa tegak berdiri, aku tak mampu bergerak saat kulihat pocong yang berbaring di atas kasurku menghadap langit-langit rumah dengan senyum yang lebar dan begitu datar ,

aku berteriak sekuat tenaga akan tetapi tak ada suara keluar dari mulutku, 

aku hanya mampu membuka mulutku.

POCONG PENGETUK JENDELATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang