film pun di putar walau aku tak begitu menikmati alur ceritanya , tapi kulihat pocong di film sedikit berbeda dengan yang ku liat tiap malam,
"ahh ngapain mikirin pocong sihh ,
kuharap malam ini dia tidak mengikuti ku"
gumamku dalam hati ,
tak terasa dua jam berlalu teh dan makanan ringan pun sudah tak tersisa , aku dan agi harus segera tidur karna besok kami harus bersekolah .
mba windi pun mematikan lampu dan duduk kembali ,
"kalian tidur cepat sudah malam , besok sekolah bukan"
"iya mbak kami tidur ".
jawabku ,
"loh , mba windi belum mau tidur emangnya.?"
tanya agi yang beriap untuk tidur,
"sudah kalian tidur dulu saja nanti mba nyusul"
tanpa banyak tanya lagi kami langsung tidur posisiku paling kanan , agi di tengah dan mba windi masih terduduk di sebelah kiri mepet ke tembok tidur di mba windi aku merasa lebih aman dan nyaman di banding tidur di kamarku, aku pun tertidur cukup nyenyak . iya nyenyak sebelum perutku terasa sakit dan pengin BAB ,
"duh ngapain sih mules tengah malem gini , n
kenapa ga besok ajahh"
"untung banget aku nginep di sini , kalau malem ini tidur di rumah, emm kebayang dehh gimana paniknya aku"
tanpa basa basi aku segera beranjak ke kamar mandi tanpa rasa takut sedikitpun.
BAB lancar tanpa kendala sedikit pun , situasi jg aman aman ajah , ku tengok jam di ata tv , sudah jam setengah 2 pagi,
kubaringkan tubuhku dan ku tarik sarungku untuk menutupi bagian bawah tubuhku , karna memang udaranya cukup dingin ,
belum sempat sarung melewati lutut. aku berhenti kurasa sarungku terasa berat rasanya seperti tersangkut pada sesuatu . aku reflek dan mengambil pusisi duduk untuk membenarkan bagian sarungku yang kurasa seperti tersangkut, alangkah terkejutnya aku pocong sialan itu ,, bagaimana bisa ada di sini , reflek kakiku menendang wajah si pocong yang tepat berada di depan kakiku dengan senyuman yang selalu bikin aku merinding.
" pletakkk ....."
kakiku menendang lemari dengan begitu keras ,mba windi terlihat begitu kaget dan menyalakan lampu,
" ya ampun kaget banget aku rud, ada apa sihhh?"
tanya mba windi dengan wajah yang terlihat sangat mengantuk , sepertinya belum terlalu lama mba windi tertidur.,
"emmm anu mba ini ... ada. ada kecoa merambat di kakiku , jadi aku kaget dan reflek menghentakan kakiku,, ehh ternyata kena lemari mba hehe"
"ma'af mba bikin mba windi kaget"
alasanku agar terlihat masuk akal
"oh tak kirain ada apa an , yaudah tidur lagi masih malem "
"oke siap mba"
ya aku terpaksa berbohong, mana ada yang percaya pocong, klo ku ceritakan malah nantinya di katain , habis nonton film pocong ajah kebawa sampai mimpi,
ku coba memejamkan mata kembali , namun entah rasa ngantuk tak lagi kirasakan sedangkan mba windi cepat sekali tertidur kembali, saat kuawasi keadaan sekitar mataku langsung terpaku menatap tirai jendela yang separuh, tepat di atas mba windi ,
KAMU SEDANG MEMBACA
POCONG PENGETUK JENDELA
Hororaku anak tiri yang harus ikut ibu sambung harus menghadapi teror pocong di tempat tinggalku yang baru