tak terasa pekerjaanku membantu mbah bekti telah selesai, bibit pohon yang di beli mbah bekti sudah selesai di tanam dan disiram dengan baik,
akupun langsung pamit pulang ke mbah bekti dan mbah umi ,
"mbah aku pulang dulu ya mbah"
"mau langsung pulang rud.?"
"makan dulu rud , jangan nolak , kamu sudah bantuin mbah bekti jadi harus makan di sini.!"
pinta mbah umi , yang tidak memberikan ku kesempatan untuk menolak ,
"iya rud , ayo makan bareng , lagian mbah sudah janji bakalan bantuin kamu, tentang masalahmu kan "
sambung mbah bekti , yang mengingatkanku tentang tawaranya .
"oh iya mbah , hampir aku lupa"
jawabku
akupun kini tak bisa menolak tawaran untuk makan di rumah mereka .
selesai menikmati makanan yang disuguhkan mbah umi padaku , mbah bekti pun memintaku untuk kembali lagi kerumahnya nanti sore,
"rud nanti sore kamu kesini lagi jam 5 sore , jangan sampai lupa ya , mbah tunggu kamu dirumah"
pinta mbah bekti dengan wajah serius,
"baik mbah nanti sore aku kesini lagi ,aku pulang dulu ya mbah"
jawabku senang .
sepertinya mbah bekti serius ingin membantuku , aku pun pulang kerumah karna sore ini seperti biasa aku, agi, didi dan yadi akan mengambil air di pabrik , kuliahat agi yang duduk di depan rumah dan menungguku,
"dari mana rud, dari pagi nga kelihatan , kemana ajah.?"
tanya agi padaku yang baru sampai,
" habis bantuin mbah bekti di rumah, nanem sayur sama bunga di halaman belakang"
jawabku sembari duduk di teras rumah,
"oh iya kamu makan dulu rud, nanti kita ke pabrik lagi yadi juga bakalan bawa becak lagi ,"
"aku sudah makan gi tadi dirumah mbah bekti , ayo lah langsung berangkat ajah ke rumah yadi , terus baru nyamperin didi"
"okehh , ga sabar pengin mandi lagi di kolam rumah kosong itu, panas-panas gini pasti seger kalo mandi,"
aku dan agi pun pergi menuju rumah yadi dengan membawa dua drigen air ,
kudengar dari kejauhan :
"yadi jangan coba-coba masuk rumah itu lagi ,! bahaya kalau terjadi apa-apa siapa yang mau nolongin , ? komplek depan pabrik sepi , ga banyak orang lewat jalan itu"
"nurut sama emak , jangan masuk rumah itu lagi"
ucap emak yadi dengan nada jengkel ,
sepertinya yadi di marahin emaknya prihal kemarin masuk ke rumah kosong depan pabrik gula itu,
"iya mak ga masuk ke situ lagi dehh , janji"
jawab yadi kepada emaknya yang terlihat sangat marah , kami yang baru datang dan tak sengaja mendengar kemarahan emaknya yadi pun tak berani berbicara apa pun,
yadi bergegas meningalkan rumah dengan membawa becak,
"ayo tunggu apa lagi , ?"
ucap yadi pada kami yang masih terdiam ,
"ngak usah kerumahku , kita langsung berangkat saja .!"
teriak didi menghampiri kami , kebetulan sekali dia sudah kesini jadi kita bisa langsung menuju pabrik,
kamipun menaiki becak yang di kemudikan oleh yadi , perjalanan kami menuju pabrik memakan waktu sekitar 10 menit , bukan karna jaraknya jauh, tapi karna jalanya rusak dan masih jalan batu ,
sesampainya disana kami bergegas mengisi drigen air yang kami bawa ,
tak banyak waktu kali ini untuk bermain-main , mengingat kami kesini sore hari ,
"akhirnya selesai juga , ayok langsung pulang .!"
ucap yadi,
"apah pulang katamu yad, aku kesini bukan cuma mau ambil air ajah, aku juga mau mandi lagi di rumah kosong itu"
jawab didi kecewa dengan perkataan yadi.
"betul yad aku kesini juga pengin mandi, kalo mandi dirumah rasanya aku kurang puas"
celetuk agi yang setuju dengan pendapat didi,
aku tidak mau menyudutkan yadi karna aku masih ingat pada perkataan emak yadi saat kami hendak berangkat mengambil air.
"gimana menurut mu rud .?"
tanya didi padaku .
"aku mah ikut aja dehh , apa keputusan kalian "
jawabku yang agak tidak enak dengan yadi,.
" yaudah dehh oke , kita kesana , tapi kalian janji jangan bilang ke emak ku, kalau kita masuk kerumah kosong itu lagi , bisa di omelin habis-habisan aku sama emak,"
" oke siap rahasia aman kok , tenang ajah "
ucap didi menanggapi perkataan yadi ,
kita pun sepakat untuk masuk dan mandi , terlihat wajah senang dari agi dan didi yang memang bertujun pergi kesini untuk mandi,
aku pun begitu siapa yang tidak suka berendam dengan air jernih yang sejuk saat air sedang sulit untuk di dapat,
tanpa basa-basi kami pun langsung menuju kolam halaman belakang dan dengan riang nya bermain air, waktu memang begitu cepat berlalu , suara lantunan ayat suci pun berkumandang , yang artinya sebentar lagi akan datang waktu magrib,
aku lupa bahwa mbah bekti menyuruhku datang jam 5 sore , aku bergegas mengambil pakaian ku.
" kita pulang yuk , udah mau magrib nih "
ucapku yang segera mengenakan pakaian
"ya ampun ternyata udah mau magrib , ayok Kita harus cepat"
sambung agi yang panik ,
aku pun keluar terlebih dahulu sembari berlari melewati pohon mangga , tubuh ku merasa menabrak sesuatu sehingga keseimbangan ku pun goyah dan terjatuh cukup keras ,
"bruuukkkk"
" aduhhh, "
"ehh ,, rudi terjatuh ,"
teriak agi kepada yadi dan didi.
"pelan pelan saja gak usah buru-buru "
teriak didi memperingatkanku,.
aku yang masih merasa anehh karna aku baru saja menabrak sesuatu dan kulihat di sekitar ku tak ada benda apa pun yang ku tabrak , sedangkan mereka masih berdiri di depan pintu kolam ,
"ayokk cepetan lahh bisa dimarahin emakku nanti kalo kunsampai pulang magrib. "
ucap yadi yang ketakutan ,
kamipun segera beranjak dan meningalkan rumah itu,. adzan magrib berkumandang kami belum sampai di rumah , aku terus berfikir tentang sesuatu yang ku tabrak dan membuatku jatuh tadi, serta rasa tidak enak karna aku terlambat menemui mbah bekti.
KAMU SEDANG MEMBACA
POCONG PENGETUK JENDELA
Korkuaku anak tiri yang harus ikut ibu sambung harus menghadapi teror pocong di tempat tinggalku yang baru