"rud , kamu serius semalam di bawa ke sini sama hantu penunggu rumah kosong itu,"
"bukan nya kamu tadi dengar sendiri dari para security itu dik.?"
"iya aku dengar , duh kok malah aku yang jadi ketakutan begini ya rud,"
"sudah , ayo pulang hari sudah mulai gelap ,"
ucapkusetelah diki kembali kerumahnya dengan cepat aku pun mengayuh sepedaku menuju rumah ,
entah mengapa setelah kejadian semalam aku jadi lebih takut keluar malam ,"dari mana saja kamu , kerjanya main terus ,"
ucap ibu ku sesaat ketika aku berhenti di depan rumah ,"dari rumah diki bu,"
tanpa berkata apapun ibu hanya membalik badan dan masuk ke dalam rumah , sementara aku pun langsung masuk lewat pintu belakang dan langsung menuju kamar mandi , setelah selesai segera aku melakukan hal yang biasa kulakukan sholat , makan dan belajar , tanpa terasa jam sudah menunjukan pukul 21:00 ,aku yang mulai mengantuk segera membereskan buku ku ke dalam tas dan langsung bergegas menuju kamar ku dan mengunci pintu.
"aku makin penasaran dengan benda ini,"
gumamku sambil kembali memandangi keris peninggalan itu,malam semakin larut entah mengapa rasa kantuk ku tadi menghilang begitu saja , walaupun ber ulang kali ku coba untuk memejamkan mata namun itu semua sia-sia saja , aku benar- benar tak bisa tidur , hingga sebuah suara aneh mirip seseorang yang sedang mengetuk kramik kini terdengar ,
"tukk..tuukkk ...tukkk.. tukk"
segera aku terdiam dan menajam kan pendengaranku , suara nya yang terdengar berasal dari ruang tamu kini terdengar mulai mendekat, dan nampaknya berhenti di ruang tengah , suasana semakin menegangkan namun secara tiba tiba teriakan seorang wanita memecah keheningan malam itu,Aaaaaaaaa.........
suasana menjadi riuh terdengar semua orang terbangun dan berlari menuju suara teriakan itu, tak terkecuali aku ,
terlihat ibu yang tergulai lemas di lantai saat aku membuka pintu kamar ku , bude dan embah pun segera memapah ibu dan mendudukan nya di sofa ruang tengah,
"ada apa an.?"
tanya bude yang terlihat panik atas kejadian itu ,terlihat hanya tatapan kosong yang terpampang dari wajah ibuku yang terlihat begitu syok ,
"minum dulu an, tenangkan dirimu ,"
ucap embah yang memberikan segelas air putih ,"ada apa an.?"
tanya bude kembali,"adaaa,, tadi ada pocongg.!"
"pocongg, dimana ,?"
"tadi pocong nya berdiri di depan kamar rudi,"
ujar ibu sambil menunjuk arah pintu kamarku,aku yang mendengar nya pun langsung masuk kembali ke kamar dan mengunci pintu kamar ku , aku segera berbaring dan menutup wajah ku dengan bantal dan menangis , sebenarnya bukan perasaan sedih yang ada dalam hati namun sebalik nya aku merasa puas karna ibu juga melihat pocong itu , aku pikir dengan melihat nya ibu akan tau kalau aku sama sekali tidak berbohong, dan mungkin ibu akan merasa bersalah karna telah menyebarkan rumor yang tidak benar tentang ku,
aku pun menghiraukan percakapan mereka di luar dan berusaha untuk tidur karna kurasa malam sudah sangat larut dan besok aku harus bersekolah .
sinar matahari pagi mulai masuk menyelinap di sela- sela jendela kamarku aku terbangun dengan senyum kecil , ku rasa kejadian semalam yang di alami ibu akan merubah tuduhan di benak keluarga ku bahwa aku bukanlah pembohong dan penakut , lagian siapa orang nya yang tidak takut melihat sosok pocong.?
KAMU SEDANG MEMBACA
POCONG PENGETUK JENDELA
Horreuraku anak tiri yang harus ikut ibu sambung harus menghadapi teror pocong di tempat tinggalku yang baru