"Apa yang... Baru saja anda katakan?"
"Aku bilang, aku harap kamu dan Senia bersedia untuk ikut dalam ekspedisi ke lantai 3 yang di rencanakan oleh Ketua serikat."
"Hah...?"
Di kantor kerja Wakil ketua serikat petualang, Hans sedang berhadapan dengan Wakil ketua serikat tua yang sedang terlihat kerepotan.
"Kenapa aku dan Senia bahkan harus ikut? Anda sudah mengetahui bahwa kami akan segera pensiun setelah semua yang terjadi, bukan? Masih ada banyak lagi petualang aktif lain yang lebih kuat dan berpengalaman dari kami. Pak Gilbert, contohnya."
Wakil ketua serikat mengangguk pada kata-kata Hans.
"Itu benar. Banyak petualang lain yang lebih kuat dari dirimu maupun Senia. Namun... Firasat ku mengatakan bahwa dirimu harus ikut kedalam ekspedisi yang satu ini setidaknya pada kali pertamanya."
Hans benar-benar tidak berniat untuk menyetujui hal itu. Namun, karena betapa serius nya Wakil kepala terlihat hingga membuatnya terlihat berbeda dari biasanya, Hans pun memutuskan untuk setidaknya bertanya.
"Kenapa harus kami? Kapten kami, Lena, lalu Hannah pun telah tiada. Kami adalah Party yang sudah terbilang cukup hancur akibat insiden teleportasi massal yang terjadi beberapa waktu yang lalu. Jujur, saya sendiri tidak dalam kondisi untuk memerangi monster..."
Wakil ketua serikat menjalin kedua tangan nya di atas meja. Menatap wajah Hans dengan tatapan yang terlihat sangat berpengalaman dan bijaksana.
Melihat tatapan itu, Hans tahu bahwa Wakil ketua serikat yang sering bercanda ini sedang tidak bercanda kali ini.
"Hans... Seorang petualang adalah seseorang yang selalu mempertaruhkan nyawa mereka. Jika kau meremehkan naluri mu sendiri sebagai seorang petualang, penderitaan yang akan kau dapat tidak akan berhenti hanya dengan kematian, kau tahu."
Didalam hati, Hans mulai mempertanyakan tentang hal yang menurutnya sangat mengejutkan. "Tunggu, Serikat ini memiliki ketua? Siapa?"
***
"Nnn... Mm... Ah?" Merasakan sesuatu yang terasa basah berulang kali jatuh pada wajahku, aku membuka mataku.
Sesuatu itu mengalir pada wajahku dan akhirnya sampai di ujung bibirku.
"B-ciuh!" Aku meludahkannya, tentunya.
"Apa-apaan-" Kata-kata ku terhenti ketika aku kembali mengingat apa yang terjadi sebelum aku kehilangan kesadaran.
Mengingat tentang makhluk itu kembali, aku mencari-carinya kembali ke sekitar ku.
Namun, "Uwah?!" Aku menyadari bahwa aku sebenarnya saat ini sedang dalam proses tenggelam ke dalam lahar.
Aku berdiri, menutupi tubuhku yang sudah benar-benar kehilangan penutup nya.
"A-apa yang sebenarnya telah terjadi...?" Bertengger di langit-langit, aku tidak dapat menahan diriku untuk mempertanyakan apa yang sedang terjadi di hadapanku saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Remaked On Another Book]
Fantasy[Sedang diRemake. Check Bio.] Seorang pria lajang menemukan dirinya terbunuh oleh junior nya di dalam rumah nya sendiri seusai bekerja. "J-jangan salahkan aku, ya kak~? Ini semua salah kakak~ Ya~ salah kakak~!" Namun, ketika dia berpikir dia sudah...