Chapter.5 Rasa Keibuan(1)

647 71 4
                                    

"Akhirnya aku bisa keluar."

Anyla menghela napas lelah, dia berhasil kembali ke lantai tempat sarang nya berada.

"Luka ku sudah mulai tersembuhkan kembali... Tapi seperti yang di harapkan, mana ku tidak akan kembali semudah itu, kah..."

Mengecek status nya, Anyla melihat kesehatan nya yang sudah hampir kembali normal sementara mana miliknya hanya tersisa sedikit.

"Mungkinkah penyembuhan luka juga menghabiskan mana?" Anyla memiringkan kepalanya dengan penasaran sementara dirinya mulai berjalan kembali ke arah sarangnya berada.

Itu sudah jelas, namun Anyla sekarang telah memperbaiki kembali pakaian nya yang meleleh karena panasnya lantai bawah.

Anyla menggunakan jaring laba-laba nya untuk membuatnya.

Pada saat itu, "Hm?" Anyla pun menyadari bahwa ada sesuatu yang aneh dengan lantai ini.

"Ada apa ini? Kenapa tempat ini menjadi lebih berisik dari sebelumnya?"

Meskipun lantai itu memang sudah berisik sebelumnya karena banyaknya suara pertarungan antara kelabang dan kumbang, Anyla merasa bahwa lantai ini telah menjadi semakin berisik daripada sebelumnya.

Dan suara nya tidak terdengar seperti suara pertarungan antara kelabang/lipan dan kumbang.

Meningkatkan kewaspadaan nya lagi, Anyla memilih untuk memanjat dinding karena dia pikir itu lebih aman daripada berjalan.

Karena lantai ini sepertinya tidak memiliki monster yang bisa terbang atau memanjat dinding batu dengan baik, Anyla yakin bahwa dirinya akan dapat melakukan serangan balik dengan lebih baik dalam posisi ini dari pada di bawah bahkan jika monster baru yang tidak dikenal muncul.

Anyla merayap melewati tempat-tempat gelap, melihat menembus kegelapan secara hati-hati.

Dan setelah 10 menit waktu berlalu, Anyla akhirnya menemukannya.

"Bangkai lipan dan kumbang?"

'Bukankah ini adalah Lipan dan Kumbang yang kutangkap dan ku tempelkan di dinding sebelumnya?' Anyla segera menyadari bahwa itu adalah buruan yang dia tangkap sebelumnya setelah melihat jaring laba-laba yang masih tersisa di sisa-sisa tubuh mereka.

"Sial, apa yang sebenarnya sedang terjadi di sini..."

Keringat dingin membasahi wajah Anyla. Anyla menyadari bahwa apapun yang berhasil mengambil hasil buruannya yang telah dia tempel jauh di bagian atas dinding itu setidaknya memiliki kemampuan memanjat yang menyaingi atau bahkan melebihi nya.

Anyla merinding memikirkan kemungkinan bahwa makhluk baru ini mungkin memiliki kawanan seperti Small Salamander yang dia temui di lantai bawah.

Itu akan sangat buruk, Anyla tidak ingin mengalami teror yang mengancam hidup seperti itu lagi.

"Haha... Kupikir aku harus menyudahi jalan-jalan hari ini sekarang... Aku sudah mengumpulkan cukup banyak EXP, sih."

Memalingkan wajahnya, Anyla mulai bergegas pulang menuju sarang nya.

Namun, sepertinya itu tidak akan semudah seperti yang Anyla pikirkan.

Bruk.

Suara sesuatu yang jatuh tiba-tiba saja terdengar dari belakang Anyla.

"-?!" Anyla mencoba mengabaikannya, mempercepat langkahnya menuju sarang nya.

Dia sudah benar-benar muak untuk bertarung untuk hari ini. 'Kumohon, biarkan aku istirahat!' memohon pada keberuntungan nya, Anyla berharap bahwa apapun yang baru saja jatuh di belakang nya sebelumnya itu tidak mengejar nya.

[Remaked On Another Book]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang