03. BERTEMU LAGI

255 17 0
                                    


6 Bulan Kemudian

Hi, nasabah tersayang! Dana Rp 1.025.000 masuk ke rekening 091310117133365 pada tanggal 05/06/2023 11:56:53 dari Sanusi Pratama …

Grace menghela napas lega ketika dia mendapatkan pemberitahuan uang bayarannya yang sudah masuk ke dalam rekeningnya. Ia sudah hampir tercekat dalam kekurangan uang karena pendapatannya yang masih belum stabil. Sulit sekali mencari pekerjaan zaman sekarang. Ya, lebih tepatnya pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan Grace.

Saat ini, dia masih menganggur dan hanya bergantung pada pekerjaan-pekerjaan sampingannya saja. Sebagai ghost writer dan copywriting. Itu pun sudah jarang sekali ada yang memesan jasanya sebagai copywriting. Sementara ghost writer? Dia harus begadang hampir satu bulan penuh untuk mengejar target puluhan bab pesanan klien-nya. Namun, setelah proyek ini selesai, Grace masih belum mendapatkan proyek baru lagi. Jika menulis karyanya sendiri, itu juga membutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkan uang dari hasil menulisnya.

Grace menyenderkan punggungnya ke senderan kursi, merasa frustrasi. Dia memang sudah sedikit demi sedikit melupakan Ezra. Bahkan dengan tegas, Grace menghapus semua foto-foto Ezra sendiri maupun yang sedang bersamanya selama semalaman penuh.

Dia tak ingin ragu menghapus foto-foto itu dari galeri ponselnya. Bukan hanya itu, Grace rela membuat akun Instagram baru untuk bisa lepas dari segala berita-berita tentang Ezra, tanpa perlu memblokir akun mantan kekasihnya itu. Semua itu dia lakukan untuk menjaga ketenangan batinnya, dan bangkit dari rasa sakit hatinya.

Jika dipikir-pikir lagi, Grace merasa memang dirinya tak
cocok dengan Ezra. Dia perempuan dengan wajah yang sangat Asia, hidup sejak kecil dengan keluarga dan kebudayaan Asia. Sementara Ezra, dia blasteran Indonesia - Amerika. Dibesarkan dengan keluarga yang bebas dan kebarat-baratan. Bahkan selama ini orang-orang yang dekat dengan Ezra pun, orang-orang blasteran Eropa - Amerika.

Bukannya Grace ingin menghakimi dirinya sendiri, dia juga melihat banyak pasangan berbeda budaya yang bisa bersatu. Namun, tak semua kisah akan berakhir sama, bukan? Grace menertawakan dirinya sendiri yang merasa konyol. Sekarang, Grace hanya muak dengan laki-laki yang memiliki kebudayaan bebas kebarat-baratan. Orang lain mungkin saja berhasil, tetapi Grace tak yakin dirinya akan bisa. Dia hanya berniat untuk lebih selektif dan menjaga hatinya saja.

Grace menggelengkan kepalanya, dia bingung dengan dirinya sendiri. Mengapa masih terus memikirkan hal konyol seperti itu. Toh, saat ini yang mengganggu pikirannya bukan lagi Ezra. Namun, kelangsungan finansialnya. Dia harus bagaimana? Apa sudah waktunya untuk kembali ke Bandung? Rasanya Grace masih belum siap. Dia tak ingin usahanya selama ini melupakan Ezra, harus hancur semua karena dia kembali ke kota itu. Ke kota yang sepertinya semua bagian tempatnya sudah dia kunjungi bersama Ezra.

Ponsel Grace kembali berdering, kali ini panggilan telepon dari Bianca. Wah, tumben sekali temannya itu meneleponnya. Padahal, belakangan ini dia kelihatan sibuk dengan kegiatan barunya sebagai ibu muda di kota London.

“Hai, Bianca. Gimana kabar lo? Apa William udah mengizinkan ibunya menelepon teman lamanya ini?” ledek Grace. William adalah anak pertama Bianca dan Chris yang baru saja lahir pada bulan Februari kemarin.

“Ya ampun, maaf ya, Grace. William udah tenang kok. Dia udah bisa berguling kesana - kemari, jadi aku bener-bener harus jagain dia biar gak jatuh atau kejedot barang-barang,” jawab Bianca yang hanya disahuti oleh tawa Grace. Ia tersenyum lebar, membayangkan bagaimana senangnya Bianca mengurus bayinya yang sudah mulai aktif.

“Well, gue mau tanya gimana kabar lo di sana? Is everything okay?” tanya Bianca.

“Ya, sejauh ini semuanya baik-baik aja, kok.”

MY BAD HOUSEMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang