“Maaf, nomor yang Anda hubungi tidak aktif atau sedang berada di luar jangkauan, cobalah beberapa saat lagi …”
Nick menatap layar ponselnya dengan kesal. Kemana Grace sebenarnya? Padahal Nick sudah mencoba sabar dengan menunggunya hingga malam-malam begini. Aneh baginya, karena sejak tadi siang, tiba-tiba Grace menonaktifkan ponselnya dan belum juga pulang sampai saat ini.
Bukannya Nick tak sabar menunggu kedatangan grace karena rasa penasarannya pada pesan yang dikirimkan oleh Grace tentang Marisa. Melainkan ia merasa agak khawatir karena sebelumnya, gadis itu tak pernah menonaktifkan ponselnya dan selalu pulang ke rumah setelah bepergian dari mana-mana.
Nick sungguh-sungguh menyesal karena tak bertanya pada Grace ke mana dia pergi dan dengan siapa. Kepada siapa Nick harus bertanya tentang keberadaan Grace? Mungkinkah … Saat ini Grace sedang bersama Ezra? Namun, mengapa Grace malah menyuruhnya menunggu di rumah untuk membicarakan Marisa?
Ditengah kegundahan Nick, terdengar suara mobil yang terparkir di beranda rumah. Nick tak perlu melihat siapa yang datang, karena dari cara orang itu menutup pintu mobil hingga terdengar ke dalam rumah, Nick sudah tahu bahwa orang itu adalah Vero.
“Nick! Lo kemana aja sih? Gue telepon dari tadi gak diangkat juga. Lo jadi gak sih nemuin orang yang katanya kenal si Marisa itu?” tanya Vero dengan nada protes menghampiri Nick. Bukannya Vero ingin ikut campur, tetapi memang Nick sendiri yang mengajaknya untuk bertemu orang asing itu, tujuannya agar jika benar ternyata orang-orang asing itu hanya mengerjainya, Nick bisa membalas mereka bersama Vero. Namun, sejak Grace tak bisa dihubungi, fokus Nick benar-benar teralihkan.
“Nick?!”
“Grace belum pulang.”
“Terus kenapa? Kata lo si Grace lagi sibuk sama deadline nya.”
“Dia belum pulang sejak tadi siang, nomornya gak aktif, dan sebelumnya dia ngirim chat ini ke gue,” ujar Nick sambil memberikan ponselnya kepada Vero yang menunjukkan isi pesan dari Grace siang tadi. Karena itu pula, Vero segera membaca isi pesan itu, lalu dahinya mengeriyit bingung setelah membacanya.
“Maksudnya apa sih si Grace? Jadi dia gak mau lo ketemu sama Marisa? Is she jealous?” tanya Vero dengan nada meledek. Namun Nick sama sekali tak tertawa. Ia tahu hal itu jelas-jelas bukan alasannya. Pertama, Grace tahu kalau perempuan bernama Marisa itu adalah ibunya, kedua, Grace belum tentu menyukainya sampai cemburu seperti itu, dan ketiga, untuk apa Grace berusaha membantunya mencari Marisa jika saat ini dia menolak Marisa?
“i worried about her. Dia gak pernah ada di luar rumah sendirian lewat dari jam 10 malam. Sedangkan sekarang …” Nick melirik jam digital di layar ponselnya yang menunjukkan pukul 10:45 malam.
“Nick, c’mon. Grace itu udah gede, malah lebih tua dari lo. Kenapa lo malah mikirin dia sih? Gimana sama Marisa?”
“Gue gak akan tenang nyari tentang Marisa kalau gue belum tahu Grace di mana sekarang,” jawab Nick sambil memakai jaket kulitnya.
“Sekarang lo mau ke mana?” tanya Vero.
“Nyari, Grace.”
“Marisa gimana? Nick, orang itu mau kasih lo informasi soal Marisa!”
“Kalau Grace cuma lagi have fun di luar, dia gak mungkin matiin handphone nya, Ver!” tukas Nick yang tak bisa menahan dirinya lagi untuk tidak khawatir. Meski Grace lebih dewasa darinya secara usia, tetap saja bagi Nick, Grace wanita paling lugu dan naif yang pernah dia temui.
Ia malah khawatir Grace mungkin benar-benar bertemu dengan Ezra, tetapi lelaki itu memanfaatkan Grace dalam situasi yang menyudutkan wanita itu.
“Terus lo mau nyari Grace di mana, Nick?” tanya Vero mengikuti langkah Nick keluar dari rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BAD HOUSEMATE
RomanceGrace melewati malam tahun baru terparah seumur hidupnya. Dia menyerah dengan Ezra, laki-laki yang dicintai sejak 2 tahun lalu di klub malam yang pertama dan mungkin terakhir kali dia pijaki. Siapa sangka malam itu, dia juga bertemu dengan seorang l...