Waktu beranjak, malam ini Grace kembali ke sebuah klub malam yang tadi siang ia datangi bersama Nick. Tentu Grace tidak datang ke sana sendirian, Nick tetap bersamanya setelah laki-laki muda itu menyetujui rencananya ini tanpa berdebat lagi.
"Kadang saya gak ngerti kenapa harus menari Marisa di klub malam terus," gumam Grace begitu menuruni motor Nick. Suaranya terdengar seperti sebuah gerutuan yang dia sesalkan, tetapi mereka tak memiliki pilihan lain.
"Karena kita gak punya petunjuk lain soal Marisa," jawab Nick sambil melangkahkan kakinya duluan. Dan sejujurnya, Grace khawatir mereka berdua tidak diizinkan masuk ke dalam klub malam itu karena kejadian tadi siang. Namun, kenyataannya mereka tetap bisa masuk ke dalam tanpa hambatan. Dan Grace agak takjub sekaligus khawatir akan kebebasan di tempat ini.
"Kita mulai dari mana?" tanya Grace.
"Kita mulai dari ruang di sekitar sana. Biasanya para PSK berada di sana, dan gue yakin pasti 'Mami' mereka juga gak akan jauh dari sana," jawab Nick sambil mengarahkan pandangannya ke arah yang dimaksudnya. Kemudian, pandangan Nick kembali kepada Grace.
"Grace, kalau mereka ada yang deketin kamu atau nawarin kamu minuman, just ignore them."
"Kamu pikir saya anak kecil?" balas Grace yang tak ditanggapi lagi oleh Nick. Dia melangkahkan kakinya menghampiri tempat tersebut sambil mengedarkan pandangannya ke sekitar. Menurut Grace, situasi di tempat ini sekarang terasa masih terasa cukup tenang. Dan Grace menyimpulkan, suasana akan semakin riuh begitu malam semakin larut dan DJ nya sudah datang.
"Hai, bule nih! Where do you from?" tanya salah satu perempuan dengan mini slip dress dan rambut pirang kemerahan yang diurai. Dia mendekati Nick dan berusaha untuk berdiri sangat dekat dengan laki-laki itu, sementara Grace masih mengawasi di sebelahnya.
"Saya mau cari seseorang. Mana Mami kalian?" tanya Nick langsung pada tujuan utamanya.
"Nyari Mami? Mau cari yang kaya gimana sih? Sini deh, kamu kalau butuh sesuatu, ke aku aja. Kita ngobrol aja yuk, ke sana."
"Kita mau ketemu Mami kalian sekarang, ada seseorang yang lagi kita cari," ucap Grace tak sabar. Entah mengapa dia merasa agak risih melihat wanita itu merangkul lengan Nick sembarangan begitu.
"Emang gue ngomong sama lo? Cari aja sana sendiri!" tukas wanita itu kesal. Grace sama merasa kesalnya, dia berdecak kesal sambil mengedarkan pandangannya dan melangkah maju sedikit untuk mencari sendiri mana di antara orang-orang ini yang merupakan 'Mami' para PSK di sini. Grace juga berpikir, mungkinkah akan menemukan di sini?
"Gue bener-bener ada perlu sama 'Mami' kalian. Apa dia di sini? Please ..." Nick berusaha untuk merayu perempuan itu dengan pesonanya dan tatapan matanya. Dan dia kembali berhasil, karena perempuan itu akhirnya mengantarkan Nick. Grace yang melihat itu pun tercengang kaget, lalu mengikuti mereka dari belakang. Namun, tiba-tiba perhatian Grace beralih pada seseorang yang baru saja menuruni tangga bersama seorang pria.
Grace menghentikan langkahnya dan memerhatikan wanita dengan gaun satin berwarna silver itu. Langkahnya berbalik mengikuti wanita itu, meski ragu, Grace mungkin bisa mengenali bahwa perempuan itu memiliki wajah yang mirip dengan di foto Nick.
Sejujurnya, Grace benar-benar ragu. Dia takut bahwa dia salah mengenali seseorang sehingga langkahnya pun perlahan berhenti. Di tengah-tengah keraguannya, Grace dikejutkan dengan suara musik DJ yang baru dimulai. Refleks, Grace menoleh ke arah sumber suara. Di tengah-tengah keramaian orang di tempat ini, Grace masih bisa melihat siapa DJ yang sedang bermain di sana.
Tak pernah terbayangkan bagi Grace, kalau Ezra akan menjadi DJ dan dia bertemu kembali dengannya. Rasa Grace pada Ezra memang telah lama mati, tetapi begitu melihat wajahnya kembali, Grace tak bisa menepis kenangan yang tak bisa dia lupakan begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BAD HOUSEMATE
RomanceGrace melewati malam tahun baru terparah seumur hidupnya. Dia menyerah dengan Ezra, laki-laki yang dicintai sejak 2 tahun lalu di klub malam yang pertama dan mungkin terakhir kali dia pijaki. Siapa sangka malam itu, dia juga bertemu dengan seorang l...