Azkara tengah berada di restoran hotel G Foresst bersama dua ajudannya. Ia menanti kehadiran Zayyan sang polisi yang ditugaskan untuk mencari Meika.
CEO tampan itu tidak memakai pakaian resmi. Ia terlihat santai dengan gaya berpakaiannya. Hoodie abu-abu dan celana spot panjang dengan warna yang senada. Sepatu kets putih melekat di kakinya. Tentunya semua barang tersebut dari brand terkenal. Dia juga memakai masker agar tak mengundang banyak perhatian.
"Selamat pagi, Tuan Muda Azkara Arghantara! Senang bisa bertemu dengan Anda," sapa Zayyan ramah. Ia mengulas senyum serta tangan kanannya terulur kepada Azkara.
Azkara menjabat tangan Zayyan. "Selamat pagi, Pak Zayyan. Senang juga bisa bertemu dengan Anda. Maaf jika saya harus memakai masker seperti ini."
"Tidak masalah, Tuan. Anda juga harus tetap menjaga privasi Anda di khalayak ramai."
Mereka berdua kemudian duduk membahas topik penting yang menjadi tujuan Azkara datang ke sana.
"Langsung saja, Tuan Azkara. Saya akan berusaha menemukan keberadaan istri Anda. Saya diberitahu bahwa Anda telah menyiapkan data-data penting mengenai istri Anda. Bisa saya melihatnya sekarang?"
Baru malam tadi Zayyan ditugaskan untuk mencari Meika. Diinfokan bahwa ia tidak perlu mencari data mengenai Meika sebab besok pagi Azkaralah yang akan memberikan langsung padanya.
"Tentu!" Azkara menyerahkan tas koper dokumen berisi data diri Meika termasuk fotonya.
"Terima kasih, Tuan Azkara."
Benda pertama yang dilihat Zayyan adalah foto Meika. Rambutnya lurus hanya sebatas bahu. Dia memperhatikan foto Meika dengan seksama.
Aku rasa wajahnya tak asing. Mirip anak dari teman Ayah. Dia seperti .... ucap Zayyan dalam hati. Ia mencoba mengingat nama seseorang.
Sebelum dipindah tugaskan ke kota Z, dulu Zayyan tinggal satu kota dengan Yasmin yang merupakan anak dari almarhum Aresta, rekan satu leting ayah Zayyan di kepolisian kota P.
Ya! Namanya Yasmin. Meika dan Yasmin sangat mirip. Meski sudah hampir lima tahun tak bertemu, aku masih sangat ingat wajahnya. Persis seperti wajah wanita ini.
Bagaimana bisa Zayyan lupa pada wajah wanita yang menarik perhatiannya sejak pertama bertemu. Sekarang ini dia memang tidak terlalu fokus pada percintaan lantaran terlalu sibuk menata karier di kepolisian.
Zayyan tidak ingin menarik kesimpulan sendiri tentang apa yang dipikirkannya. Apalagi setelah membaca data diri Meika. Tak ada satu pun kesamaan dengan Yasmin. Bisa saja wajah mereka yang serupa hanya kebetulan. Meski ia ragu akan hal itu.
"Saya langsung bertugas sekarang saja, Tuan Muda."
"Anda bisa menikmati kopinya terlebih dahulu, Pak," pinta Azkara.
"Setelahnya, tolong Anda selidiki keberadaan istri saya di hotel ini. Anak buah saya mengatakan kalau Meika sempat tinggal di hotel G Foresst. Namun, anehnya dia memakai nama lain."
"Nama apa yang istri Anda pakai, Tuan?"
"Hmm .... Yasmin Evlynzee."
Zayyan sontak berhenti menyeruput kopi lalu menatap pria di hadapannya. Ia merasa ada yang janggal di kasus ini. Baru tadi ia merasa wajah keduanya kembar. Lalu sekarang didukung pula dengan nama Yasmin Evlynzee yang baru saja disebut Azkara. Ia jadi semakin menduga-duga bahwa keduanya memang saling berkaitan.
"Apakah Anda mencari informasi pemilik nama itu, Tuan?"
"Ya. Anak buah saya masih mengumpulkan informasi terkait pemilik nama tersebut."
YOU ARE READING
Terjebak Asmara Tuan Muda Posesif
RomanceYasmin Evlynzee merupakan seorang Fashion Designer yang terjebak dalam identitas orang lain. Seseorang telah memalsukan identitas aslinya. Yasmin menjadi incaran banyak orang sebab wajahnya persis seperti wajah Meika, istri dari CEO Arghantara Grou...