Boss and Secretary - 53

1.5K 121 22
                                    

Nenek yang sedang berbicara dengan para tamunya melihat Elena datang bersama Arthur menghampirinya. "Helo, Elena. Kamu terlihat sangat cantik."

"Terima kasih." Elena tersenyum pada Ibu Arthur yang bingung mau dipanggil apa. Antara nenek atau ibu. "Aku... ingin memberitahu kalau aku dan Arthur akan menikah." Elena berkata dengan impulsif. Dia hanya ingin menarik perhatian Julian tanpa memikirkan konsekuensinya.

Wajah nenek merekah. Dia tersenyum mendengar perkataan Elena. Akhirnya anak bungsu kesayangannya itu akan menikah meskipun dia akan menikan dengan mantan kekasih Julian—cucunya.

Nenek hanya berpura-pura senang karena dia tahu pemberitahuan Elena terdengar buru-buru dan aneh. Bahkan Elena dan Arthur tidak memiliki chemistry sebagai sepasang kekasih. "Ini hadiah darimu untukku, Arthur?" tanya nenek pada anak bungsunya itu.

"Ya." Arthur tersenyum samar.

Elena menghela napas sejenak seolah dia baru saja melakukan tindakan konyol yang jadi pusat perhatian orang-orang.

"Perhatian semuanya," Nenek memulai. Orang-orang mengerubunginya termasuk Julian dan Nilaa. "Anak bungsuku akan menikah dengan seorang wanita cantik luar biasa yang bergaun merah indah ini. Aku senang mendengarnya." Nenek tersenyum. Senyum palsu.

Dia hanya ingin menjadi penonton dari drama keluarganya. Dan membiarkan semuanya berjalan begitu saja tanpa ikut campur.

"Lihat, apa yang dilakukan Arthur dan Elena." Kata Julian dengan tatapan yang seolah tidak peduli lagi pada Elena dan Arthur.

Anehnya, Nilaa tidak merasakan apa-apa. Tidak ada perasaan kecewa mendengar pernyataan nenek mengenai Arthur yang akan menikah dengan Elena. Dia tahu kalau perasaannya pada Arthur sudah pudar.

"Kenapa mereka menikah?" Tanya Nilaa.

Julian mengangkat bahu dengan malas.

"Kamu tidak penasaran memangnya?"

Julian menggeleng. "Semakin kita beri perhatian pada mereka semakin mereka menjadi-jadi. Abaikan saja."

"Kenapa kamu putus dengan Elena?" Tanya Nilaa yang mulai penasaran dengan alasan Julian yang selingkuh dari wanita secantik Elena. "Kenapa kamu berselingkuh dengan Katty? Maksudku, kenapa harus Katty? Kamu bisa mendapatkan wanita yang semenakjubkan Elena."

Julian menatap Nilaa. "Ikut aku!" Julian mengajak Nilaa ke lantai atas rumah nenek.

Mereka duduk di tepi kolam renang yang berada di lantai teratas rumah dengan setengah kaki berada di air kolam.

Hening.

Julian menyesap wine begitu juga Nilaa.

"Dulu aku sangat mencintai Elena." Julian menghela napas. "Melihat dia yang dekat dengan Arthur membuatku mencoba menjaga jarak. Aku seorang pria dan aku tahu perbedaan tatapan pria yang menyukai seorang wanita. Aku melihat Arthur menyukai Elena. Dia selalu ada untuk Elena lebih dari aku yang jadi pacarnya. Suatu pagi aku datang ke rumah Arthur tanpa memberitahunya dan langsung membuka pintu kamarnya. Ada Elena di sana. Telanjang. Ya, mereka sepertinya tidur bersama semalam."

Hening.

Ternyata penilaian Nilaa selama ini salah pada Julian. Nilaa pikir Julian yang memulai selingkuh dengan Katty. Tapi... ternyata Elena. Wanita cantik yang anggun dan lembut itu mengkhianati Julian. Nilaa tahu banyak yang mendekati Julian karena ketampanan dan kekayaan pria itu, dia pernah harus meladeni wanita yang mengaku sebagai kekasih Julian, tapi mereka hanya wanita yang dikenal sekilas Julian di bar. Tidak lebih.

"Aku sudah tidak mencintai Elena lagi. Aku benar-benar sudah tidak memiliki perasaan apa-apa lagi, Nilaa."

"Aku minta maaf telah berpikir buruk tentangmu. Tapi, tetap saja kamu salah karena kamu tidak memutuskan Elena dan malah berhubungan dengan Katty."

"Mungkin dengan aku berhubungan dengan Katty, Elena akan menjauhiku. Aku sudah berkali-kali memutuskannya, tapi Elena terus-terusan mengejarku. Aku bingung dan aku hanya melihat Katty saat itu."

"Kamu masih berhubungan dengan Katty?"

"Tidak. Aku hanya meminjamnya saja. Aku tidak tidur dengan Katty. Aku hanya minta dia telanjang di kamarku sama seperti aku melihat Elena telanjang di kamar Arthur."

"Kamu tidak tidur dengannya sama sekali?"

"Tidak." Julian menggeleng.

"Tapi kenapa Katty marah padaku saat aku bilang aku..."

"Dia menganggap aku pacarnya, tapi aku tidak. Aku tidak pernah meminta agar dia menjadi kekasihku. Kamu tahu bagaimana Katty kan."

Hening.

Mereka kembali menyesap wine.

"Kamu masih mencintai Elena?"

"Entahlah. Soal perasaan aku rasa tidak."

Nila menatap wajah Julian di bawah sinar bulan. Dari samping pria itu tampak seperti bukan manusia. Jelmaan pangeran? Atau apa pun yang bukan manusia karena Julian memang sangat tampan. Hidung mancungnya indah, matanya indah dengan warna bola mata yang sama dengan laut. Biru. Tubuhnya atletis. Tatapan Nilaa turun ke bawah bibir Julian. Bibir itu manis dan legit. Seperti kue yang enak.

Nilaa mengerjap-ngerjapkan matanya membuang pikiran vulgarnya.

Julian menoleh pada Nilaa. Mereka kembali saling menatap satu sama lain.

"Aku ingin menciummu, Nilaa." Julian mendekatkan bibirnya pada bibir Nilaa. Hidung pria itu menyentuh hidung Nilaa. Aroma eksklusif leather bercampur wine menghipnotisnya. Tubuh Nilaa membeku.

Bibir dengan lipstik warna mauve on itu membuat Juliaan gila. Ya, dia memang gila setelah berkali-kali merasakan bibir Nilaa.

Satu gerakan maju bibir Julian akan menyatu dengan bibir Nilaa. Tapi, Julian memilih mencium kedua pipi Nilaa secara bergantian dengan waktu cukup lama. Julian menurunkan bibirnya ke sudut bibir Nilaa. Kedua daun bibir Nilaa yang terbuka membuat membuat lidah Julian mudah menyusup ke sana.

Julian melumat bibir Nilaa dengan lembut lalu lumatan itu berubah liar. Sebelah tangannya menekan kepala Nilaa dan tangan lainnya mulai membelai paha Nilaa lembut.

***                                                                     30 komentar aku update lagi nih 😆

BAB 51 DAN 52 UDAH AKU UPDATE DI KARYAKARSA YA. 

AKUN : Sabrinawd

Link : https://karyakarsa.com/Sabwd/boss-and-secretary-525199

Boss and Secretary (Adult 21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang